Selasa, 26 Mei 2020

Masker Kain Dilapis Tisu Ngehits di Era New Normal, Efektif Tangkal Corona?

Saat ini pemerintah menganjurkan seluruh warga mengenakan masker kain sebagai upaya untuk mencegah penularan COVID-19 terutama di era 'new normal'. Bahan yang digunakan untuk membuat masker kain pun beragam, mulai dari katun, scuba, linen, kain lap, atau sarung bantal.
Para ahli menyebut masker kain yang efektif harus disertai dengan filter. Penggunaan filter pada masker kain selain untuk menahan partikel juga mampu membuat penggunanya merasa lebih nyaman saat bernapas.

Selain itu penting untuk diingat bahwa filter yang digunakan pun harus diganti secara berkala. Filter harus diapit di antara dua lapisan kain untuk mencegah inhalasi bahan filter.

"Penting juga untuk memilih kain yang memungkinkan pernapasan tidak terhalang dan tidak memiliki jumlah serat yang tinggi atau bahan sintetis lainnya yang bisa terhirup," jelas dr Sudeb C. Dalai dari Universitas Stanford dikutip dari HuffPost.

Meskipun instruksi CDC untuk membuat masker wajah termasuk memasukkan penyaring kopi, internis Nate Favini mengatakan bahan seperti penyaring kopi atau tisu bahkan jika berlapis-lapis pun sangat tidak efektif menyaring partikel mikroskopis.

Namun bukan berarti tak bisa digunakan, terutama jika hanya bahan itu yang Anda miliki. Penggunaan tisu sebagai filter memiliki sifat filtrasi yang kurang baik sehingga hanya cocok untuk sekali pakai saja.

Tentu tak hanya memakai masker. Masyarakat tetap harus menerapkan social distancing dan jaga jarak minimal 2 meter dan rutin mencuci tangan sebagai upaya pencegahan virus Corona.

Kalap Makan Saat Lebaran, Maafkan Dirimu dengan Cara Ini

Makan enak saat Lebaran sudah terbayang-bayang setelah 1 bulan penuh berpuasa untuk rayakan kemenangan. Opor ayam, rendang, ketupat, sambal goreng kentang, segala macam kue, dan sirup tampaknya sudah memuaskan perut saat lebaran hari pertama.
Sepertinya kalap makan makanan bersantan sudah tak bisa dihindari. Tapi, bagaimana caranya agar tetap bisa menikmati hidangan khas lebaran, tapi kadar kolesterol tetap terjaga?

Menurut Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita, saat Lebaran umumnya tubuh memerlukan waktu untuk adaptasi dengan adanya makanan yang dikonsumsi pada jumlah banyak pada jam yang sebelumnya ketika puasa tidak ada asupan. Apalagi, puasa dinilai memiliki keterkaitan dengan menurunnya risiko penyakit arteri koroner yang menjadi pemicu utama penyakit jantung yang dikarenakan kolesterol berlebih.

"Sebenarnya saat berpuasa secara tidak langsung tubuh mampu menunjukkan kontrol diri terhadap berapa banyak kalori yang masuk ke tubuh, baik dalam bentuk makanan maupun makanan. Dengan melakukan puasa, kesehatan jantung menjadi lebih baik karena berkaitan dengan bagaimana tubuh melakukan metabolisme kolesterol dan gula darah sehingga dapat membantu menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat," ujar dr Adeline kepada detikHealth, baru-baru ini.

"Selain itu juga (puasa) meningkatkan metabolism tubuh terhadap gula darah sehingga mengurangi risiko kenaikan berat badan dan diabetes yang terkait dengan penyakit jantung," imbuhnya.

Oleh sebab itu, lanjut dr Adeline, usai lebaran saatnya menyiapkan diri untuk kembali ke jadwal makan sebelumnya. Memang banyak orang yang lebih cenderung menyiapkan menu lebaran dengan hidangan lengkap khas lebaran seperti ketupat dengan opor ayam, rendang, dan sambal ati ampela, namun sebaiknya tubuh perlu adaptasi terlebih dahulu sebelum menerima asupan makanan tersebut.

"Ketika hari pertama lebaran umumnya banyak konsumsi makanan bersantan maupun gorengan. Sebaiknya sebelum konsumsi makanan tersebut ada baiknya agar tubuh kembali dapat beradaptasi dengan baik, minum air putih serta buah tinggi serat terlebih dahulu sebelum makan agar dapat membantu menetralisir kandungan lemak dari makanan yang dikonsumsi," ujarnya.

Kemudian, untuk mengontrol tubuh usai kalap makan juga disarankan untuk mengimbangi jumlah kalori yang masuk. Caranya dengan melakukan olahraga ringan hingga sedang agar bisa membakar kalori dan lemak tubuh menjadi energi dan tidak tersimpan terlalu banyak di dalam tubuh yang akan mengakibatkan terjadinya obesitas.
http://cinemamovie28.com/shoukoku-no-altair-episode-11/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar