Jumat, 22 Mei 2020

Ini Alasannya Minum Teh Manis Hangat Disarankan Saat Berbuka Puasa

Selama lebih dari 12 jam berpuasa membuat tenggorokan terasa kering. Karena itu, minuman hangat seperti teh manis bisa menjadi salah satu pilihan menu berbuka puasa yang disarankan. Kenapa ya?
Dokter gizi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina Kebayoran Baru, dr Titi Sekarindah, SpGK, mengatakan rasa hangat pada teh manis membuat tenggorokan tidak terasa sakit setelah seharian berpuasa.

"Yang penting hangat biar tenggorokannya nggak sakit, nggak apa-apa teh panas manis karena biasanya orang puasa gula darahnya turun. Kita naikkan lagi dengan teh manis, kecuali dia diabetes mungkin jangan terlalu manis," kata dr Titi beberapa waktu lalu.

dr Titi juga mengingatkan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi yang manis-manis saat berbuka puasa, dan harus diimbangi dengan makanan yang cukup.

"Tapi jangan jadi keterusan manis terus, tahu-tahu berat badan naik. Batasi segelas (teh manis hangat) sehabis itu kue sepotong. Langsung salat, habis itu baru makan berat, jangan menunggu terlalu malam," tuturnya.

Studi Sebut Pasien Sembuh Corona Punya 'Luka Imunologis', Apa Itu?

Para ilmuwan mengatakan pasien yang sembuh dari infeksi paru-paru parah seperti COVID-19 ini bisa mengalami 'immunlogical scars' atau bekas luka imunologis. Menurut mereka, hal ini termasuk respons tubuh manusia, tetapi berpotensi meningkatkan risiko tertular pneumonia, penyakit komorbid COVID-19 yang mematikan.
Berdasarkan studi yang dilakukan pada manusia dan tikus, respons imun tubuh mati sementara waktu setelah mengalami infeksi yang parah. Ini membuat pasien yang mengalaminya lebih rentan terhadap penyakit yang berasal dari bakteri atau virus baru.

Tim peneliti dari Peter Doherty Institute untuk Infeksi dan Kekebalan Tubuh Universitas Melbourne dan Rumah Sakit Universitas Nantes, menemukan bahwa sel-sel yang membentuk garis pertahanan pertama sistem kekebalan tubuh, yaitu makrofag akan lumpuh setelah infeksi parah terjadi.

Dikutip dari AFP, makrofag bertugas untuk menetralkan bakteri dan meningkatkan alarm internal yang mengirimkan sel kekebalan ke area yang terinfeksi. Jika infeksi sudah diatasi, makrofag ini akan menetralkan tubuh kembali seperti semula.

Namun, pada pasien yang sudah mengalami infeksi parah seperti virus Corona ini, makrofag tersebut tidak aktif. Itu bisa meningkatkan risiko pasien tertular infeksi sekunder yang fatal, seperti pneumonia.

Sebagian besar kematian pasien virus Corona COVID-19 terjadi karena badai sitokin, yaitu proses respons imun tubuh yang bekerja tanpa kendali hingga menyebabkan peradangan akut hingga kematian.

"Kami percaya dengan mengisi ulang sistem kekebalan bisa mencegahnya dari kelumpuhan akibat infeksi yang parah. Sehingga pasien bisa melindungi diri mereka dari infeksi sekunder, tanpa menggunakan antibiotik," kata Jose Villadangos dari Peter Doherty Institute.

Sehat dan Segar, Ini 4 Ide Jus Kombinasi Buat Buka Puasa

 Banyak cara melepas dahaga saat berbuka puasa, salah satunya adalah dengan meminum minuman yang dingin, segar, dan nikmat seperti es teh manis, es buah maupun jus buah.
Ngomongin soal jus buah, ada banyak jenis jus buah yang kerap dijadikan menu untuk buka puasa seperti jus jeruk, jus melon, jus alpukat, jus jambu biji, dan yang lain-lain.

Buat kamu yang suka minum jus saat berbuka puasa, pernahkah kamu bosan dengan jus yang rasanya itu-itu saja? Tidak ada variasi, dan hanya satu macam rasa? Mungkin, kamu bisa mencoba kombinasikan beberapa buah ke dalam satu sajian jus yang nikmat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar