Jumat, 15 Mei 2020

Elon Musk Akhirnya Menang Lawan Aturan Lockdown

 Elon Musk mungkin sedang tersenyum lebar. Kengototannya melawan aturan lockdown di California dengan membuka pabrik Tesla berbuah manis, pemerintah akhirnya setuju dengan keinginannya dan tidak menjatuhkan sanksi apapun.
Pabrik tersebut berlokasi di Fremont, di bawah otoritas pemerintah daerah Alameda County. Mereka menyatakan setelah dilakukan pembicaraan, pabrik Tesla sudah disetujui untuk dibuka dengan beberapa ketentuan terkait pandemi corona.

"Kami bekerja dengan kepolisian untuk memastikan Tesla mematuhi physical distancing serta menjaga kesehatan dan keamanan mereka untuk mempersiapkan produksi penuh," sebut mereka.

Saat ini pun pabrik Tesla sudah dibuka. Lahan parkir yang sudah beberapa lama kosong telah penuh dengan kendaraan karyawan. Truk pun keluar masuk pabrik.

Musk memang mengumbar ancaman bahwa kantor pusat Tesla akan dipindahkan ke Texas atau Nevada karena kesal dengan aturan lockdown. Bahkan ia memperkarakan pemerintah Alameda County ke pengadilan karena tidak diizinkan membuka pabrik.

Ketika pabrik akhirnya dibuka, Elon mengaku siap dipenjara jika dinilai melanggar aturan. "Jika ada yang sampai ditahan, saya akan meminta saya saja," cuitnya.

Tak berapa lama, presiden Donald Trump menyuarakan dukungan pada Musk. "California harus membiarkan Tesla dan Elon Musk membuka pabriknya, sekarang. Hal itu bisa dilakukan lebih cepat dan dengan aman," tulis Trump di Twitter.

Akhirnya, Musk pun berhasil mencapai keinginannya. Meski sering dikritik lantaran mengutarakan kata kontroversial di Twitter atau ancaman untuk mencapai keinginanya, analis menganggap Musk melakukan itu dengan sengaja dan terukur.

Bahkan investor Tesla pun kemungkinan menyukai kelakuannya. "Banyak investor sebenarnya mengagumi hal itu dan melihatnya sebagai sebuah kekuatan," kata analis dari Morgan Stanley, Adam Jonas yang dikutip detikINET dari CNBC.

COVID-19 Tanda Bumi Butuh Percepatan Peradaban Digital

MÃ¥rten Mickos CEO perusahaan cyber security HackerOne yang berpusat di San Francisco menyebutkan pandemi COVID-19 mungkin adalah tanda atau peringatan yang diberikan Planet Bumi agar manusia mempercepat peradaban digital.

Mengutip percakapan Mickos dengan GeekWire, ia mengatakan masa depan akan sangat digital dan tidak dapat terhindarkan.

"Dan sekarang COVID menjadi peringatan atau instruksi planet supaya kita menuju ke sana (era digitalisasi). Sangat penting bahwa kita mencari cara untuk berinteraksi dengan masyarakat kita sehingga kita dapat memiliki hubungan yang baik seperti ini tanpa bertemu langsung, dapat menjalankan bisnis tanpa harus terbang, bermain game dan menghibur dan berteman dengan satu sama lain tanpa saling menyentuh secara fisik," ujarnya.

Mickos menuturkan bahwa perusahaannya telah membuat software yang mana kini makin diperluas segmentasinya mulai urusan jurnalisme, politik, sampai penelitian. Ia pun menyorot adanya kemajuan di masa sekarang di mana para ilmuwan bisa saling berbagi informasi -- yang mana bisa berguna untuk meneliti COVID-19 lebih jauh.

Ia juga menyebutkan banyak kolaborasi yang dilakukan untuk penelitian antara lain yang dilakukan para ilmuwan di Seattle, San Francisco, Helsinki, Stockholm, Copenhagen, dan Oslo.

"Ini merupakan peer review, ini sebuah cara berbagi informasi. Jadi itulah sebabnya saya memiliki keyakinan kita akan segera mendapatkan berbagai obat atau pengobatan untuk COVID-19, karena mereka berbagi dengan cepat dan belajar dari satu sama lain," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar