Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengeluarkan panduan menjalani new normal khusus bagi pekerja. Seiring dengan penerapan kebijakan PSBB, pekerja diminta untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
"Tempat kerja sebagai lokasi interaksi dan berkumpulnya orang merupakan faktor risiko yang perlu diantisipasi penularannya," kata Menkes Terawan pada Sabtu (23/5/2020) dikutip dari laman resmi Kemenkes.
Menkes Terawan mengimbau saat perjalanan ke kantor pekerja wajib dalam kondisi sehat dan selalu menggunakan masker. Selain itu pekerja juga diimbau untuk tak memakai alat transportasi umum dalam perjalanan ke tempat kerja.
Namun jika pekerja terpaksa memakai alat transportasi umum, Menkes Terawan mengeluarkan panduan seperti berikut:
- Tetap menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter.
- Upayakan tidak sering menyentuh fasilitas umum, gunakan hand sanitizer.
- Gunakan helm sendiri jika menggunakan ojek online.
- Upayakan membayar secara non tunai, jika terpaksa memegang uang gunakan hand sanitizer sesudahnya.
- Tidak menyentuh wajah atau mengucek mata dengan tangan.
- Gunakan tisu bersih jika terpaksa.
Masker Kain Dilapis Tisu Ngehits di Era New Normal, Efektif Tangkal Corona?
Saat ini pemerintah menganjurkan seluruh warga mengenakan masker kain sebagai upaya untuk mencegah penularan COVID-19 terutama di era 'new normal'. Bahan yang digunakan untuk membuat masker kain pun beragam, mulai dari katun, scuba, linen, kain lap, atau sarung bantal.
Para ahli menyebut masker kain yang efektif harus disertai dengan filter. Penggunaan filter pada masker kain selain untuk menahan partikel juga mampu membuat penggunanya merasa lebih nyaman saat bernapas.
Selain itu penting untuk diingat bahwa filter yang digunakan pun harus diganti secara berkala. Filter harus diapit di antara dua lapisan kain untuk mencegah inhalasi bahan filter.
"Penting juga untuk memilih kain yang memungkinkan pernapasan tidak terhalang dan tidak memiliki jumlah serat yang tinggi atau bahan sintetis lainnya yang bisa terhirup," jelas dr Sudeb C. Dalai dari Universitas Stanford dikutip dari HuffPost.
Meskipun instruksi CDC untuk membuat masker wajah termasuk memasukkan penyaring kopi, internis Nate Favini mengatakan bahan seperti penyaring kopi atau tisu bahkan jika berlapis-lapis pun sangat tidak efektif menyaring partikel mikroskopis.
Namun bukan berarti tak bisa digunakan, terutama jika hanya bahan itu yang Anda miliki. Penggunaan tisu sebagai filter memiliki sifat filtrasi yang kurang baik sehingga hanya cocok untuk sekali pakai saja.
Tentu tak hanya memakai masker. Masyarakat tetap harus menerapkan social distancing dan jaga jarak minimal 2 meter dan rutin mencuci tangan sebagai upaya pencegahan virus Corona.
Kalap Makan Saat Lebaran, Maafkan Dirimu dengan Cara Ini
Makan enak saat Lebaran sudah terbayang-bayang setelah 1 bulan penuh berpuasa untuk rayakan kemenangan. Opor ayam, rendang, ketupat, sambal goreng kentang, segala macam kue, dan sirup tampaknya sudah memuaskan perut saat lebaran hari pertama.
Sepertinya kalap makan makanan bersantan sudah tak bisa dihindari. Tapi, bagaimana caranya agar tetap bisa menikmati hidangan khas lebaran, tapi kadar kolesterol tetap terjaga?
Menurut Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita, saat Lebaran umumnya tubuh memerlukan waktu untuk adaptasi dengan adanya makanan yang dikonsumsi pada jumlah banyak pada jam yang sebelumnya ketika puasa tidak ada asupan. Apalagi, puasa dinilai memiliki keterkaitan dengan menurunnya risiko penyakit arteri koroner yang menjadi pemicu utama penyakit jantung yang dikarenakan kolesterol berlebih.
"Sebenarnya saat berpuasa secara tidak langsung tubuh mampu menunjukkan kontrol diri terhadap berapa banyak kalori yang masuk ke tubuh, baik dalam bentuk makanan maupun makanan. Dengan melakukan puasa, kesehatan jantung menjadi lebih baik karena berkaitan dengan bagaimana tubuh melakukan metabolisme kolesterol dan gula darah sehingga dapat membantu menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat," ujar dr Adeline kepada detikHealth, baru-baru ini.
"Selain itu juga (puasa) meningkatkan metabolism tubuh terhadap gula darah sehingga mengurangi risiko kenaikan berat badan dan diabetes yang terkait dengan penyakit jantung," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar