Pemkab Magelang memperpanjang masa penutupan sementara tujuh destinasi wisata. Perpanjangan penutupan ini untuk mencegah penyebaran virus corona.
Adapun tujuh destinasi wisata milik Pemkab Magelang antara lain Ketep Pass Magelang, Taman Wisata Air Kalibening, Pemandian Air Hangat Candi Umbul, Taman Rekreasi Mendut, Telaga Bleder, Candi Mendut dan Candi Pawon.
Sebelumnya, Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora), telah melakukan penutupan sementara dari 16-30 Maret 2020. Kemudian, dengan mempertimbangkan kondisi yang ada, masa penutupan diperpanjang lagi mulai 31 Maret sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.
"Pertama 16 Maret sampai 30 Maret 2020. Ini diperpanjang, tetap ditutup sampai dengan permasalahan COVID-19 mereda dan dinyatakan aman," kata Kepala Disparpora Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso dalam pesan singkat, Selasa (31/3/2020).
Dihubungi terpisah, Kabag Pemasaran dan Promosi Ketep Pass, Edward Alfian menambahkan, selama penutupan sementara digunakan untuk melakukan pembenahan. Kemudian, secara berkala dilakukan penyemprotan desinfektan.
"Selama ditutup sementara, kami melakukan semua pembenahan. Penyemprotan desinfektan dilakukan secara berkala 2 hari sekali," katanya.
Ia mengakui, sekalipun sudah ada pengumuman ditutup sementara, terkadang masih ada wisatawan yang datang.
"Masih ada juga wisatawan yang datang, satu, dua mobil, terlebih kemarin setelah Merapi erupsi. Mereka ingin melihat Merapi saat cerah, tapi kami memberikan pemahaman dan wisatawan memahami kalau ditutup sementara," katanya.
Tegur Warga Saat Lockdown, Polisi India Kenakan Helm 'Coronavirus'
India telah memberlakukan lockdown sejak Selasa (24/3) lalu. Untuk memperingatkan warga agar tetap di rumah, salah satu polisi punya atribut unik.
Seperti dilansir CNN, Selasa (31/3/2020) untuk mengingatkan warga yang masih berkeliaran di tengah lockdown, polisi India memiliki cara yang kreatif. Rajesh Babu,seorang inspektur polisi di kota selatan Chennai, memakai helm coronavirus sambil menghentikan kendaraan dan pejalan kaki.
Helm yang dikenakan polisi bertema mikroskopis virus Corona, berwarna merah dengan bentuk paku-paku di sekelilingnya.
Ternyata helm ini didesain oleh pendiri organisasi seni yang berbasis di Chennai. B. Gowtham. Dia membuat helm bertema virus Corona setelah menyadari kurangnya kesadaran publik terhadap pencegahan virus Corona.
"Kami memiliki perintah untuk tidak keluar-tapi tetap saja, kami melihat orang-orang berkeliaran di sana-sini tanpa peralatan keselamatan yang layak, tanpa masker," ujarnya.
Masih banyak masyarakat yang tidak menganggap serius penyakit berbahaya ini, karena virus Corona tidak terlihat. Jadi, Gowtham berinisiatif membuat sesuatu di mana masyarakat benar-benar melihat virus Corona datang menghampiri mereka.
"Orang akan ketakutan," kata Gowtham.
"Mereka (polisi) telah bekerja terus menerus, jadi saya ingin mengurangi beban mereka dan membuat orang lebih sadar," katanya.
Karena banyak toko yang telah tutup, helm tema Corona dibuat menggunakan bahan-bahan sederhana. Hanya menggunakan koran dan kertas tisu. Setelah jadi, Gowtham memberikannya kepada inspektur polisi, Rajesh Babu.
Rajesh yang menyukai ide Gowtham pun mengenakan helm saat beroperasi di jalan. Dia menghentikan pengendara mobil dan motor terutama bagi mereka yang tidak mengenakan masker. Rajesh mengingatkan kepada mereka akan perlunya menjaga jarak dari peralatan sosial.
Rajesh melindungi dan mendesak para masyarakat untuk tidak keluar karena alasan yang tidak penting. Dengan adanya helm ini, sejumlah masyarakat berterima kasih kepada Rajesh atas informasi yang diberikan. Mereka juga setuju untuk tetap tinggal di rumah.
Seluruh toko, pabrik, kantor, pasar, tempat ibadah dan lokasi konstruksi telah ditutup. Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, Jumlah kasus virus Corona di India telah mencapai 1.251 dengan 32 kematian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar