Sabtu, 30 Mei 2020

Kira-kira Begini Jadinya Kalau Instagram, Facebook, Twitter Sebuah Keluarga

 Trey Kennedy, komedian yang rajin membuat video-video parodi di YouTube, berandai-andai jika media sosial (medsos) sebuah keluarga.
Sebelumnya, Kennedy kerap membuat video-video lucu seperti 'apa yang dilakukan ibunya selama di rumah', 'bagaimana pasangan yang pacaran di tengah social distancing, dan 'perbedaan antara intovert dan ekstrovert'.

Kali ini, dia menggambarkan sebuah keluarga medsos. Seperti biasanya, semua peran dilakoni olehnya. Kennedy berperan sebagai ayah, sekaligus ibu, dan anak-anak di sebuah keluarga khayalannya tersebut.

Sebagian besar ayah digambarkannya sebagai akun LinkedIn, dan si ibu yang tak kalah jaga image akan menjadi pesaing kuatnya sebagai Facebook.

Bagaimana dengan anak-anak? Tergantung selera dan perilakunya. Punya anak remaja yang lebih banyak merenung? Mereka mungkin Twitter. Anak yang suka selfie dan foto estetik? Sepertinya mereka Instagram.

Ada juga yang selalu semangat dan senang tampil, pastinya mereka adalah YouTube. Tak lupa, anak yang lebih ceria dan senang berjoget-joget, pastinya mereka TikTok. Dalam video ini ceritanya mereka sedang merencanakan berlibur ke Grand Canyon.

Oh ya, ada Vine juga di video ini. Vine apa kabar ya? Sudah lama sekali tidak mendengar kabar medsos yang satu itu. Lihat langsung videonya di sini.

Facebook Tiru TikTok dan Luncurkan Collab

 Facebook meluncurkan aplikasi Collab yang memungkinkan pengguna untuk membuat musik lewat kolaborasi. Melihat sekilas cara kerjanya, aplikasi ini sepertinya terinspirasi oleh TikTok.
Collab merupakan produk yang dikembangkan oleh tim New Product Experimentation Facebook dan pengguna bisa membuat, menonton dan mengedit video dan musik. Fungsi utama aplikasi ini adalah pengguna bisa membuat satu video pendek yang dipecah menjadi tiga bagian.

Jadi kalian bisa menyanyikan sebuah lagu dengan memainkan tiga instrumen musik yang berbeda dan videonya nanti bisa dijadikan satu. Atau kalian bisa mengajak dua teman lainnya untuk berkolaborasi dalam satu lagi dan masing-masing menyediakan satu bagian.

Dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (28/5/2020) Collab disebut mirip TikTok karena untuk membuat video ini pengguna harus mengunggahnya secara publik di feed Collab. Pengguna lain bisa mengambil video tersebut dan menggunakannya untuk membuat video mereka sendiri.

Facebook mengatakan untuk menggunakan Collab tidak dibutuhkan kemampuan bermusik yang handal. Pengguna bisa membuat video Collab yang secara keseluruhan terdiri dari video pengguna lain.

Video yang telah dibuat akan bisa dibagikan ke platform lain seperti Instagram dan TikTok. Tapi sebelumnya harus diunggah ke feed Collab terlebih dahulu.

Saat ini Collab hanya tersedia dalam versi invite-only beta untuk iOS dan baru pengguna di Amerika Serikat dan Kanada yang bisa mendaftar. Facebook sendiri mempercepat rilis Collab untuk memberikan platform bagi pengguna untuk menyalurkan kreatifitasnya di tengah pandemi.

"Ruang digital bisa menghubungkan kita ketika kira tidak bisa berkumpul secara langsung, dan Collab adalah cara baru untuk berkreasi bersama," kata juru bicara Facebook kepada The Verge.
https://indomovie28.com/cast/darby-schlosser/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar