Awal menerima kasus Corona, Singapura dinilai sukses menekan angka penyebaran virus Corona COVID-19. Gelombang pertama di negara tersebut dapat diatasi dengan sangat baik oleh pemerintah Singapura. Namun kini Singapura dilaporkan harus menghadapi gelombang kedua karena mengalami peningkatan kasus secara drastis.
Pada hari Minggu (12/4/2020) Singapura mencatat lonjakan kasus terbesar dalam satu hari dengan jumlah 120 kasus yang dikonfirmasi positif. Total kasus melompat hingga 50 persen hanya dalam satu minggu.
"Kami telah mengendalikan wabah. Tetapi melihat trennya, saya khawatir bahwa jika tidak mengambil langkah lebih lanjut, keadaan akan semakin memburuk secara bertahap," kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam pidato, dikutip dari News.com.au.
Sebelumnya gelombang pertama sebagian besar kasus Singapura berasal dari para wisatawan yang dinyatakan terinfeksi saat bepergian keluar negeri. Namun kali ini 116 kasus telah terinfeksi virus Corona secara 'local transmission' tanpa diketahui kaitannya dengan korban lain.
Karena gelombang kedua ini, pemerintah Singapura melakukan sejumlah kebijakan mulai dari, warga yang ingin masuk ke negara tersebut harus meminta persetujuan meskipun ia merupakan penduduk lama di Singapura. Warga diminta tinggal di rumah dan tidak bergaul dengan orang di luar rumah sekalipun tetangganya sendiri.
Pergi ke luar hanya sebatas membeli bahan makanan, dan harus dibawa pulang. Sekolah, universitas,hingga bisnis yang tidak penting akan ditutup.
Sejauh ini tercatat 2.532 kasus positif virus Corona di Singapura dengan 8 orang meninggal. 560 di antaranya dinyatakan sembuh.
Wanita Ini Terinfeksi Virus Corona Meski Tak Keluar Rumah Selama 3 Minggu
Seorang wanita asal North Carolina, Amerika Serikat (AS), positif terinfeksi virus Corona COVID-19 meski tak beraktivitas di luar ruangan dan tetap berada di rumah selama tiga minggu.
Dikutip dari New York Post, wanita itu bernama Rachel Brummert. Ia mengidap penyakit autoimun atau kondisi yang mebuat sistem imun menyerang tubuh sendiri. Mengetahui kondisinya, Brummert selalu melakukan pencegahan untuk menjaga jarak dengan orang lain, termasuk dengan suaminya sendiri.
Namun pada suatu kesempatan, ada seorang wanita yang datang ke rumahnya untuk menurunkan barang belanjaan di depan pintu, yang telah ia pesan sebelumnya. Brummert pun mengambil barang belanjaan tersebut di depan teras rumahnya tanpa menggunakan sarung tangan.
Pada akhirnya wanita pengantar belanjaan itu diketahui positif virus Corona, dan Brummert pun ikut tertular meski tak melakukan kontak fisik sebelumnya.
"Saya benar-benar berpikir saya telah melakukan semuanya dengan benar," ucap Brummert.
"Saya belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Ini bukan flu, ini adalah monster lain," lanjutnya.
150 Bangsawan Terinfeksi Corona, Raja Salman Mengasingkan Diri
Pangeran senior Saudi dilaporkan sedang dalam masa perawatan intensif virus Corona COVID-19. Beberapa anggota keluarga lainnya juga dikabarkan terinfeksi.
Sementara itu, dokter di rumah sakit elit yang merawat anggota Al-Saud sedang menyiapkan sebanyak 500 tempat tidur, dan menekankan kondisi di sana dalam keadaan 'siaga tinggi'.
"Arahan harus siap untuk V.I.P dari seluruh negara," tulis pesan dari Rumah Sakit Spesialis King Faisal yang diterima The New York Times pada Selasa (7/4/2020).
"Kami tidak tahu berapa banyak kasus yang akan kami dapatkan tetapi waspada, semua pasien kronis harus dipindahkan secepatnya, kasus 'darurat' yang akan diterima lebih awal," lanjut pesan tersebut.
Lebih dari enam minggu setelah Arab Saudi melaporkan kasus pertamanya, virus Corona COVID-19 dilaporkan turut menginfeksi keluarga kerajaan. Sebanyak 150 bangsawan di kerajaan sekarang diyakini telah tertular virus Corona COVID-19.
Raja Salman pun disebut telah mengasingkan diri demi menjaga keselamatannya di sebuah istana pulau dekat kota Jeddah di Laut Merah. Sementara Putra Mahkota Mohammed bin Salman, putranya dan penguasa de facto yang berusia 34 tahun dikabarkan mundur, dan banyak pula para menteri yang pergi ke tempat terpencil di pantai yang sama di mana rencananya akan membangun kota futuristik yang dikenal dengan Neom.
Sementara itu, Pangeran Faisal bin Bandar pun dilaporkan terinfeksi virus Corona COVID-19. Hal ini dikonfirmasi oleh dua dokter yang menanganinya dan memiliki ikatan dekat dengan keluarga kerajaan. Menurut dokter dan orang-orang terdekat keluarga kerajaan ia positif usai melakukan perjalanan ke Eropa. Hal ini pun dianggap menjadi pembawa virus Corona COVID-19 ke lingkungan kerajaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar