Jumat, 29 Mei 2020

Tembus 25.216 Kasus, Ini Sebaran 678 Kasus Baru Corona di Indonesia 29 Mei

Terjadi penambahan 678 kasus baru virus Corona COVID-19 di Indonesia, Jumat (29/5/2020). Total tercatat 25.216 kasus positif, 6.492 sembuh, dan 1.520 meninggal.
DKI Jakarta menyumbang penambahan kasus terbanyak dengan 125 kasus, disusul Jawa Timur dengan 101 kasus.

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona COVID-19 pada Jumat (29/5/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 678 menjadi 25.216.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 252 menjadi 6.492.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 24 menjadi 1.520.

Sebaran kasus baru yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini adalah sebagai berikut.

Bali 23
Banten 14
Bengkulu 1
DI Yogyakarta 2
DKI Jakarta 125
Jawa Barat 32
Jawa Tengah 14
Jawa Timur 101
Kalimantan Timur 4
Kalimantan Tengah 30
Kalimantan Selatan 74
Kepulauan Riau 3
Nusa Tenggara Barat 28
Sumatera Selatan 11
Sulawesi Utara 9
Sumatera Utara 38
Sulawesi Tenggara 1
Sulawesi Selatan 41
Lampung 13
Riau 6
Maluku Utara 11
Maluku 27
Papua Barat 6
Papua 56
Nusa Tenggara Timur 5
Gorontalo 3

Banyak yang Penasaran, 'Tes Corona' Sebenarnya Gratis atau Harus Bayar Sih?

Pemerintah telah mengumumkan virus corona COVID-19 sebagai Bencana Nasional. Setidaknya ada 134 orang di Indonesia yang terinfeksi posiitif virus corona yang tengah dirawat di beberapa rumah sakit.
Beberapa pihak 'mendesak' pemerintah untuk segera melaksanakan tes massal virus corona menyusul adanya permintaan dari Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanahom, untuk menambah kapasitas laboratorium dalam memeriksa sampel pasien.

Sejak pekan lalu, masyarakat telah berbondong-bondong mendatangi beberapa rumah sakit rujukan virus corona untuk mendapatkan tes. Seperti di RSPI Sulianti Saroso di Jakarta atau RS Hasan Sadikin di Bandung.

Di RSPI Sulianti Saroso sendiri, tidak semua yang datang mengikuti tes corona. Ada beberapa kriteria yang telah ditetapkan rumah sakit, misalnya telah kontak langsung dengan pasien positif dalam 14 hari belakangan dan mengalami gejala.

Namun mereka yang ODP dan bergejala juga nggak langsung di-swab. Beberapa diarahkan untuk Medical Check Up seperti tes darah dan rontgen.

"Sampai di RS, nggak langsung swab. Harus ditentukan karena kemungkinan bukan hanya swab tapi juga sampel darah dan rontgen. Jadi bukan swab satu-satunya cara mengidentifikasi," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, dr Achmad Yurianto, Senin (16/3/2020).

Di RSPI Sulianti Saroso, OPD yang ingin menjalani tes MCU dibebankan biaya sekitar Rp 300 ribu. Paket pemeriksaan sudah termasuk pemeriksaan fisik, rontgen dada dan darah lengkap, di luar biaya obat. Lalu, siapa saja sih yang digratiskan saat menjalani 'tes corona'?

"Kalau udah positif. Kalau ODP pemeriksaannya masih bayar, kan negatif," kata salah satu staf bidang administrasi di RSPI Sulianti Saroso.

Positif atau tidaknya pasien hanya bisa diketahui saat menjalani tes swab. Tes swab adalah proses pengambilan sampel lendir dari bagian belakang hidung untuk mengambil spesimen virus.

Setelah itu akan dilakukan pengujian di laboratorium baik dengan menggunakan metode PCR atau genome sequencing untuk mengetahui ada tidaknya virus di dalam sampel tes swab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar