Senin, 25 Mei 2020

Bisa Ditiru Nih! 5 Fakta Tes Corona 'Drive-thru' di Korsel

Korea Selatan menerapkan deteksi virus corona COVID-19 seluas-luasnya bagi warganya, termasuk lewat drive thru. Strategi ini dinilai penting untuk mendeteksi sebanyak mungkin kasus sehingga wabah bisa lebih mudah dikendalikan.
Drive thru test juga disebut memudahkan warga untuk melakukan tes dalam waktu singkat, bahkan tanpa harus turun dari kendaraan. Berikut 5 fakta terkait tes corona 'drive thru' di Korea Selatan:

1. Pemeriksaan sama seperti di RS
Pemeriksaan yang dilakukan di pos drive thru ini dilakukan oleh petugas medis yang sudah memakai pelindung lengkap. Pengemudi akan diperiksa suhu tubuh serta diambil sampel lendir tenggorokan dan hidung.

2. Cuma 10-15 menit
Tak butuh waktu lama, pemeriksaan yang dilakukan petugas medis di pos drive thru hanya memakan waktu 10 hingga 15 menit.

Sebelum diperiksa warga dipastikan mengisi formulir identitas diri sekaligus riwayat perjalanan dan kondisi kesehatan.

3. Disebut lebih aman dan cepat
Wali Kota Goyang, Lee Jae-joon, menyebut cara ini lebih aman dan cepat untuk melacak suspect corona daripada pemeriksaan di rumah sakit dan klinik.

"Dengan cara ini lebih sedikit orang-orang menjalin kontak tatap muka. Jika kita melakukan pemeriksaan di ruangan tertutup, ada kekhawatiran jika suspect corona bisa menularkan penyakit ke orang lain di ruangan tunggu," kata Lee seperti dikutip dari CNN, Rabu (18/3/2020).

4. Tidak dipungut biaya
Berdasarkan laporan The Washington Post, seperti di rumah sakit, tes swab melalui layanan drive-through juga tak dipungut biaya. Hasil pemeriksaan juga akan keluar sehari setelah melakukan tes.

5. Hasil tes dikirim melalui pesan singkat
Warga Korea Selatan yang sudah melakukan pemeriksaan virus corona COVID-19 akan diberi tahu hasilnya melalui pesan singkat yang dikirimkan dari pusat pemeriksaan.

Pesan WHO untuk Semua Negara: Perbanyak Tes, Jangan Tutup Mata!

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengingatkan semua negara agar terus meningkatkan tes virus corona COVID-19. Tujuannya untuk benar-benar mengetahui siapa saja yang terinfeksi sehingga bisa diisolasi untuk memutus rantai penyebaran.
WHO menyarankan agar semua negara lebih banyak melakukan tes atau screening virus corona. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut wabah tak bisa dilawan dengan cara sengaja menutup mata.

"Cara paling efektif untuk mencegah infeksi dan menyelamatkan nyawa adalah dengan mematahkan rantai transmisi. Untuk bisa melakukannya ya kamu harus lakukan tes dan isolasi," kata Tedros dalam rekaman suara yang dibagikan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

"Kamu tak bisa melawan api dengan mata tertutup. Kita tak bisa menghentikan pandemi ini bila kita tidak tahu siapa saja yang terinfeksi. Pesan kami sederhana untuk semua negara 'tes, tes, tes,'" pungkasnya seperti dikutip pada Rabu (18/3/2020).

Terkait hal tersebut, Tedros sempat menyurati langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tedros meminta pemerintah Indonesia untuk meningkatkan respons terkait wabah virus corona, termasuk di dalamnya melakukan tes tidak hanya pada orang yang diketahui melakukan kontak dengan kasus positif.

"Ini termasuk melakukan pengetesan tidak hanya pada kasus-kasus yang memiliki hubungan langsung pada kasus positif, tapi semua pasien yang menderita gejala mirip influenza dan penyakit pernapasan parah lain," tulis Tedros dalam surat elektronik yang ditujukan ke Istana Merdeka tanggal 10 Maret 2020.
http://kamumovie28.com/magic-hour/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar