Jumat, 29 Mei 2020

Saran WHO Soal Ibu Menyusui yang Terinfeksi Virus Corona

Beberapa waktu lalu penelitian di jurnal The Lancet menyebut virus Corona COVID-19 terdeteksi di air susu ibu (ASI). Namun, laporan menekankan bahwa peneliti belum bisa memastikan apakah ini artinya anak bisa tertular karena menyusui.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar ibu tetap menyusui selama pandemi Corona berlangsung. Alasannya karena manfaat menyusui jauh lebih besar bagi anak-anak daripada risiko tertular virus Corona.

"Transmisi virus COVID-19 yang masih aktif lewat ASI dan menyusui sampai saat ini belum terdeteksi. Karena itu, tidak ada alasan untuk menghindari atau berhenti menyusui," tulis WHO di Twitter seperti dikutip pada Jumat (29/5/2020).

WHO tidak menganjurkan pemberian susu formula pada bayi bahkan bila ibunya memiliki gejala atau positif terinfeksi virus Corona. Ada beberapa alternatif yang dianjurkan WHO:

1. Ibu gunakan masker selama menyusui
2. Cuci tangan sebelum menyentuh bayi
3. Secara rutin bersihkan permukaan benda yang disentuh ibu
4. Bila tak bisa menyusui langsung gunakan ASI perah
5. Manfaatkan donor ASI

"ASI dapat menyelamatkan nyawa seorang anak karena akan memberikan antibodi yang meningkatkan imunitas dan melindunginya terhadap berbagai penyakit," lanjut WHO.

Tembus 25.216 Kasus, Ini Sebaran 678 Kasus Baru Corona di Indonesia 29 Mei

Terjadi penambahan 678 kasus baru virus Corona COVID-19 di Indonesia, Jumat (29/5/2020). Total tercatat 25.216 kasus positif, 6.492 sembuh, dan 1.520 meninggal.
DKI Jakarta menyumbang penambahan kasus terbanyak dengan 125 kasus, disusul Jawa Timur dengan 101 kasus.

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona COVID-19 pada Jumat (29/5/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 678 menjadi 25.216.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 252 menjadi 6.492.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 24 menjadi 1.520.

Sebaran kasus baru yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini adalah sebagai berikut.

Bali 23
Banten 14
Bengkulu 1
DI Yogyakarta 2
DKI Jakarta 125
Jawa Barat 32
Jawa Tengah 14
Jawa Timur 101
Kalimantan Timur 4
Kalimantan Tengah 30
Kalimantan Selatan 74
Kepulauan Riau 3
Nusa Tenggara Barat 28
Sumatera Selatan 11
Sulawesi Utara 9
Sumatera Utara 38
Sulawesi Tenggara 1
Sulawesi Selatan 41
Lampung 13
Riau 6
Maluku Utara 11
Maluku 27
Papua Barat 6
Papua 56
Nusa Tenggara Timur 5
Gorontalo 3

Banyak yang Penasaran, 'Tes Corona' Sebenarnya Gratis atau Harus Bayar Sih?

Pemerintah telah mengumumkan virus corona COVID-19 sebagai Bencana Nasional. Setidaknya ada 134 orang di Indonesia yang terinfeksi posiitif virus corona yang tengah dirawat di beberapa rumah sakit.
Beberapa pihak 'mendesak' pemerintah untuk segera melaksanakan tes massal virus corona menyusul adanya permintaan dari Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanahom, untuk menambah kapasitas laboratorium dalam memeriksa sampel pasien.

Sejak pekan lalu, masyarakat telah berbondong-bondong mendatangi beberapa rumah sakit rujukan virus corona untuk mendapatkan tes. Seperti di RSPI Sulianti Saroso di Jakarta atau RS Hasan Sadikin di Bandung.

Di RSPI Sulianti Saroso sendiri, tidak semua yang datang mengikuti tes corona. Ada beberapa kriteria yang telah ditetapkan rumah sakit, misalnya telah kontak langsung dengan pasien positif dalam 14 hari belakangan dan mengalami gejala.

Namun mereka yang ODP dan bergejala juga nggak langsung di-swab. Beberapa diarahkan untuk Medical Check Up seperti tes darah dan rontgen.

"Sampai di RS, nggak langsung swab. Harus ditentukan karena kemungkinan bukan hanya swab tapi juga sampel darah dan rontgen. Jadi bukan swab satu-satunya cara mengidentifikasi," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, dr Achmad Yurianto, Senin (16/3/2020).

Di RSPI Sulianti Saroso, OPD yang ingin menjalani tes MCU dibebankan biaya sekitar Rp 300 ribu. Paket pemeriksaan sudah termasuk pemeriksaan fisik, rontgen dada dan darah lengkap, di luar biaya obat. Lalu, siapa saja sih yang digratiskan saat menjalani 'tes corona'?
https://indomovie28.com/kakegurui-season-2-episode-5-live-action-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar