Rabu, 01 April 2020

Nyeleneh, Penjual Ganja Tawarkan Drive Thru Demi Cegah Corona

 Aneka cara dilakukan untuk bertahan di tengah pandemi corona, termasuk para penjual ganja di AS. Demi mencegah penyebaran corona, mereka berlakukan sistem drive thru.
Di Indonesia, ganja atau mariyuana dianggap sebagai obat-obatan terlarang yang bisa ditindak hukum. Namun, lain halnya dengan sebagian negara bagian di AS yang telah melegalkan ganja untuk pemakaian sehari-hari.

Adapun beberapa negara bagian di AS seperti California, New York dan San Francisco telah memiliki toko ganja yang masih beroperasi saat ini di tengah pandemi corona seperti diberitakan media AP.

Hanya di tengah pandemi corona, ternyata jumlah penjualan mereka malah kian meningkat. Agaknya banyak masyarakat di AS yang menyetok ganja untuk mengurangi kepanikan dan membuat mereka lebih rileks.

Di tengah pandemi corona, mau tidak mau para penjual ganja resmi di AS harus ikut membantu mencegah penyebaran virus corona. Salah satunya adalah apotek Edgewater di Maryland, AS, yang mengalihkan tokonya ke sistem drive thru layaknya makanan cepat saji.

Bedanya, para pembeli ganja diwajibkan menunjukkan kartu identitas mereka lebih dulu via kamera di lokasi toko. Setelah urusan teknis selesai, pengunjung beserta mobilnya diminta masuk ke sebuah garasi untuk melakukan transaksi.

"Pekan lalu kita melihat peningkatan sekitar 50%-60% transaksi di drive thru. Kami menetapkan standar khusus untuk keamanan," ujar co-founder dan CEO Apotek Edgewater, Christopher Jensen seperti diberitakan media Marijuana Business Daily.

Sistem serupa juga diterapkan oleh apotek Harborside di Oakland, California. Di mana mereka mempekerjakan dua karyawan tambahan serta dua pekerja kontrak untuk menangani lonjakan pembeli di drive thru miliknya.

"Kami menanganinya seperti pembelian tunai pada umumnya. Karena desain kami, lokasinya ada di belakang rumah di area kasir kami," ujar GM apotek tersebut, Pedro Fonseca.

Menurut Fonseca, sekitar setengah dari penjual legal ganja di California telah beralih ke sistem drive thru. Jumlahnya meningkat 8% dari sebelum pandemi corona berlangsung.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Tisha Rorie, manajer dari apotek NuWu Cannabis Marketplace di Las Vegas. Drive thru miliknya tersebut diketahui telah melayani sekitar 2.000 mobil dalam tempo 24 jam.

Jumlahnya meningkat empat kali lipat dari sebelumnya, yang hanya sekitar 500 mobil per hari pada pertengahan Maret lalu. Tisha sendiri telah mengimplementasikan sistem drive thru tersebut sejak dua tahun lalu untuk tamunya yang difabel.

Kemenparekraf Gandeng Blue Bird untuk Transportasi Tenaga Medis

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menggandeng penyedia jasa transportasi, Blue Bird untuk membantu mobilitas tenaga medis yang menangani Corona.
Wishnutama meninjau sarana transportasi yang disiapkan PT Blue Bird Tbk untuk mobilisasi tenaga medis penanganan Corona, Selasa (31/3/2020).

Dalam peninjauan itu, Wishnutama mengatakan, hal terpenting dalam kerja sama antara pemerintah dengan Blue Bird adalah memastikan bahwa setiap transportasi menerapkan Standard Operational Procedure (SOP) kesehatan yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan yang sejalan dengan standardisasi WHO.

"Agar bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi tenaga medis dalam menjalankan tugas mereka sebagai garda terdepan penanganan wabah COVID-19, maka penerapan standar kesehatan ini adalah hal utama yang harus diperhatikan," ujar Wishnutama.

Wishnutama melakukan peninjauan dengan didampingi wakilnya yaitu Angela Tanoesoedijo dan sejumla staf. Mereka meninjau mengenai pemeriksaan kesehatan para pengemudi, tata cara pembersihan dan sterilisasi taksi Blue Bird, serta tata cara pembersihan dan sterilisasi bus BigBird. Wishnutama pun memastikan bahwa PT Blue Bird Tbk telah menerapkan prosedur kesehatan dengan baik dan siap menjalani kerja sama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar