China tengah berencana untuk memberikan beberapa kelompok orang vaksin COVID-19 di akhir tahun ini, walaupun jika saat itu uji coba belum rampung.
Kepala pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China Gau Fu mengatakan Departemen Program Imunisasi Nasional sedang menyusun pedoman untuk menentukan siapa yang menerima vaksin. Dengan jumlah infeksi harian yang dilaporkan di China yang makin menurun tiap harinya, pengembang vaksin disebut akan menyelesaikan uji coba tahap akhir sesegera mungkin.
"Program Imunisasi Nasional memperhatikan dengan seksama dan mempelajari populasi mana yang dapat menerima suntikan (vaksin) dan kapan harus mendapatkannya dan apa mungkin digunakan dalam penggunaan darurat," kata Gao di sela-sela Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok di Beijing dikutip dari SCMP.
"Saya percaya kami akan memutuskan berdasarkan situasi tertentu karena kami tidak akan mengikuti protokol yang biasa, jika (COVID-19) tak kunjung hilang. Kita juga tidak dapat (memutuskan) berdasarkan pada pengetahuan kita tentang coronavirus karena virus ini sangat unik," sambungnya.
SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, adalah virus Corona yang ketujuh yang diketahui. Enam lainnya dapat menyebabkan infeksi fatal, seperti sindrom pernapasan akut dan sindrom pernapasan Timur Tengah, atau penyakit yang jauh lebih ringan seperti pilek biasa.
Vaksinasi secara luas dipandang sebagai satu-satunya solusi medis yang dapat mengakhiri pandemi Covid-19, yang telah menginfeksi lebih dari 5,3 juta orang dan membunuh lebih dari 340.000 di seluruh dunia.
Sementara ada lebih dari 120 kandidat yang sedang dikembangkan, sebuah vaksin yang dikembangkan bersama oleh CanSino yang berbasis di Tianjin dan Akademi Ilmu Kedokteran Militer, adalah yang pertama di China yang memasuki uji coba manusia fase-ganda yang dikontrol plasebo untuk melihat efektivitas vaksinnya.
Duh, Kalap Ngemil Kue Lebaran Tapi Nggak Mau Kolesterol Gimana Ya?
Tiap momen lebaran, godaannya nggak melulu soal opor ayam atau rendang. Siapa sih yang bisa nolak ngemil nastar dan kawan-kawan?
Ingat lho, bukan berarti karena momennya cuma datang setahun sekali kamu bisa kalap ngemil sepuasnya. Terus gimana dong kalau nggak bisa tahan ngemil banyak tapi kolesterol tetap terjaga di momen lebaran?
Menurut ahli jantung dr Vito A Damay, SpJP(K), Mkes, FIHA, FICA, FAsCC, dari Siloam Hospital Lippo Village tubuh memiliki sensor rasa kenyang. Setidaknya butuh beberapa waktu setelah makan agar sensor ini bisa aktif.
"Tubuh kita itu punya memang sensor rasa kenyang, sensor rasa kenyang itu dipancing dengan cara apa, diaktifkan dengan cara kalau kita udah mulai masuk makanan yang manis, bibir kita basah, lidah kita mengecap, keluar air liur, lambung kita jadi membesar karena keisi dengan makanan dan minuman," ungkapnya saat berbincang dengan detikcom di IGTV, Kamis (21/5/2020)
"Nah itu waktunya sekitar 20 menit setelah kita makan. Jadi dia perlu waktu, nggak langsung makan suapan pertama kita langsung rasa kenyang, nggak," jelas dr Vito.
Karenanya tak heran kalau setiap makan kita selalu disarankan agar tak terburu-buru. Menurut dr Vito makan perlahan bisa mengaktifkan rasa kenyang itu.
"Nah karena itulah kenapa kita kalau makan disuruh pelan-pelan ya, kita lagi mengunyah juga kan ngeluarin air liur, kunyahan itu juga mengaktifkan rasa kenyang juga," lanjutnya.
Duh, tapi tetep aja nggak bisa tahan kalau sudah makan gigitan pertama. Gimana ya?
"Konsen saat kita makan, kalau ada rasa manisnya, rasain manisnya, perlahan kunyah, nikmati aja, ini kan cemilan. Jangan langsung makan tiga biji sambil nonton, karena apa, kita nggak fokus ke makanannya, tapi fokus ke nontonnya," kata dr Vito.
"Jadi apa karena kita masih pengen terus, belum nyampe kan 20 menit, akhirnya yang mengaktifkan rasa kenyang itu lambung kita, karena lambung kita belum keisi, kita belum kenyang, belum merasa puas, akhirnya kita makan lagi-makan lagi, belum merasa kenyang," tutupnya.
http://indomovie28.com/one-piece-film-strong-world/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar