Menjelang buka puasa, godaan berbagai jenis makanan dan minuman seolah tidak mungkin ditolak. Meski tidak boleh lapar mata, nyatanya tak mudah mengendalikan diri di depan beragam sajian buka puasa.
Dikutip dari situs British Nutrition Foundation, boleh saja memenuhi selera makan dan minum saat buka puasa. Namun jangan sampai terlalu banyak karena berisiko mengganggu kesehatan.
Untuk menjaga kesehatan selama Ramadhan, berikut tips sehat yang bisa diterapkan saat buka puasa.
1. Penuhi cairan
Saat mendengar azan, pastikan segera minum atau konsumsi makanan yang kaya cairan. Asupan tersebut harus rendah lemak dan harus mengandung cukup gula alami untuk menyediakan kebutuhan energi. Asupan yang mengandung banyak gula tambahan jangan dikonsumsi berlebihan. Sebagai contoh minuman yang bisa dikonsumsi adalah air, susu, jus buah, atau smoothies tanpa gula tambahan yang dapat ditambah kurma.
2. Pilih makanan yang mudah dicerna
Setelah tidak makan atau minum minimal 12 jam, sistem pencernaan perlu menyiapkan diri terlebih dulu. Jika ingin makan sebaiknya pilih yang lembut dan mudah dicerna seperti alpukat, pepaya, dan sayuran yang dikukus. Buah menyediakan cukup cairan, energi, serta vitamin dan mineral. Selain buah, bisa juga hidangan sup dengan rasa yang tidak terlalu tajam.
3. Kendalikan diri saat makan besar
Menu makan besar berbeda di tiap negara sesuai kebudayaannya. Namun pastikan menu tidak didominasi karbohidrat dan lemak jenuh. Menu harus menyertakan sayuran, buah, dan makanan berbahan hewani yang tidak diolah dengan terlalu banyak garam, gula, dan lemak. Asupan ini sebaiknya punya porsi lebih besar dibanding karbohidrat sederhana untuk menjaga berat badan, kadar gula, dan tekanan darah.
4. Olahraga setelah makan
Menjalankan puasa bukan alasan tidak olahraga. Tentunya olahraga yang dijalankan tidak perlu yang berintensitas tinggi atau menguras energi terlalu banyak. Jalan kaki usai makan besar, seperti mengitari pekarangan rumah, sholat bisa menjadi alternatif olahraga. Puasa hanya menyediakan sedikit waktu untuk makan sehingga harus diisi asupan yang bermanfaat untuk kesehatan, bukan hanya mengutamakan selera.
Pasien Positif Corona Keliaran Pakai Masker Tak Jamin Putus Penularan COVID-19
Pada Minggu (17/5/2020) seorang pasien positif virus Corona COVID-19 di Kota Bandung diketahui berkeliaran di pasar kaget kawasan Cibiru. Pasar kaget tersebut berada tak jauh dari rumah pasien.
Saat dikonfirmasi, Camat Cibiru Didin Dirkayuana membenarkan kejadian tersebut. Didin menjelaskan bahwa pasien menggunakan masker saat mendatangi pasar kaget.
"Ada satu orang yang memang positif itu dia berkeliaran. Informasi yang datang kepada kami, kemarin dia datang ke pasar kaget," kata dia saat dikonfirmasi, Senin (18/5/2020).
Dokter paru dari Omni Hospitals Pulomas, dr Frans Abednego Barus, SpP, mengatakan pasien positif Corona yang memakai masker bukan berarti tidak menimbulkan risiko terjadinya penularan.
"Jadi kalau ditanya apakah masih bisa menular? Iya sepanjang dia melakukan dengan baik sih penularannya akan kecil," ujar dr Frans saat dihubungi detikcom Selasa (19/5/2020).
Menurutnya, banyak masyarakat masih belum mematuhi pemakaian masker yang benar. Selain itu, penggunaan masker menurut dr Frans, hanya menurunkan risikonya, tidak memutus penularan.
"Pemakaian masker di masyarakat itu kadang-kadang tidak mematuhi pemakaian masker yang benar. Kita tidak pastikan penularan akan terjadi. Kan itu menurunkan risiko penularan, bukan penularannya tidak terjadi," tambahnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan pemakaian masker yang benar, terlebih bagi orang yang sudah dinyatakan positif Corona. dr Frans pun mengingatkan untuk tetap melakukan isolasi mandiri dan tidak bepergian kemanapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar