Italia kembali laporkan lonjakan kasus Corona usai longgarkan pembatasan atau lockdown. Lonjakan ini diwaspadai menjadi gelombang kedua Corona di Italia.
Mengutip Daily Star, angka resmi pemerintah pada Selasa, mencatat setidaknya ada 162 kematian di Italia. Jauh lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya yaitu 99 kasus kematian.
Italia menjadi negara Eropa yang paling parah terdampak wabah virus Corona COVID-19. 99 kasus kematian yang tercatat di hari Senin menandakan pertama kalinya Italia melapor kasus kematian kurang dari 100 orang dalam satu hari, sejak Maret lalu.
Akhir pekan lalu, perdana menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan bahwa dia menyadari pelonggaran pembatasan berdampak pada lonjakan kasus Corona. Namun ia menegaskan tak bisa menunggu vaksin Corona untuk mulai membuka kembali pembatasan secara bertahap.
"Kami mengambil risiko yang diperhitungkan, sadar bahwa kurva penularan dapat naik lagi. Namun kita tidak bisa menunggu untuk vaksin," kata Giuseppe Conte.
Prancis pun mengalami hal yang sama. Usai kembali membuka sekolah, 77 kasus baru Corona dilaporkan pada hari Senin (18/5/2020).
"Tidak bisa dihindari hal semacam ini akan terjadi," kata Menteri Pendidikan Prancis, Jean-Michel Blanquer kepada stasiun radio Prancis RTL.
Sebelumnya, Prancis menutup semua sekolah dan lembaga pendidikan lain pada 17 Maret lalu sebagai bagian dari 'lockdown'. Namun dua bulan setelahnya, pemerintah mulai mencabut beberapa batasan sosial seperti membuka kembali beberapa toko dan sekolah.
4 Tips Sehat Agar Tak Kalap Makan Saat Buka Puasa
Menjelang buka puasa, godaan berbagai jenis makanan dan minuman seolah tidak mungkin ditolak. Meski tidak boleh lapar mata, nyatanya tak mudah mengendalikan diri di depan beragam sajian buka puasa.
Dikutip dari situs British Nutrition Foundation, boleh saja memenuhi selera makan dan minum saat buka puasa. Namun jangan sampai terlalu banyak karena berisiko mengganggu kesehatan.
Untuk menjaga kesehatan selama Ramadhan, berikut tips sehat yang bisa diterapkan saat buka puasa.
1. Penuhi cairan
Saat mendengar azan, pastikan segera minum atau konsumsi makanan yang kaya cairan. Asupan tersebut harus rendah lemak dan harus mengandung cukup gula alami untuk menyediakan kebutuhan energi. Asupan yang mengandung banyak gula tambahan jangan dikonsumsi berlebihan. Sebagai contoh minuman yang bisa dikonsumsi adalah air, susu, jus buah, atau smoothies tanpa gula tambahan yang dapat ditambah kurma.
2. Pilih makanan yang mudah dicerna
Setelah tidak makan atau minum minimal 12 jam, sistem pencernaan perlu menyiapkan diri terlebih dulu. Jika ingin makan sebaiknya pilih yang lembut dan mudah dicerna seperti alpukat, pepaya, dan sayuran yang dikukus. Buah menyediakan cukup cairan, energi, serta vitamin dan mineral. Selain buah, bisa juga hidangan sup dengan rasa yang tidak terlalu tajam.
3. Kendalikan diri saat makan besar
Menu makan besar berbeda di tiap negara sesuai kebudayaannya. Namun pastikan menu tidak didominasi karbohidrat dan lemak jenuh. Menu harus menyertakan sayuran, buah, dan makanan berbahan hewani yang tidak diolah dengan terlalu banyak garam, gula, dan lemak. Asupan ini sebaiknya punya porsi lebih besar dibanding karbohidrat sederhana untuk menjaga berat badan, kadar gula, dan tekanan darah.
4. Olahraga setelah makan
Menjalankan puasa bukan alasan tidak olahraga. Tentunya olahraga yang dijalankan tidak perlu yang berintensitas tinggi atau menguras energi terlalu banyak. Jalan kaki usai makan besar, seperti mengitari pekarangan rumah, sholat bisa menjadi alternatif olahraga. Puasa hanya menyediakan sedikit waktu untuk makan sehingga harus diisi asupan yang bermanfaat untuk kesehatan, bukan hanya mengutamakan selera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar