Jumat, 03 April 2020

Hotel Bali Ramai-ramai Beri Diskon, Tinggal Sebulan Rp 3 Juta!

Aneka cara dilakukan para industri perhotelan di Bali untuk bertahan di tengah pandemi corona. Salah satu caranya dengan memberi diskon khusus selama 1 bulan.
Ketimbang berhenti operasi sementara atau merumahkan karyawannya di tengah sepinya tamu, tak sedikit hotel dan resort di Pulau Dewata yang lebih memilih memberi diskon harga menggoda.

Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Rabu (1/4/2020), konsepnya adalah mengisolasi diri di hotel Bali dengan biaya yang jauh lebih murah dari biasanya. Ada beberapa hotel yang telah melakukan kebijakan tersebut.

Contohnya salah satu hotel franchise di bilangan Kuta. Di mana mereka memberikan biaya sekitar Rp 3 juta saja untuk menginap selama 30 hari atau satu bulan penuh. Kamar yang diberikan adalah Deluxe Room, disertai dengan syarat ketentuan berlaku.

Ada juga hotel lain di kawasan hipster Canggu yang ikut menawarkan diskon menarik tersebut. Cukup dengan membayar Rp 8 juta untuk 1 bulan, traveler akan mendapatkan kamar hotel dengan layanan house keeping, diskon makanan 20%, gratis gym 30 hari dan akses gratis ke beach club serta parkir gratis. Sungguh menggoda!

Upaya promosi hotel-hotel di Bali untuk bertahan itu pun menarik simpati warganet di dunia maya. Tak sedikit yang tertarik, tapi ada juga yang heran.

"Andai bisa ke Bali pakai pintu Doraemon," cuit @chewin9**

"Akibat corona semuanya jadi sepi. Akhirnya harus pakai trik marketing begini," cuit @justj****

Di satu sisi, kita hanya bisa berharap agar pelaku industri perhotelan bisa tetap bertahan di tengah situasi sulit ini. Semoga badai Corona ini lekas usai.

12 Negara dengan 2 Ibu Kota, Sudah Tahu?

Negara-negara ini memiliki lebih dari satu ibu kota. Negara mana saja, traveler sudah tahu?
Diberitakan CNN, Rabu (1/4/2020) bahwa perang, revolusi, dan jatuhnya kekaisaran telah mengubah peta dunia pada abad ke-20. Hanya sekitar 40 negara yang memiliki ibu kota pada tahun 1900, tulis Profesor David Gordon dalam pengantar buku Planning Twentieth Century Capital Cities.

Pada tahun 2000, jumlah itu akan bertambah menjadi lebih dari 200, ketika negara-negara baru muncul dari runtuhnya kekaisaran Inggris dan Prancis, Uni Soviet dan Yugoslavia. Sebagian besar negara memilih satu kota sebagai ibu kotanya.

Alasan pemilihan ibu kota tentu beragam. Seperti dalam kasus Amerika Serikat atau Afrika Selatan, Gordon mencatat bahwa persaingan mendapat kekuasaan di tingkat regional dapat menjadi faktornya.

"Ada kegiatan politik yang sangat rumit terlibat dalam hal semacam ini," ujar Gordon.

Kini, para traveler di seluruh dunia sedang rehat karena pandemi virus Corona atau COVID-19. Kita berangan-angan ibu kota mana yang akan dikunjungi selanjutnya.

Berikut negara-negara dengan dua ibu kota, pusat pemerintahan dan bisnis:

1. Benin: Porto-Novo dan Cotonou
Kota pelabuhan, Cotonou akan menyambut para traveler yang datang ke Benin. Begitu ramai, kota terbesar di negara itu juga merupakan pusat pemerintahan.

Ibu kota resmi Benin adalah Porto-Novo, satu jam perjalanan dari Cotonou. Di sini, jalanannya dipenuhi pepohonan dan arsitektur bersejarah.

Pembagian kekuasaan antara kedua kota telah terjadi sejak sebelum Benin mencapai kemerdekaan penuh dari Prancis pada tahun 1960.

2. Bolivia: La Paz dan Sucre
La Paz adalah ibu kota Bolivia yang berlokasi di puncak bersalju di Pegunungan Andes. Di sana ada kereta gantung yang melayang-layang di atas jalanan pusat kota.

La Paz adalah ibu kota administratif Bolivia. Namun, ibu kota konstitusi berjarak kilometer darinya yakni di Kota Sucre.

Pada masa awal pemerintahan kolonial, perak dari tambang di sekitar Kota Sucre mengubah kota pegunungan menjadi pembangkit tenaga listrik di Andes. Industri timah menjadikan La Paz sebagai pesaing baru bagi kekuatan ekonomi dan politik, dan menjadikannya pusat pemerintahan Bolivia hingga kini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar