- Samsung menunjukkan ambisinya untuk menggeber bisnis pembuatan chip dengan membangun pabrik chip 5nm keduanya di Korea Selatan.
Baru-baru ini mereka mulai membangunan pabrik 5nm keduanya yang berlokasi di Pyeongtaek, Provinsi Gyeonggi. Pabrik tersebut dilengkapi perlengkapan untuk memproduksi chip dengan proses extreme ultraviolet lithography (EUV).
Teknologi EUV ini disebut sebagai hal penting agar Samsung bisa bersaing dengan TSMC di bisnis ini. Sebagai informasi, TSMC adalah pemegang market share tertinggi di bisnis pembuatan chip, posisi yang berusaha dikejar oleh Samsung.
Menurut Samsung, pabrik tersebut mayoritas bakal memproduksi prosesor, modem 5G dan juga FPGA serta ASIC yang dibutuhkan untuk aplikasi machine learning. Pabriknya sendiri diharapkan bisa mulai beroperasi pada pertengahan kedua 2021.
Pemilihan waktu operasional itu sama dengan rumor rencana Apple memperkenalkan Mac yang menggunakan prosesor ARM, yang disebut menggunakan pabrikasi 5nm, juga GPU misterius Nvidia yang berkode Hopper.
Sejauh ini Samsung punya tujuh pabrik yang dikhususkan untuk pembuatan chip, enam di Korea Selatan dan satu di Austin, Texas, Amerika Serikat. Dan mereka masih akan terus sejumlah pabrik baru selama 10 tahun ke depan, dengan nilai total mencapai USD 116 miliar.
Pabriknya di Hwaseong bakal mulai membuat chip 5nm pada pertengahan kedua 2020 ini. Sementara TSMC juga sudah berencana membuat chip 5nm pada pertengahan kedua 2020, dan chip dengan pabrikasi 3nm yang direncanakan akan mulai diproduksi pada akhir 2022.
Luhut ke Pengkritiknya: Lihat ke Lapangan, Jangan Bercerita Rumor!
Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tak lepas dari hujan kritik. Beberapa kritikan yang mencuat ke publik antara lain Luhut dianggap Menko segala urusan.
Kemudian, ekonom Faisal Basri lewat akun Twitter @FaisalBasri, Jumat (3/4/2020) menyebut Luhut lebih berbahaya dari coronavirus COVID-19. Selain Faisal, eks Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu juga pernah mengkritik keras Luhut.
Kritik keras disampaikan melalui video yang diunggah di akun Said Didu, yakni bernama MSD, pada 27 Maret 2020. Video itu berjudul 'MSD: LUHUT HANYA PIKIRKAN UANG, UANG, DAN UANG'.
Namun, mantan Menko Polhukam dan Kepala Staf Presiden itu tak ambil pusing. Luhut justru meminta para pengkritiknya mengecek ke lapangan, jangan hanya mengolah rumor menjadi bahan pembahasan.
"Itu tidak apa-apa dinamikanya itu, hanya kadang-kadang saya suka sedih yang membuat kritik itu sudah intelektual. Sebab kalau mengkritik itu lihat dululah program pemerintah apa itu, kemudian kamu lihat ke lapangan benar nggak begitu, jangan bercerita rumor saja pakai jadi bahan," katanya saat melakukan Bincang Khusus bersama RRI Pro 3 dikutip detikcom, Sabtu (23/5/2020).
Selain itu, Luhut mengaku tak terlalu memikirkan kritikan tersebut karena kebijakan dia ambil masih berada di jalur yang benar dan tak mengganggu kepentingan negara.
"Saya nggak terlalu mikirin, karena saya selalu percaya gini yang penting kamu buat benar jadi pertama kamu jangan terlibat conflict of interest itu aja. Kalau kamu tak ada conflict of interest di situ ya kau kerja aja yang baik, kan ada pengawas saya Presiden, kalau saya buat salah ada Presiden, ada Jaksa Agung, ada dirjen di kantor saya, ada banyak sekali yang mengawasi itu, tak mungkin lah," sambungnya.
Luhut memastikan tidak ada kecurangan dalam kebijakan yang diambil karena selalu ada pengawasan ketat.
"Semua sekarang digitalize jadi peluang kita melakukan kecurangan sangat kecil. Itu lah yang saya pikir pemerintah bapak Jokowi, korupsi menurut saya semakin kecil jadi efisiensi semakin baik. Apakah sudah sempurna? Jauh dari sempurna tapi kelihatan arahnya begitu ke depan," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar