Jumat, 15 Mei 2020

Melinda Gates: Vaksin Corona Tersedia Akhir 2020, Asalkan...

 Istri Bill Gates, Melinda Gates, mengungkapkan perkembangan terbaru pembuatan vaksin Corona. Menurutnya, para ilmuwan mungkin akan menemukan sebuah vaksin COVID-19 yang efektif di akhir tahun 2020 asalkan ada keberuntungan.
"Jika kita beruntung," katanya, dikutip detikINET dari CNBC. Melalui yayasannya, Bill & Melinda Gates Foundation, salah satu keluarga terkaya dunia ini memang aktif mendukung dana pembuatan vaksin Corona.

Ia kembali menjelaskan bahwa membuat vaksin yang manjur membutuhkan studi yang sangat intensif. "Kemudian memastikan saat dimasukkan dalam tubuh kita, vaksin itu tidak malah membuat lebih banyak bahaya," kata Melinda.

"Jadi ya, kita mungkin saja mendapatkan satu dari para kandidat vaksin itu jika kita beruntung pada akhir tahun ini," cetus ibu beranak 3 itu.

Jikalaupun hal itu menjadi kenyataan, di mana pembuatan vaksin COVID-19 memecahkan rekor soal waktu pembuatan, tetap ada masalah lainnya. Perlu diproduksi sampai jutaan dan kemudian miliaran dosis untuk semua warga.

"Kita tidak pernah membuat vaksin tipe seperti ini sebelumnya ataupun dalam skala seperti ini. Jadi hal ini bukanlah proses yang cepat atau lancar," imbuh Melinda.

Sebelumnya, Bill Gates sang suami menginginkan agar dibuat vaksin COVID-19 bagi seluruh penduduk dunia. "Kita perlu membuat dan mendistribusikan sedikitnya 7 miliar dosis vaksin. Untuk menghentikan pandemi, kita perlu membuat vaksin yang tersedia untuk hampir setiap orang di planet ini," tulis Gates di blognya.

"Apa yang bisa kita lakukan sekarang adalah membangun pabrik vaksin berbeda untuk persiapan. Tiap vaksin membutuhkan pabrik berbeda. Kita harus siap dengan fasilitas yang bisa membuat tiap tipe, sehingga kita bisa memulai pembuatan vaksin final segera saat kita bisa," cetusnya.

Samsung Pernah Anggap Android Lelucon Sebelum Dibeli Google

Saat awal kemunculannya, banyak yang meremehkan potensi Android, salah satunya adalah Samsung. Raksasa teknologi asal Korea Selatan ini membuang kesempatan membeli Android.
Dikutip dari Android Authority, Samsung sebenarnya punya kesempatan untuk membeli sistem operasi robot hijau tersebut dari Andy Rubin sebelum Google melakukannya.

Dalam bukunya yang berjudul 'Dogfight: How Apple and Google Went to War and Started a Revolution', wartawan teknologi senior Fred Vogelstein membagikan apa yang terjadi di dalam pertemuan antara tim Android dan Samsung yang terjadi di Seoul pada akhir 2004.

Saat itu, Andy Rubin mempresentasikan idenya tentang Android dan visi di balik OS buatannya itu di sebuah ruangan penuh berisi para eksekutif Samsung. Dalam pertemuan itu, tampaknya tim Samsung tidak tertarik mendengarnya.

Mereka pikir rencana Rubin melempar Android ke pasar secara massal hanyalah lelucon. Bahkan salah satu eksekutif Samsung kala itu kemudian memecah kecanggungan presentasi dengan bertanya pada Rubin.

"Dengan apa kalian akan bergerak dan menciptakan ini? Kalian cuma berenam. Apa kalian mabuk?" kata eksekutif tersebut.

Selain tidak tertarik, jelas terlihat bahwa tim Samsung meragukan ide Rubin bersama Android buatanya. "Mereka menertawakan saya di ruangan tersebut," kisah Rubin.

Namun tidak perlu waktu lama bagi Rubin dan timnya untuk membalikkan keadaan. Tak lama setelah penolakan tersebut, Google membeli Android senilai USD 50 juta dan merekrut Rubin sebagai Senior Vice President of Mobile and Digital Content.

Mengetahui hal ini, Samsung menyadari telah membuat kesalahan. Salah satu dari tim Samsung menghubungi Rubin sehari setelah Google mengakuisisi Android untuk menanyakan apakah bisa bertemu secara personal untuk membahas proposal Android. Namun semuanya sudah terlambat bagi Samsung.

Kini, Android jadi OS mobile paling populer di dunia, digunakan di lebih dari 2,5 miliar perangkat aktif. Lebih dari 80% smartphone di dunia, menjalankan OS Android.

Bagi Samsung, keputusannya dulu menolak Android mungkin disesali. Namun bisa jadi, ini juga keputusan yang tepat. Ceritanya mungkin akan berbeda jika Android dibeli Samsung.

Tak dapat dipungkiri, potensi Android berkibar karena kerja keras dari tim Google yang menawarkan OS ini secara open source dan gratis. Samsung bisa saja menerapkan model bisnis berbeda pada Android yang akan menghambat potensinya untuk bersinar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar