Sabtu, 31 Oktober 2020

Rekor! Taiwan Tandai 200 Hari Bebas COVID-19, Ini Strateginya

 Pusat pencegahan dan pengendalian penyakit Taiwan mencatat 200 hari tanpa kasus transmisi lokal, menyoroti keberhasilan negara tersebut yang berhasil mengendalikan COVID-19 bahkan ketika banyak negara lain berjuang melandaikan lonjakan infeksi.

Sejak pandemi melanda, Taiwan hanya mencatat 553 kasus COVID-19 dan 7 kasus kematian. Meskipun penularan dalam negeri sudah terhenti, Taiwan masih mencatat kasus baru dari orang-orang yang datang dari luar negeri.


Taiwan dianggap sebagai kisah sukses dalam cara menangani pandemi, terutama mengingat hubungan bisnis dan pariwisata yang erat dengan China, tempat virus pertama kali muncul akhir tahun lalu.


Mengutip ABC News, ada beberapa strategi yang dilakukan Taiwan untuk menekan lonjakan kasus COVID-19. Pertama, otoritas Taiwan menutup semua jalur penerbangan dan memeriksa penumpang dari Wuhan, tempat pertama pandemi berasal.


Setelah itu pada 20 Januari, pemerintah pusat secara resmi membentuk Pusat Komando Epidemi untuk mengkoordinasikan arahan pusat ke daerah. Mereka juga mengkomunikasikan tentang betapa pentingnya memakai masker sambil mencoba mencegah panic buying dengan menjatah pembelian.


Taiwan juga mengkarantina ketat untuk semua kedatangan, baik warga Taiwan maupun asing selama 14 hari. Sejauh ini, sekitar 340.000 orang telah menjalani karantina rumah, dengan kurang dari 1.000 orang didenda karena melanggar.

https://cinemamovie28.com/warrior-assassin/


Ronaldo hingga Rossi, Deretan Tokoh yang Belum Juga Sembuh dari COVID-19


Tubuh bugar tidak berarti 'bebas' dari COVID-19. Begitupun ketika terinfeksi, tidak ada jaminan akan cepat sembuh. Hal ini dibuktikan dengan laporan beberapa atlet yang belakangan semakin banyak dinyatakan positif COVID-19 dan tidak sembuh-sembuh meski sudah isolasi.

Salah satu kabar terbaru datang dari pesepakbola Cristiano Ronaldo dan Ronaldinho. Ronaldo bahkan sudah menjalani tes tiga kali dan masih dinyatakan positif COVID-19.


Di antara beberapa atlet yang dinyatakan positif COVID-19, ada yang kondisinya sudah membaik bahkan negatif. Namun, deretan atlet ini masih berjuang melawan COVID-19. Siapa saja?


Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, berikut beberapa atlet yang masih berjuang melawan COVID-19.


1. Ronaldinho

Legenda pesepakbola dari Brasil, Ronaldinho dinyatakan positif COVID-19. Ia mengumumkan hasil tes tersebut pada Minggu (25/10/2020).


Lima hari berselang, Ronaldinho belum dikabarkan negatif COVID-19. Ia diketahui positif COVID-19 tanpa gejala.


"Saya menjalani tes dan dinyatakan positif COVID. Saya baik-baik saja, tanpa gejala, tapi kami harus meninggalkan acaranya. Kita akan berjumpa lagi nanti. Pelu erat," ujarnya saat pertama kali menyampaikan kabar positif COVID-19.


2. Valentino Rossi

Valentino Rossi dikabarkan kondisinya sudah membaik dari sebelumnya. Sempat mengeluh gejala demam, kini ia dikabarkan sudah tak lagi merasakan gejala COVID-19.


Namun, belum ada kepastian apakah pembalap Yamaha ini sudah negatif COVID-19. Kabar Rossi mengidap COVID-19 disampaikan Rabu (15/10/2020).


"Tes kilat PCR hasilnya negatif, seperti yang saya lakukan pada Selasa. Tapi salah satu hasilnya, yang dikirim pada pukul 16.00, amat disayangkan hasilnya positif," katanya.


Valentino Rossi sudah dua pekan tak ikut balapan di MotoGP karena positif Covid-19. Rossi harus menjalani karantina mandiri sehingga absen di dua balapan di Aragon.

https://cinemamovie28.com/yong-ju-gol/

Ibrahimovic Lebih Cepat Sembuh dari Ronaldo, Ini Riwayat COVID-19 Keduanya

  Virus Corona COVID-19 bisa menginfeksi siapa saja, termasuk para atlet bertubuh bugar. Zlatan Ibrahimovic dan Cristiano Ronaldo bisa menjadi salah satu contohnya.

Ibrahimovic dinyatakan positif COVID-19 pada 24 September. Sementara Ronaldo dilaporkan positif terinfeksi penyakit ini pada 13 Oktober.


Ketika terinfeksi, keduanya sama-sama tidak mengalami gejala COVID-19. Namun, lama infeksi di antara mereka berdua ternyata berbeda, Ibrahimovic lebih cepat sembuh dari virus Corona dibandingkan Ronaldo.


Berikut riwayat infeksi COVID-19 di antara keduanya.


Zlatan Ibrahimovic:

24 September, dinyatakan positif COVID-19

9 Oktober, dilaporkan sembuh dari COVID-19.

Cristiano Ronaldo:

13 Oktober, dinyatakan positif COVID-19

22 Oktober, masih dinyatakan positif COVID-19 saat melakukan tes

28 Oktober, untuk ketiga kalinya hasil tes masih menunjukkan positif COVID-19.

Dari kedua riwayat tersebut, bisa dilihat Ibrahimovic hanya membutuhkan waktu 15 hari untuk bisa sembuh dari COVID-19. Sementara sudah 17 hari lamanya (13-30 Oktober) Ronaldo belum mengabarkan dirinya sembuh dari COVID-19.


Memang berapa lama virus Corona bisa bertahan dalam tubuh?

Menurut sebuah studi di China, virus Corona dapat bertahan di dalam tubuh selama 20-37 hari.


Hal ini diketahui setelah para peneliti melakukan penelitian kepada 191 pasien di Rumah Sakit Jinyintan dan Rumah Sakit Paru Wuhan.


"Dalam penelitian ini, kami menemukan bahwa RNA SARS-CoV-2 yang terdeteksi bisa bertahan dalam waktu rata-rata 20 hari," tulis para peneliti, dikutip dari Fox News beberapa waktu lalu.


Kenapa atlet bertubuh bugar tetap bisa terinfeksi virus Corona?

Menurut praktisi kesehatan olahraga dari Slim and Health Sports Therapy dr Michael Triangto, SpKO, orang-orang seperti Ibrahimovic dan Ronaldo yang sangat rutin berolahraga tidak menjamin imunitasnya selalu tinggi.


Hal ini karena umumnya para atlet memiliki target yang harus dipenuhi dalam mengejar performa, sehingga bisa saja ini menjadi salah satu faktor penyebab turunnya imunitas.


"Itu bisa dikatakan olahraganya terlalu berat, sehingga imunitas tubuhnya turun," ucap dr Michael beberapa waktu lalu.

https://cinemamovie28.com/affiliation-a-friends-mom/


Rekor! Taiwan Tandai 200 Hari Bebas COVID-19, Ini Strateginya


Pusat pencegahan dan pengendalian penyakit Taiwan mencatat 200 hari tanpa kasus transmisi lokal, menyoroti keberhasilan negara tersebut yang berhasil mengendalikan COVID-19 bahkan ketika banyak negara lain berjuang melandaikan lonjakan infeksi.

Sejak pandemi melanda, Taiwan hanya mencatat 553 kasus COVID-19 dan 7 kasus kematian. Meskipun penularan dalam negeri sudah terhenti, Taiwan masih mencatat kasus baru dari orang-orang yang datang dari luar negeri.


Taiwan dianggap sebagai kisah sukses dalam cara menangani pandemi, terutama mengingat hubungan bisnis dan pariwisata yang erat dengan China, tempat virus pertama kali muncul akhir tahun lalu.


Mengutip ABC News, ada beberapa strategi yang dilakukan Taiwan untuk menekan lonjakan kasus COVID-19. Pertama, otoritas Taiwan menutup semua jalur penerbangan dan memeriksa penumpang dari Wuhan, tempat pertama pandemi berasal.


Setelah itu pada 20 Januari, pemerintah pusat secara resmi membentuk Pusat Komando Epidemi untuk mengkoordinasikan arahan pusat ke daerah. Mereka juga mengkomunikasikan tentang betapa pentingnya memakai masker sambil mencoba mencegah panic buying dengan menjatah pembelian.


Taiwan juga mengkarantina ketat untuk semua kedatangan, baik warga Taiwan maupun asing selama 14 hari. Sejauh ini, sekitar 340.000 orang telah menjalani karantina rumah, dengan kurang dari 1.000 orang didenda karena melanggar.

https://cinemamovie28.com/young-wife-in-a-bus/

Bergadang Jangan Bergadang, Kalau Nggak Mau Sakit Jantung

  Kaum milenial pasti sangat akrab dengan kata bergadang. Di usia yang terbilang muda, tubuh memang tidak mudah protes jika harus diajak bergadang untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas-tugas perkuliahan Namun, tak sedikit pula yang hobi bergadang hanya untuk melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat seperti main game atau nonton drama korea. Hayo ngaku, pasti banyak kan?

Padahal bergadang memiliki efek yang buruk bagi kesehatan, terutama kesehatan jantung. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari National Institute for Public Health and the Environment di Belanda menemukan manfaat dari tidur malam bagi kesehatan kardiovaskular.


Hanya dengan tidur malam yang cukup, sekitar 8 jam setiap malam, risiko cardiovascular disease (CVD) termasuk di dalamnya penyakit jantung koroner turun lagi sebanyak 8 persen. Risiko kematiannya juga turun sebanyak 16 persen.


Jika dibarengi dengan 4 gaya hidup sehat yang lain seperti olahraga teratur, diet sehat, mengurangi alkohol, dan tidak merokok, maka risiko CVD turun lagi menjadi 65 persen dan risiko kematian yang menyertainya juga turun lagi menjadi 83 persen.


Dokter, presenter, sekaligus relawan COVID-19 dr. Vito Damay juga mengatakan bergadang bisa memicu hormon stres yang membuat detak jantung makin kencang dan tekanan darah menjadi tinggi.


Selain itu, Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Cindiawaty Pudjiadi juga mengatakan bergadang membuat orang-orang yang melakukannya cenderung kacau dalam memilih makanan. Sebab, lanjutnya, di malam hari makanan yang tersisa biasanya makanan yang kurang sehat seperti mie instan, gorengan, dan camilan-camilan yang tinggi kolesterol. Kolesterol inilah yang menjadi salah satu faktor meningkatnya risiko penyakit jantung koroner.


Oleh karena itu, agar terhindar dari efek buruknya, kurangi bergadang. Tidur malam yang cukup bisa membuat badan lebih segar dan sehat. Tak hanya istirahat cukup, kamu juga harus menyeimbanginya dengan makan makanan bergizi dan kaya serat seperti buah dan sayur serta rutin berolahraga.


Kamu juga bisa mengurangi kadar kolesterol dengan minum Nestlé ACTICOR dua kali sehari setelah makan. Bagi yang suka minuman dingin, Nestlé ACTICOR juga bisa dikonsumsi dengan dikombinasikan bersama es batu atau diminum dalam kondisi dingin.


Nestlé ACTICOR merupakan minuman susu rendah lemak yang mengandung Beta Glucan dan Inulin. Kandungan Beta Glucan dan Inulin teruji klinis mampu menurunkan kolesterol jahat (LDL) yang merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner.


Nestlé ACTICOR juga terbuat dari bahan alami dan rasanya pun sangat enak. Ada 4 varian rasa, antara lain avocado, chocolate, green-tea latte, dan banana. Nestlé ACTICOR baik dikonsumsi oleh orang dewasa yang peduli akan kesehatan tubuh.


Nestlé ACTICOR, Cara Alami Turunkan Kolesterol.

https://cinemamovie28.com/sule-ay-need-you/


Ibrahimovic Lebih Cepat Sembuh dari Ronaldo, Ini Riwayat COVID-19 Keduanya


 Virus Corona COVID-19 bisa menginfeksi siapa saja, termasuk para atlet bertubuh bugar. Zlatan Ibrahimovic dan Cristiano Ronaldo bisa menjadi salah satu contohnya.

Ibrahimovic dinyatakan positif COVID-19 pada 24 September. Sementara Ronaldo dilaporkan positif terinfeksi penyakit ini pada 13 Oktober.


Ketika terinfeksi, keduanya sama-sama tidak mengalami gejala COVID-19. Namun, lama infeksi di antara mereka berdua ternyata berbeda, Ibrahimovic lebih cepat sembuh dari virus Corona dibandingkan Ronaldo.


Berikut riwayat infeksi COVID-19 di antara keduanya.


Zlatan Ibrahimovic:

24 September, dinyatakan positif COVID-19

9 Oktober, dilaporkan sembuh dari COVID-19.

Cristiano Ronaldo:

13 Oktober, dinyatakan positif COVID-19

22 Oktober, masih dinyatakan positif COVID-19 saat melakukan tes

28 Oktober, untuk ketiga kalinya hasil tes masih menunjukkan positif COVID-19.

Dari kedua riwayat tersebut, bisa dilihat Ibrahimovic hanya membutuhkan waktu 15 hari untuk bisa sembuh dari COVID-19. Sementara sudah 17 hari lamanya (13-30 Oktober) Ronaldo belum mengabarkan dirinya sembuh dari COVID-19.

https://cinemamovie28.com/with/

5 Alur Pemberian Vaksin COVID-19, Harus Tunggu 30 Menit Sebelum Pulang

 Pemerintah berencana melakukan vaksinasi COVID-19 di bulan depan. Indonesia juga sudah mengamankan stok vaksin sekitar 6,6 juta dosis yang akan tiba pada November.

Kementerian Kesehatan selaku pelaksana program vaksinasi telah membuat alur pemberian vaksin COVID-19. Dikutip dari laman resmi Kemenkes, berdasarkan Berdasarkan Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi COVID-19 Kemenkes, alur pemberian vaksin dilakukan melalui 5 tahapan.


Tahapan yang dimaksud adalah pendaftaran, skrining, pemberian vaksin, konsultasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), dan menunggu selama 30 menit sambil dipantau oleh tenaga kesehatan.


"Pada saat skrining, calon penerima vaksin didata identitasnya, gejala yang sama seperti COVID-19, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penggunaan obat, riwayat pemberian vaksin dalam waktu 1-14 hari terakhir, dan kondisi kehamilan," demikian dikutip dari laman tersebut, Jumat (30/10/2020).


Setelah itu, calon penerima vaksin menuju ruang tindakan untuk diberi suntikan. Vaksin diberikan 2 kali, yakni di hari pertama pemberian vaksin dan berikutnya pada hari ke-14.


Setelah itu penerima vaksin menuju ruang KIPI. Penerima vaksin dijelaskan apa itu KIPI, gejala yang timbul setelah diberi vaksin, dan penanganannya. Selanjutnya penerima vaksin diarahkan menuju ruang tunggu dan diarahkan menunggu selama 30 menit untuk melihat apakah ada gejala yang muncul.


Usai 30 menit, penerima vaksin bisa meninggalkan ruangan. Jika terjadi gejala pada saat sampai di rumah atau beberapa hari setelah vaksin, diharuskan segera memriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.


Saat ini Kemenkes telah melakukan simulasi vaksinasi COVID-19 di beberapa rumah sakit, salah satunya di RS J Leimena, Ambon, Maluku.


Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr. Andi Saguni, MA mengatakan simulasi vaksin harus teratur dan pasti, mulai dari jalur pertama orang masuk hingga keluar ruangan, termasuk kondisi gedung dan kemampuan SDM.


"Pelaksanaan pemberian vaksin harus dipastikan kelengkapan peralatan, gedung, dan SDM. Kita tunjukkan bahwa kita siap memberikan pelayanan yang baik," katanya.

https://cinemamovie28.com/tiran-mati-di-ranjang/


Bergadang Jangan Bergadang, Kalau Nggak Mau Sakit Jantung


 Kaum milenial pasti sangat akrab dengan kata bergadang. Di usia yang terbilang muda, tubuh memang tidak mudah protes jika harus diajak bergadang untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas-tugas perkuliahan Namun, tak sedikit pula yang hobi bergadang hanya untuk melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat seperti main game atau nonton drama korea. Hayo ngaku, pasti banyak kan?

Padahal bergadang memiliki efek yang buruk bagi kesehatan, terutama kesehatan jantung. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari National Institute for Public Health and the Environment di Belanda menemukan manfaat dari tidur malam bagi kesehatan kardiovaskular.


Hanya dengan tidur malam yang cukup, sekitar 8 jam setiap malam, risiko cardiovascular disease (CVD) termasuk di dalamnya penyakit jantung koroner turun lagi sebanyak 8 persen. Risiko kematiannya juga turun sebanyak 16 persen.


Jika dibarengi dengan 4 gaya hidup sehat yang lain seperti olahraga teratur, diet sehat, mengurangi alkohol, dan tidak merokok, maka risiko CVD turun lagi menjadi 65 persen dan risiko kematian yang menyertainya juga turun lagi menjadi 83 persen.


Dokter, presenter, sekaligus relawan COVID-19 dr. Vito Damay juga mengatakan bergadang bisa memicu hormon stres yang membuat detak jantung makin kencang dan tekanan darah menjadi tinggi.


Selain itu, Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Cindiawaty Pudjiadi juga mengatakan bergadang membuat orang-orang yang melakukannya cenderung kacau dalam memilih makanan. Sebab, lanjutnya, di malam hari makanan yang tersisa biasanya makanan yang kurang sehat seperti mie instan, gorengan, dan camilan-camilan yang tinggi kolesterol. Kolesterol inilah yang menjadi salah satu faktor meningkatnya risiko penyakit jantung koroner.

https://cinemamovie28.com/thank-you-cinta/

Kisah Viral Nakes di Medsos, Rontgen Susuk hingga Rebutan Pasang Kateter

  Belakangan ramai tenaga kesehatan dengan cerita mereka soal pasien yang mendadak viral di media sosial. Seperti yang terbaru, seorang bidan menceritakan kondisi pasien yang mengidap sifilis.

Beberapa netizen menilai cerita ini malah terkesan mengumbar aib pasien dan melanggar kode etik. Meski begitu, wanita tersebut mengaku hal ini tak termasuk pelanggaran kode etik karena tak menyebutkan identitas pasien.


Bahkan ada juga yang menganggapnya bermanfaat karena mengandung unsur edukasi. Terlebih jika disampaikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten, sehingga bisa menambah wawasan.


Beberapa waktu lalu, sempat viral juga penampakan X-ray yang memperlihatkan susuk dalam tubuh seorang pasien. Berikut cerita-cerita viral kondisi pasien yang dirangkum detikcom dari berbagai sumber.

https://cinemamovie28.com/sundome/


1. Berebut pasang kateter demi melihat Mr P

Heboh potongan cerita seorang wanita diduga perawat menceritakan dirinya berebut ingin memasang kateter dengan teman. Ia mengaku hal ini dilakukan semata-mata ingin melihat penis pasien pria dewasa.


Meski begitu, cerita viral tersebut sudah tak ditemukan dalam akun TikTok milik wanita diduga perawat. Cerita ini malah ramai jadi perbincangan dalam akun @tubirfess yang diunggah pada Sabtu (24/10/2020).


"Gimana sih rasanya masang selang kateter ke pasien dewasa lelaki," tulis caption yang dilihat detikcom pada potongan gambar dari video TikTok, dari akun @tubirfess.


"Sampai berantem woy gua sama kawan gua, demi dapat tindakan ini," lanjut caption tersebut.


2. Cerita pasien mengidap sifilis

Seorang bidan dicibir netizen lantaran menceritakan kondisi pasien yang mengidap sifilis. Ia menceritakan hal ini dalam akun TikTok pribadinya @m*ria******.


"Jadi ada pasien yg kontrol dan blng terkena syphilis," jelasnya.


Wanita tersebut mengatakan kalau si pasien tidak tahu sejak kapan mengidap penyakit ini. Hingga ia tak tega mengatakan kondisi pasien lantaran menghindari kemungkinan masalah dengan suami.


"Pasien ini polos banget. Tapi enggak tega mau ngomong penyebabnya sama dia, takutnya berantem sama suaminya," lanjutnya.


Netizen menilai apa yang dilakukan bidan ini melanggar kode etik. Namun, ia meyakini tindakannya tak melanggar kode etik lantaran tak menyebutkan identitas pasien.


"Etikanya sebagai tenaga medis, Anda tidak perlu mengumbar masalah pasien Anda di sini," respons netizen @Nir***a.


3. Viral gambar X-Ray memperlihatkan susuk di dalam tubuh pasien

Viral gambar Xray yang memperlihatkan seorang pasien memiliki ratusan susuk. Gambar ini lantas viral di media sosial usai diunggah selebgram yang juga mahasiswa kedokteran lulusan 2019, Tasqia Syabira.


Dalam gambar Xray tersebut nampak jelas bahwa sang wanita yang kabarnya berusia 55 tahun itu memiliki ratusan susuk di tubuhnya. Susuk tersebut terlihat seperti garis-garis kecil berwarna putih yang cukup banyak dan menyebar di tubuhnya.


"Pasien wanita usia 55 tahun mau di X-ray. Nah kalo inisusuknya ada berapa?Itung sendiri deh ya:)" tulisTasqia dalamunggahannya.

https://cinemamovie28.com/texture-of-skin/

Heboh Seruan Boikot Barang Prancis, Segini Produk Kesehatan RI dari Prancis

 Beberapa produk Prancis kini ramai diboikot sejumlah negara. Hal ini menjadi sikap sejumlah negara muslim terhadap Presiden Prancis lantaran membiarkan karikatur Nabi Muhammad tetap dipublikasi.

Salah satu yang mengecam hal tersebut adalah Presiden Turki. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mendesak orang-orang untuk tak lagi membeli barang-barang dengan label Prancis.


"Jangan pernah menghargai barang-barang berlabel Prancis, jangan membelinya," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi di Ankara.


Dikutip dari CNBC, beberapa supermarket di Kuwait sudah mulai mengeluarkan semua produk Prancis dari rak. Hal ini disebut sebagai aksi protes.


Indonesia jadi salah salah satu negara yang mengecam kartun Nabi Muhammad. Pemerintah RI mengecam pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang menghina Islam. Pernyataan Macron itu dianggap melukai perasaan 2 miliar muslim di seluruh dunia.


"Indonesia mengecam pernyataan Presiden Perancis yang menghina agama Islam. Pernyataan tersebut telah melukai perasaan lebih dari 2 Milyar orang muslim di seluruh dunia dan telah memecah persatuan antar umat beragama di dunia," demikian pernyataan RI, seperti dikutip dari situs resmi Kemlu RI, Jumat (30/10/2020).


Apa saja produk kesehatan yang diimpor dari Prancis ke RI?

Rata-rata Indonesia mengimpor berbagai produk medis dari Prancis. Tercatat ada produk kesehatan dan farmasi sebanyak 681.044 kg, nilainya US$ 33,9 juta.


Selain produk kesehatan berikut beberapa produk yang diimpor dari Prancis.


- Senjata dan peluru 282,029 Kg, senilai USD 71,9 juta

- Pulp and waste paper 111,8 juta kg, senilai USD 45,9 juta

- Mesin dan motor termasuk suku cadang 699.281 kg senilai USD 436 juta

- Kedelai 120.743 kg nilainya USD 73.370

- Mentega 286.790 kg nilainya USD 238 juta.

https://cinemamovie28.com/triangle-sex/


Kisah Viral Nakes di Medsos, Rontgen Susuk hingga Rebutan Pasang Kateter


 Belakangan ramai tenaga kesehatan dengan cerita mereka soal pasien yang mendadak viral di media sosial. Seperti yang terbaru, seorang bidan menceritakan kondisi pasien yang mengidap sifilis.

Beberapa netizen menilai cerita ini malah terkesan mengumbar aib pasien dan melanggar kode etik. Meski begitu, wanita tersebut mengaku hal ini tak termasuk pelanggaran kode etik karena tak menyebutkan identitas pasien.


Bahkan ada juga yang menganggapnya bermanfaat karena mengandung unsur edukasi. Terlebih jika disampaikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten, sehingga bisa menambah wawasan.


Beberapa waktu lalu, sempat viral juga penampakan X-ray yang memperlihatkan susuk dalam tubuh seorang pasien. Berikut cerita-cerita viral kondisi pasien yang dirangkum detikcom dari berbagai sumber.


1. Berebut pasang kateter demi melihat Mr P

Heboh potongan cerita seorang wanita diduga perawat menceritakan dirinya berebut ingin memasang kateter dengan teman. Ia mengaku hal ini dilakukan semata-mata ingin melihat penis pasien pria dewasa.


Meski begitu, cerita viral tersebut sudah tak ditemukan dalam akun TikTok milik wanita diduga perawat. Cerita ini malah ramai jadi perbincangan dalam akun @tubirfess yang diunggah pada Sabtu (24/10/2020).


"Gimana sih rasanya masang selang kateter ke pasien dewasa lelaki," tulis caption yang dilihat detikcom pada potongan gambar dari video TikTok, dari akun @tubirfess.


"Sampai berantem woy gua sama kawan gua, demi dapat tindakan ini," lanjut caption tersebut.

https://cinemamovie28.com/the-girl-next-door/

Menkes Terawan Akui Perjalanan COVID-19 di RI Masih Panjang

 Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengaku perjalanan pandemi COVID-19 masih panjang. Meski begitu, ia berterima kasih kepada seluruh tenaga medis atas perjuangannya selama ini.

"Saya sangat berterimakasih dan bersyukur melihat apa yang sudah dikerjakan oleh teman-teman semua, baik secara individu maupun pelayanan di rumah sakit begitu luar biasa dan perjuangan kebersamaan inilah yang saya yakin akan diridhai dan diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," jelas Terawan dalam Seminar Nasional XII PERSI dan Seminar Tahunan XIV Patient Safety, Jumat (30/10/2020).


"Apa yang kita hadapi (COVID-19) perjalanannya masih cukup panjang dan kita harus berikan semua kekuatan kita dalam pelayanan rumah sakit dan maupun kesehatan para tenaga medis," lanjut Terawan.


Selain itu, Menkes Terawan menyebut akan terus mendampingi para tenaga medis. Termasuk bila ada sesuatu yang diperlukan tenaga medis.


"Saya selaku Menteri Kesehatan terus akan mendampingi, terus akan menyertai, dan akan terus membantu bila ada sesuatu yang diperlukan, dan terus akan kita lakukan tumpangan," ujarnya.


Menkes Terawan menyoroti perjuangan para tenaga medis yang tak kenal lelah menyelamatkan pasien.


"Dan saya percaya Yang Maha Kuasa pasti memberikan kekuatan dan juga berkah, bukan hanya teman sejawat saja, tetapi meliputi seluruh keluarganya," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/the-book-of-mythical-beasts-2020/


Heboh Seruan Boikot Barang Prancis, Segini Produk Kesehatan RI dari Prancis


Beberapa produk Prancis kini ramai diboikot sejumlah negara. Hal ini menjadi sikap sejumlah negara muslim terhadap Presiden Prancis lantaran membiarkan karikatur Nabi Muhammad tetap dipublikasi.

Salah satu yang mengecam hal tersebut adalah Presiden Turki. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mendesak orang-orang untuk tak lagi membeli barang-barang dengan label Prancis.


"Jangan pernah menghargai barang-barang berlabel Prancis, jangan membelinya," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi di Ankara.


Dikutip dari CNBC, beberapa supermarket di Kuwait sudah mulai mengeluarkan semua produk Prancis dari rak. Hal ini disebut sebagai aksi protes.


Indonesia jadi salah salah satu negara yang mengecam kartun Nabi Muhammad. Pemerintah RI mengecam pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang menghina Islam. Pernyataan Macron itu dianggap melukai perasaan 2 miliar muslim di seluruh dunia.


"Indonesia mengecam pernyataan Presiden Perancis yang menghina agama Islam. Pernyataan tersebut telah melukai perasaan lebih dari 2 Milyar orang muslim di seluruh dunia dan telah memecah persatuan antar umat beragama di dunia," demikian pernyataan RI, seperti dikutip dari situs resmi Kemlu RI, Jumat (30/10/2020).


Apa saja produk kesehatan yang diimpor dari Prancis ke RI?

Rata-rata Indonesia mengimpor berbagai produk medis dari Prancis. Tercatat ada produk kesehatan dan farmasi sebanyak 681.044 kg, nilainya US$ 33,9 juta.


Selain produk kesehatan berikut beberapa produk yang diimpor dari Prancis.


- Senjata dan peluru 282,029 Kg, senilai USD 71,9 juta

- Pulp and waste paper 111,8 juta kg, senilai USD 45,9 juta

- Mesin dan motor termasuk suku cadang 699.281 kg senilai USD 436 juta

- Kedelai 120.743 kg nilainya USD 73.370

- Mentega 286.790 kg nilainya USD 238 juta.

https://cinemamovie28.com/pitbull-new-order-2016/

Sebenarnya Apa Penyebab Long COVID? Ini Kata Dokter

 Sebagian penyintas COVID-19 masih bisa mengalami gejala, seperti nyeri otot, rasa lelah, dan gangguan napas, bahkan setelah dinyatakan sembuh. Hal ini disebut juga sebagai fenomena long COVID dan para ahli hingga kini masih berusaha mengungkap teka-teki di baliknya.

Menurut ahli patologi klinik dr Muhammad Irhamsyah, SpPK, MKes, dari Primaya Hospital Bekasi Timur, studi dari negara-negara Eropa menemukan 9 dari 10 pasien COVID-19 yang dirawat dapat mengalami fenomena long COVID. Bagi mereka yang terdampak, kemungkinan butuh waktu perawatan lebih lama di rumah sakit.


"Long COVID ini biasanya terjadi pada pasien dengan keluhan mild symptoms (gejala ringan) dan rata-rata mengalami gejala lebih dari tiga minggu bahkan berbulan-bulan setelah gejala awal dialami pasien," kata dr Irhamsyah lewat rilis yang diterima detikcom pada Jumat (30/10/2020).


Hingga saat ini penyebab long COVID masih belum diketahui secara pasti. Namun, menurut dr Irhamsyah kemungkinan ini berhubungan dengan tingkat kerusakan organ yang disebabkan oleh virus dan proses pemulihannya.


"Penelitian mengatakan bahwa penyakit yang ditimbulkan oleh COVID-19 bergantung seberapa berat kerusakan organ yang dialami oleh pasien. Sehingga terdapat potensi pasien yang mengalami gejala berkelanjutan akan melalui proses perbaikan organ tubuh yang memakan waktu lama," ungkap dr Irhamsyah.


"Indonesia sebaiknya juga perlu waspada tentang hal ini karena COVID-19 adalah virus yang dianggap sangat berbahaya dikarenakan dapat mengganggu kualitas hidup seseorang, terutama fisik maupun mental," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/the-village-of-no-return-2017/


Menkes Terawan Akui Perjalanan COVID-19 di RI Masih Panjang


Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengaku perjalanan pandemi COVID-19 masih panjang. Meski begitu, ia berterima kasih kepada seluruh tenaga medis atas perjuangannya selama ini.

"Saya sangat berterimakasih dan bersyukur melihat apa yang sudah dikerjakan oleh teman-teman semua, baik secara individu maupun pelayanan di rumah sakit begitu luar biasa dan perjuangan kebersamaan inilah yang saya yakin akan diridhai dan diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," jelas Terawan dalam Seminar Nasional XII PERSI dan Seminar Tahunan XIV Patient Safety, Jumat (30/10/2020).


"Apa yang kita hadapi (COVID-19) perjalanannya masih cukup panjang dan kita harus berikan semua kekuatan kita dalam pelayanan rumah sakit dan maupun kesehatan para tenaga medis," lanjut Terawan.


Selain itu, Menkes Terawan menyebut akan terus mendampingi para tenaga medis. Termasuk bila ada sesuatu yang diperlukan tenaga medis.


"Saya selaku Menteri Kesehatan terus akan mendampingi, terus akan menyertai, dan akan terus membantu bila ada sesuatu yang diperlukan, dan terus akan kita lakukan tumpangan," ujarnya.


Menkes Terawan menyoroti perjuangan para tenaga medis yang tak kenal lelah menyelamatkan pasien.


"Dan saya percaya Yang Maha Kuasa pasti memberikan kekuatan dan juga berkah, bukan hanya teman sejawat saja, tetapi meliputi seluruh keluarganya," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/loving-leah-2009/

Update Corona RI 30 Oktober: 'Hanya' 2.897 Kasus Baru, Terendah Sejak September

 Kasus positif virus Corona di Indonesia bertambah 2.897 kasus. Total kasus positif tercatat 406.945, sembuh 334.295, meninggal 13.782.

Sementara itu jumlah pemeriksaan dalam sehari tercatat sebanyak 24.854 spesimen. Jumlah suspek mencapai 68.292.


Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Jumat (30/10/2020), adalah sebagai berikut:


1. Kasus positif bertambah 2.897 menjadi 406.945


2. Pasien sembuh bertambah 4.517 menjadi 334.295


3. Pasien meninggal bertambah 81 menjadi 13.782


Sebelumnya pada Kamis (29/10/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 404.408 kasus, sembuh 329.778, dan meninggal 13.701 kasus.

https://cinemamovie28.com/english-dogs-in-bangkok-2020/


Sebenarnya Apa Penyebab Long COVID? Ini Kata Dokter


Sebagian penyintas COVID-19 masih bisa mengalami gejala, seperti nyeri otot, rasa lelah, dan gangguan napas, bahkan setelah dinyatakan sembuh. Hal ini disebut juga sebagai fenomena long COVID dan para ahli hingga kini masih berusaha mengungkap teka-teki di baliknya.

Menurut ahli patologi klinik dr Muhammad Irhamsyah, SpPK, MKes, dari Primaya Hospital Bekasi Timur, studi dari negara-negara Eropa menemukan 9 dari 10 pasien COVID-19 yang dirawat dapat mengalami fenomena long COVID. Bagi mereka yang terdampak, kemungkinan butuh waktu perawatan lebih lama di rumah sakit.


"Long COVID ini biasanya terjadi pada pasien dengan keluhan mild symptoms (gejala ringan) dan rata-rata mengalami gejala lebih dari tiga minggu bahkan berbulan-bulan setelah gejala awal dialami pasien," kata dr Irhamsyah lewat rilis yang diterima detikcom pada Jumat (30/10/2020).


Hingga saat ini penyebab long COVID masih belum diketahui secara pasti. Namun, menurut dr Irhamsyah kemungkinan ini berhubungan dengan tingkat kerusakan organ yang disebabkan oleh virus dan proses pemulihannya.


"Penelitian mengatakan bahwa penyakit yang ditimbulkan oleh COVID-19 bergantung seberapa berat kerusakan organ yang dialami oleh pasien. Sehingga terdapat potensi pasien yang mengalami gejala berkelanjutan akan melalui proses perbaikan organ tubuh yang memakan waktu lama," ungkap dr Irhamsyah.


"Indonesia sebaiknya juga perlu waspada tentang hal ini karena COVID-19 adalah virus yang dianggap sangat berbahaya dikarenakan dapat mengganggu kualitas hidup seseorang, terutama fisik maupun mental," pungkasnya.


Menkes Terawan Akui Perjalanan COVID-19 di RI Masih Panjang


Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengaku perjalanan pandemi COVID-19 masih panjang. Meski begitu, ia berterima kasih kepada seluruh tenaga medis atas perjuangannya selama ini.

"Saya sangat berterimakasih dan bersyukur melihat apa yang sudah dikerjakan oleh teman-teman semua, baik secara individu maupun pelayanan di rumah sakit begitu luar biasa dan perjuangan kebersamaan inilah yang saya yakin akan diridhai dan diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," jelas Terawan dalam Seminar Nasional XII PERSI dan Seminar Tahunan XIV Patient Safety, Jumat (30/10/2020).


"Apa yang kita hadapi (COVID-19) perjalanannya masih cukup panjang dan kita harus berikan semua kekuatan kita dalam pelayanan rumah sakit dan maupun kesehatan para tenaga medis," lanjut Terawan.


Selain itu, Menkes Terawan menyebut akan terus mendampingi para tenaga medis. Termasuk bila ada sesuatu yang diperlukan tenaga medis.


"Saya selaku Menteri Kesehatan terus akan mendampingi, terus akan menyertai, dan akan terus membantu bila ada sesuatu yang diperlukan, dan terus akan kita lakukan tumpangan," ujarnya.


Menkes Terawan menyoroti perjuangan para tenaga medis yang tak kenal lelah menyelamatkan pasien.


"Dan saya percaya Yang Maha Kuasa pasti memberikan kekuatan dan juga berkah, bukan hanya teman sejawat saja, tetapi meliputi seluruh keluarganya," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/critical-thinking-2020/

Update Corona Indonesia 31 Oktober: 3.143 Kasus Baru. Tembus 410.088

  Kasus positif virus Corona di Indonesia bertambah 3.143 kasus. Total kasus positif tercatat 410.088, sembuh 337.801, meninggal 13.869.

Sementara itu jumlah pemeriksaan dalam sehari tercatat sebanyak 29.001 spesimen. Jumlah suspek mencapai 67.900.


Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Sabtu (31/10/2020), adalah sebagai berikut:


1. Kasus positif bertambah 3.143 menjadi 410.088


2. Pasien sembuh bertambah 3.506 menjadi 337.801


3. Pasien meninggal bertambah 87 menjadi 13.869


Sebelumnya pada Jumat (30/10/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 406.945 kasus, sembuh 334.295, dan meninggal 13.782 kasus.

https://cinemamovie28.com/a-dogs-purpose-2017/


Update Corona RI 30 Oktober: 'Hanya' 2.897 Kasus Baru, Terendah Sejak September


Kasus positif virus Corona di Indonesia bertambah 2.897 kasus. Total kasus positif tercatat 406.945, sembuh 334.295, meninggal 13.782.

Sementara itu jumlah pemeriksaan dalam sehari tercatat sebanyak 24.854 spesimen. Jumlah suspek mencapai 68.292.


Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Jumat (30/10/2020), adalah sebagai berikut:


1. Kasus positif bertambah 2.897 menjadi 406.945


2. Pasien sembuh bertambah 4.517 menjadi 334.295


3. Pasien meninggal bertambah 81 menjadi 13.782


Sebelumnya pada Kamis (29/10/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 404.408 kasus, sembuh 329.778, dan meninggal 13.701 kasus.


Sebenarnya Apa Penyebab Long COVID? Ini Kata Dokter


Sebagian penyintas COVID-19 masih bisa mengalami gejala, seperti nyeri otot, rasa lelah, dan gangguan napas, bahkan setelah dinyatakan sembuh. Hal ini disebut juga sebagai fenomena long COVID dan para ahli hingga kini masih berusaha mengungkap teka-teki di baliknya.

Menurut ahli patologi klinik dr Muhammad Irhamsyah, SpPK, MKes, dari Primaya Hospital Bekasi Timur, studi dari negara-negara Eropa menemukan 9 dari 10 pasien COVID-19 yang dirawat dapat mengalami fenomena long COVID. Bagi mereka yang terdampak, kemungkinan butuh waktu perawatan lebih lama di rumah sakit.


"Long COVID ini biasanya terjadi pada pasien dengan keluhan mild symptoms (gejala ringan) dan rata-rata mengalami gejala lebih dari tiga minggu bahkan berbulan-bulan setelah gejala awal dialami pasien," kata dr Irhamsyah lewat rilis yang diterima detikcom pada Jumat (30/10/2020).


Hingga saat ini penyebab long COVID masih belum diketahui secara pasti. Namun, menurut dr Irhamsyah kemungkinan ini berhubungan dengan tingkat kerusakan organ yang disebabkan oleh virus dan proses pemulihannya.


"Penelitian mengatakan bahwa penyakit yang ditimbulkan oleh COVID-19 bergantung seberapa berat kerusakan organ yang dialami oleh pasien. Sehingga terdapat potensi pasien yang mengalami gejala berkelanjutan akan melalui proses perbaikan organ tubuh yang memakan waktu lama," ungkap dr Irhamsyah.


"Indonesia sebaiknya juga perlu waspada tentang hal ini karena COVID-19 adalah virus yang dianggap sangat berbahaya dikarenakan dapat mengganggu kualitas hidup seseorang, terutama fisik maupun mental," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/the-pale-door-2020/

Kamis, 29 Oktober 2020

20 Provinsi Ini Laporkan Kasus Sembuh Corona Lebih Banyak dari Kasus Baru

 Berdasarkan data terakhir, Senin (26/10/2020), terdapat 20 provinsi di Indonesia yang melaporkan pasien Corona sembuh lebih banyak dari kasus positif.

Berdasarkan data dari covid19.go.id pada hari Senin (26/10/2020) penambahan kasus positif virus Corona kembali terjadi di Indonesia. Sebanyak 3.222 orang telah terkonfirmasi positif, sehingga totalnya menjadi 392.934 kasus.


Dari data tersebut diketahui ada 3.908 pasien Corona telah dinyatakan sembuh dan 112 lainnya meninggal dunia.


Berikut sebaran provinsi yang melaporkan penambahan kasus sembuh lebih banyak dibandingkan kasus positif menurut data terakhir.


1. DKI Jakarta

Sembuh: 1.162 kasus

Kasus baru: 906 kasus


2. Jawa Barat

Sembuh: 442 kasus

Kasus baru: 431 kasus


3. Riau

Sembuh: 251 kasus

Kasus baru: 205 kasus


4. Jawa Tengah

Sembuh: 303 kasus

Kasus baru: 156 kasus


5. Banten

Sembuh: 261 kasus

Kasus baru: 120 kasus


6. Kalimantan Timur

Sembuh: 127 kasus

Kasus baru: 106 kasus


7. DI Yogyakarta

Sembuh: 29 kasus

Kasus baru: 26 kasus


8. Kalimantan Tengah

Sembuh: 34 kasus

Kasus baru: 23 kasus


9. Sulawesi Utara

Sembuh: 31 kasus

Kasus baru: 23 kasus


10. Sumatera Selatan

Sembuh: 130 kasus

Kasus baru: 16 kasus


11. Sulawesi Selatan

Sembuh: 80 kasus

Kasus baru: 14 kasus


12. Sulawesi Tenggara

Sembuh: 62 kasus

Kasus baru: 10 kasus


13. Jambi

Sembuh: 20 kasus

Kasus baru: 9 kasus


14. Papua Barat

Sembuh: 18 kasus

Kasus baru: 6 kasus


15. Sulawesi Tengah

Sembuh: 32 kasus

Kasus baru: 4 kasus


16. Kalimantan Selatan

Sembuh: 56 kasus

Kasus baru: 2 kasus


17. Gorontalo

Sembuh: 3 kasus

Kasus baru: 2 kasus


18. Bangka Belitung

Sembuh: 7 kasus

Kasus baru: 1 kasus


19. Bengkulu

Sembuh: 5 kasus

Kasus baru: 0 kasus


20. Maluku

Sembuh: 59 kasus

Kasus baru: 0 kasus

https://indomovie28.net/galaxy-turnpike-2015/


59 Meninggal Usai Suntik, Korsel Tegaskan Tak Ada Kaitan dengan Vaksin Flu


 Otoritas Korea Selatan memastikan laporan warga yang meninggal usai suntik tidak ada kaitan dengan keamanan vaksin flu. Penegasan ini disampaikan setelah kekhawatiran muncul terkait laporan warga Korsel yang meninggal terus bertambah.

Pihak berwenang Korsel menilai program vaksinasi dilakukan demi mencegah tekanan sistem kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Tidak adanya keterkaitan laporan warga yang meninggal dengan suntik vaksin flu juga disebut berdasarkan hasil diskusi dengan para ahli.


"Percayalah pada kesimpulan otoritas kesehatan, dicapai setelah peninjauan dengan para ahli," kata Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, dikutip dari Reuters.


"Ada kebutuhan untuk memperluas vaksinasi influenza tahun ini tidak hanya untuk mencegah flu, tetapi juga untuk menangkal infeksi yang bersamaan dan penyebaran flu dan COVID-19," katanya dalam sebuah pertemuan.


Korsel juga menyebut tahun lalu ada ribuan orang yang meninggal usai suntik vaksin flu. Namun, hal ini kembali ditegaskan tidak berkaitan dengan keamanan vaksin.


"Tahun lalu, lebih dari 1.500 orang lanjut usia meninggal dalam tujuh hari setelah menerima vaksin flu, tetapi kematian itu tidak terkait dengan vaksinasi," kata pemerintah.


Kecemasan publik atas keamanan vaksin flu telah melonjak setelah laporan kematian bertambah menjadi 59 orang. Selain itu, dilaporkan sekitar 5 juta dosis vaksin flu harus dibuang karena tidak disimpan pada suhu yang seharusnya.


Singapura, baru-baru ini dilaporkan menangguhkan dua vaksin influenza. Hal ini berkaitan dengan tindakan pencegahan, meskipun laporan warga Korsel yang meninggal dipastikan tidak berkaitan dengan vaksin.

https://indomovie28.net/carrier-2015/

Waspada Flu Musiman, WHO Rekomendasikan Vaksin Flu Saat Wabah Corona

 Kasus influenza atau flu musiman diprediksi meningkat saat beberapa negara mulai memasuki musim dingin atau pancaroba. Hal ini disebut dapat makin meningkatkan beban sistem kesehatan yang kini menghadapi pandemi virus Corona COVID-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menanggapinya dengan merekomendasikan pemberikan vaksin flu. WHO Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) menyarankan vaksin flu diberikan pada kelompok berisiko, seperti tenaga medis, lansia, orang dengan penyakit bawaan, ibu hamil, dan anak-anak.


Tujuannya untuk meminimalisir terjadinya risiko infeksi ganda oleh flu dan COVID-19. Selain itu mencegah sistem kesehatan kolaps karena peningkatan orang-orang yang sakit flu serius.


"Transmisi influenza saat ini mungkin juga telah terpengaruh oleh upaya protokol kesehatan yang diterapkan untuk menghadapi wabah COVID-19 atau pembatasan wilayah," tulis WHO dalam rekomendasi per tanggal 21 September yang diunggah di situs resminya dan dikutip Senin (26/10/2020).


"Namun, penerapan protokol kesehatan dan pembatasan ini bisa beragam di tiap negara. Ketika terjadi pelonggaran maka ada risiko transmisi influenza ikut meningkat, berujung pada sirkulasi influenza dan SARS-COV-2 yang semakin membebani populasi serta sistem kesehatan," lanjutnya.


WHO menegaskan vaksin influenza yang sudah teruji aman digunakan. Efek samping serius adalah kejadian yang sangat langka, kemungkinannya hanya satu dari sejuta kasus.


"Bila Anda merasa sedikit nyeri atau demam, itu adalah reaksi sistem imun yang normal terhadap vaksin. Umumnya hanya berlangsung selama satu atau dua hari," tulis WHO.

https://indomovie28.net/summer-camp-2015/


20 Provinsi Ini Laporkan Kasus Sembuh Corona Lebih Banyak dari Kasus Baru


Berdasarkan data terakhir, Senin (26/10/2020), terdapat 20 provinsi di Indonesia yang melaporkan pasien Corona sembuh lebih banyak dari kasus positif.

Berdasarkan data dari covid19.go.id pada hari Senin (26/10/2020) penambahan kasus positif virus Corona kembali terjadi di Indonesia. Sebanyak 3.222 orang telah terkonfirmasi positif, sehingga totalnya menjadi 392.934 kasus.


Dari data tersebut diketahui ada 3.908 pasien Corona telah dinyatakan sembuh dan 112 lainnya meninggal dunia.


Berikut sebaran provinsi yang melaporkan penambahan kasus sembuh lebih banyak dibandingkan kasus positif menurut data terakhir.


1. DKI Jakarta

Sembuh: 1.162 kasus

Kasus baru: 906 kasus


2. Jawa Barat

Sembuh: 442 kasus

Kasus baru: 431 kasus


3. Riau

Sembuh: 251 kasus

Kasus baru: 205 kasus


4. Jawa Tengah

Sembuh: 303 kasus

Kasus baru: 156 kasus


5. Banten

Sembuh: 261 kasus

Kasus baru: 120 kasus


6. Kalimantan Timur

Sembuh: 127 kasus

Kasus baru: 106 kasus


7. DI Yogyakarta

Sembuh: 29 kasus

Kasus baru: 26 kasus


8. Kalimantan Tengah

Sembuh: 34 kasus

Kasus baru: 23 kasus


9. Sulawesi Utara

Sembuh: 31 kasus

Kasus baru: 23 kasus


10. Sumatera Selatan

Sembuh: 130 kasus

Kasus baru: 16 kasus


11. Sulawesi Selatan

Sembuh: 80 kasus

Kasus baru: 14 kasus


12. Sulawesi Tenggara

Sembuh: 62 kasus

Kasus baru: 10 kasus


13. Jambi

Sembuh: 20 kasus

Kasus baru: 9 kasus


14. Papua Barat

Sembuh: 18 kasus

Kasus baru: 6 kasus


15. Sulawesi Tengah

Sembuh: 32 kasus

Kasus baru: 4 kasus


16. Kalimantan Selatan

Sembuh: 56 kasus

Kasus baru: 2 kasus


17. Gorontalo

Sembuh: 3 kasus

Kasus baru: 2 kasus


18. Bangka Belitung

Sembuh: 7 kasus

Kasus baru: 1 kasus


19. Bengkulu

Sembuh: 5 kasus

Kasus baru: 0 kasus


20. Maluku

Sembuh: 59 kasus

Kasus baru: 0 kasus

https://indomovie28.net/bounty-hunters-2016/

Sebaran Virus Corona Indonesia 26 Oktober: 3.222 Kasus Baru, DKI Sumbang 906

 Pemerintah melaporkan 3.222 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Senin (26/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 392.934 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 906 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 431 kasus baru per 26 Oktober.


Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 3.908 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 112 orang.


Berikut detail sebaran 3.222 kasus baru Corona di Indonesia pada Senin (26/10/2020):


DKI Jakarta: 906 kasus

Jawa Barat: 431 kasus

Jawa Timur: 296 kasus

Sumatera Barat: 269 kasus

Riau: 205 kasus

Papua: 167 kasus

Jawa Tengah: 156 kasus

Kepulauan Riau: 138 kasus

Banten: 120 kasus

Kalimantan Timur: 106 kasus

Sumatera Utara: 93 kasus

Bali: 67 kasus

Lampung: 45 kasus

Aceh: 40 kasus

DI Yogyakarta: 26 kasus

NTB: 26 kasus

Kalimantan Tengah: 23 kasus

Sulawesi Utara: 23 kasus

Sumatera Selatan: 16 kasus

Sulawesi Selatan: 14 kasus

Kalimantan Barat: 13 kasus

Sulawesi Tenggara: 10 kasus

Jambi: 9 kasus

Papua Barat: 6 kasus

Sulawesi Tengah: 4 kasus

Maluku Utara: 4 kasus

Kalimantan Selatan: 2 kasus

Kalimantan Utara: 2 kasus

Gorontalo: 2 kasus

Bangka Belitung: 1 kasus

Sulawesi Barat: 1 kasus

NTT: 1 kasus

https://indomovie28.net/paris-holiday-2015/


Waspada Flu Musiman, WHO Rekomendasikan Vaksin Flu Saat Wabah Corona


Kasus influenza atau flu musiman diprediksi meningkat saat beberapa negara mulai memasuki musim dingin atau pancaroba. Hal ini disebut dapat makin meningkatkan beban sistem kesehatan yang kini menghadapi pandemi virus Corona COVID-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menanggapinya dengan merekomendasikan pemberikan vaksin flu. WHO Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) menyarankan vaksin flu diberikan pada kelompok berisiko, seperti tenaga medis, lansia, orang dengan penyakit bawaan, ibu hamil, dan anak-anak.


Tujuannya untuk meminimalisir terjadinya risiko infeksi ganda oleh flu dan COVID-19. Selain itu mencegah sistem kesehatan kolaps karena peningkatan orang-orang yang sakit flu serius.


"Transmisi influenza saat ini mungkin juga telah terpengaruh oleh upaya protokol kesehatan yang diterapkan untuk menghadapi wabah COVID-19 atau pembatasan wilayah," tulis WHO dalam rekomendasi per tanggal 21 September yang diunggah di situs resminya dan dikutip Senin (26/10/2020).


"Namun, penerapan protokol kesehatan dan pembatasan ini bisa beragam di tiap negara. Ketika terjadi pelonggaran maka ada risiko transmisi influenza ikut meningkat, berujung pada sirkulasi influenza dan SARS-COV-2 yang semakin membebani populasi serta sistem kesehatan," lanjutnya.


WHO menegaskan vaksin influenza yang sudah teruji aman digunakan. Efek samping serius adalah kejadian yang sangat langka, kemungkinannya hanya satu dari sejuta kasus.


"Bila Anda merasa sedikit nyeri atau demam, itu adalah reaksi sistem imun yang normal terhadap vaksin. Umumnya hanya berlangsung selama satu atau dua hari," tulis WHO.

https://indomovie28.net/youth-never-returns-2015/

Update Corona Indonesia 26 Oktober: Tambah 3.222, Positif 392.934

 Kasus positif virus Corona di Indonesia bertambah 3.222 kasus. Total kasus positif tercatat 392.934, sembuh 317.672, meninggal 13.411.

Sementara itu jumlah pemeriksaan dalam sehari tercatat sebanyak 24.413 spesimen. Jumlah suspek mencapai 170.163.


Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Senin (26/10/2020), adalah sebagai berikut:


1. Kasus positif bertambah 3.222 menjadi 392.934


2. Pasien sembuh bertambah 3.908 menjadi 317.672


3. Pasien meninggal bertambah 112 menjadi 13.411


Sebelumnya pada Minggu (25/10/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 389.712 kasus, sembuh 313.764, dan meninggal 13.299 kasus

https://indomovie28.net/forget-not-2015/


Sebaran Virus Corona Indonesia 26 Oktober: 3.222 Kasus Baru, DKI Sumbang 906


Pemerintah melaporkan 3.222 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Senin (26/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 392.934 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 906 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 431 kasus baru per 26 Oktober.


Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 3.908 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 112 orang.


Berikut detail sebaran 3.222 kasus baru Corona di Indonesia pada Senin (26/10/2020):


DKI Jakarta: 906 kasus

Jawa Barat: 431 kasus

Jawa Timur: 296 kasus

Sumatera Barat: 269 kasus

Riau: 205 kasus

Papua: 167 kasus

Jawa Tengah: 156 kasus

Kepulauan Riau: 138 kasus

Banten: 120 kasus

Kalimantan Timur: 106 kasus

Sumatera Utara: 93 kasus

Bali: 67 kasus

Lampung: 45 kasus

Aceh: 40 kasus

DI Yogyakarta: 26 kasus

NTB: 26 kasus

Kalimantan Tengah: 23 kasus

Sulawesi Utara: 23 kasus

Sumatera Selatan: 16 kasus

Sulawesi Selatan: 14 kasus

Kalimantan Barat: 13 kasus

Sulawesi Tenggara: 10 kasus

Jambi: 9 kasus

Papua Barat: 6 kasus

Sulawesi Tengah: 4 kasus

Maluku Utara: 4 kasus

Kalimantan Selatan: 2 kasus

Kalimantan Utara: 2 kasus

Gorontalo: 2 kasus

Bangka Belitung: 1 kasus

Sulawesi Barat: 1 kasus

NTT: 1 kasus


Waspada Flu Musiman, WHO Rekomendasikan Vaksin Flu Saat Wabah Corona


Kasus influenza atau flu musiman diprediksi meningkat saat beberapa negara mulai memasuki musim dingin atau pancaroba. Hal ini disebut dapat makin meningkatkan beban sistem kesehatan yang kini menghadapi pandemi virus Corona COVID-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menanggapinya dengan merekomendasikan pemberikan vaksin flu. WHO Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) menyarankan vaksin flu diberikan pada kelompok berisiko, seperti tenaga medis, lansia, orang dengan penyakit bawaan, ibu hamil, dan anak-anak.


Tujuannya untuk meminimalisir terjadinya risiko infeksi ganda oleh flu dan COVID-19. Selain itu mencegah sistem kesehatan kolaps karena peningkatan orang-orang yang sakit flu serius.


"Transmisi influenza saat ini mungkin juga telah terpengaruh oleh upaya protokol kesehatan yang diterapkan untuk menghadapi wabah COVID-19 atau pembatasan wilayah," tulis WHO dalam rekomendasi per tanggal 21 September yang diunggah di situs resminya dan dikutip Senin (26/10/2020).


"Namun, penerapan protokol kesehatan dan pembatasan ini bisa beragam di tiap negara. Ketika terjadi pelonggaran maka ada risiko transmisi influenza ikut meningkat, berujung pada sirkulasi influenza dan SARS-COV-2 yang semakin membebani populasi serta sistem kesehatan," lanjutnya.


WHO menegaskan vaksin influenza yang sudah teruji aman digunakan. Efek samping serius adalah kejadian yang sangat langka, kemungkinannya hanya satu dari sejuta kasus.


"Bila Anda merasa sedikit nyeri atau demam, itu adalah reaksi sistem imun yang normal terhadap vaksin. Umumnya hanya berlangsung selama satu atau dua hari," tulis WHO.

https://indomovie28.net/krampus-2015/

Hal yang Membuat Pandemi COVID-19 Semakin Lama Meski Sudah Ada Vaksin

 Jumlah kasus COVID-19 di dunia masih melonjak. Namun, banyak negara tengah berlomba mengembangkan vaksin COVID-19, beberapa di antaranya bahkan rencananya siap diberikan beberapa bulan ke depan.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan seluruh negara ikut dalam solidaritas global terkait vaksin COVID-19. Artinya, berbagi vaksin COVID-19 pada beberapa negara miskin yang memang kesulitan mendapat akses vaksin.


"Wajar jika negara ingin melindungi warganya sendiri terlebih dahulu, tetapi jika dan ketika kami memiliki vaksin yang efektif, kami juga harus menggunakannya secara efektif," jelas Tedros, dikutip dari Channel News Asia.


"Dan cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memvaksinasi beberapa orang di semua negara daripada semua orang di beberapa negara," tegasnya.


Pemberian vaksin COVID-19 yang membuat pandemi semakin lama

Tedros menilai, pemberian vaksin COVID-19 pada beberapa negara saja, tak akan membuat pandemi lantas berakhir, malah memperpanjang waktu pandemi. Mengapa begitu?


"Biar saya perjelas: nasionalisme vaksin akan memperpanjang pandemi, bukan memperpendeknya," kata dia.


Lonjakan kasus COVID-19 kembali terjadi

WHO pada hari Minggu melaporkan rekor infeksi baru di hari ketiga berturut-turut di seluruh dunia. Tedros menegaskan negara-negara untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk mencegah penyebaran COVID-19.


WHO mencatat 465.319 kasus pada hari Sabtu saja. Setengah dari kasus COVID-19 tersebut berada di Eropa.


"Ini adalah momen berbahaya bagi banyak negara di belahan bumi utara karena kasus melonjak," kata Tedros.

https://indomovie28.net/get-hard-2015/


Update Corona Indonesia 26 Oktober: Tambah 3.222, Positif 392.934


Kasus positif virus Corona di Indonesia bertambah 3.222 kasus. Total kasus positif tercatat 392.934, sembuh 317.672, meninggal 13.411.

Sementara itu jumlah pemeriksaan dalam sehari tercatat sebanyak 24.413 spesimen. Jumlah suspek mencapai 170.163.


Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Senin (26/10/2020), adalah sebagai berikut:


1. Kasus positif bertambah 3.222 menjadi 392.934


2. Pasien sembuh bertambah 3.908 menjadi 317.672


3. Pasien meninggal bertambah 112 menjadi 13.411


Sebelumnya pada Minggu (25/10/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 389.712 kasus, sembuh 313.764, dan meninggal 13.299 kasus


Sebaran Virus Corona Indonesia 26 Oktober: 3.222 Kasus Baru, DKI Sumbang 906


Pemerintah melaporkan 3.222 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Senin (26/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 392.934 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 906 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 431 kasus baru per 26 Oktober.


Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 3.908 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 112 orang.


Berikut detail sebaran 3.222 kasus baru Corona di Indonesia pada Senin (26/10/2020):


DKI Jakarta: 906 kasus

Jawa Barat: 431 kasus

Jawa Timur: 296 kasus

Sumatera Barat: 269 kasus

Riau: 205 kasus

Papua: 167 kasus

Jawa Tengah: 156 kasus

Kepulauan Riau: 138 kasus

Banten: 120 kasus

Kalimantan Timur: 106 kasus

Sumatera Utara: 93 kasus

Bali: 67 kasus

Lampung: 45 kasus

Aceh: 40 kasus

DI Yogyakarta: 26 kasus

NTB: 26 kasus

Kalimantan Tengah: 23 kasus

Sulawesi Utara: 23 kasus

Sumatera Selatan: 16 kasus

Sulawesi Selatan: 14 kasus

Kalimantan Barat: 13 kasus

Sulawesi Tenggara: 10 kasus

Jambi: 9 kasus

Papua Barat: 6 kasus

Sulawesi Tengah: 4 kasus

Maluku Utara: 4 kasus

Kalimantan Selatan: 2 kasus

Kalimantan Utara: 2 kasus

Gorontalo: 2 kasus

Bangka Belitung: 1 kasus

Sulawesi Barat: 1 kasus

NTT: 1 kasus

https://indomovie28.net/we-are-your-friends-2015/

10 Klaster Corona DKI Penyumbang Kasus Aktif Terbanyak, Asrama hingga Rutan Polda

  Kasus infeksi virus Corona COVID-19 masih terjadi di DKI Jakarta. Dari Institusi pemerintah, pendidikan, hingga penegak hukum pun turut serta dalam menyumbang kasus COVID-19 di ibu kota.

Berdasarkan data corona.jakarta.go.id pada 14-23 Oktober, terdapat puluhan klaster Corona di Jakarta yang masih memiliki kasus aktif atau pasien yang masih membutuhkan perawatan.


Klaster Corona yang memiliki kasus aktif paling banyak saat ini di Jakarta adalah klaster sekolah asrama Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ), yakni sebanyak 232 orang.


Selanjutnya, di posisi kedua ada klaster pesantren Ciganjur Jagakarsa dengan total kasus aktif sebanyak 87 orang. Disusul klaster Polda Metro Jaya sebanyak 56 orang.


Sebanyak tiga lapas atau rutan di Jakarta pun masuk dalam daftar sepuluh besar klaster Corona dengan kasus aktif terbanyak, yakni klaster tahanan Polda Metro Jaya sebanyak 50 orang, tahanan Polsek Kalideres 36 orang, dan rutan Cipinang 24 orang.


Berikut daftar 10 besar klaster Corona dengan kasus aktif terbanyak di Jakarta pada 14-23 Oktober, dikutip dari data corona.jakarta.id.


Klaster sekolah asrama PTIQ: 232 orang

Klaster pesantren Ciganjur Jagakarsa: 87 orang

Klaster Polda Metro Jaya: 56 orang

Klaster tahanan Polda Metro Jaya: 50 orang

Klaster tahanan Polsek Kalideres: 36 orang

Klaster warga jalan Antasari RT 10/01 Cilandak Barat: 28 orang

Klaster Vers Lite Keikyu Hotel: 24 orang

Klaster rutan Cipinang: 24 orang

Klaster panti asuhan PSTW Budi Mulia 2 Cilandak: 22 orang

Klaster swasta PT PGN: 19 orang

Diketahui hingga saat ini, Senin (26/10/2020) siang, total kasus Corona di DKI Jakarta sudah mencapai 100.991 kasus. Sementara pasien sembuh sebanyak 86.815 orang dan 2.164 lainnya meninggal dunia.

https://indomovie28.net/lady-dynasty-2015/


Hal yang Membuat Pandemi COVID-19 Semakin Lama Meski Sudah Ada Vaksin


Jumlah kasus COVID-19 di dunia masih melonjak. Namun, banyak negara tengah berlomba mengembangkan vaksin COVID-19, beberapa di antaranya bahkan rencananya siap diberikan beberapa bulan ke depan.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan seluruh negara ikut dalam solidaritas global terkait vaksin COVID-19. Artinya, berbagi vaksin COVID-19 pada beberapa negara miskin yang memang kesulitan mendapat akses vaksin.


"Wajar jika negara ingin melindungi warganya sendiri terlebih dahulu, tetapi jika dan ketika kami memiliki vaksin yang efektif, kami juga harus menggunakannya secara efektif," jelas Tedros, dikutip dari Channel News Asia.


"Dan cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memvaksinasi beberapa orang di semua negara daripada semua orang di beberapa negara," tegasnya.


Pemberian vaksin COVID-19 yang membuat pandemi semakin lama

Tedros menilai, pemberian vaksin COVID-19 pada beberapa negara saja, tak akan membuat pandemi lantas berakhir, malah memperpanjang waktu pandemi. Mengapa begitu?


"Biar saya perjelas: nasionalisme vaksin akan memperpanjang pandemi, bukan memperpendeknya," kata dia.


Lonjakan kasus COVID-19 kembali terjadi

WHO pada hari Minggu melaporkan rekor infeksi baru di hari ketiga berturut-turut di seluruh dunia. Tedros menegaskan negara-negara untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk mencegah penyebaran COVID-19.


WHO mencatat 465.319 kasus pada hari Sabtu saja. Setengah dari kasus COVID-19 tersebut berada di Eropa.


"Ini adalah momen berbahaya bagi banyak negara di belahan bumi utara karena kasus melonjak," kata Tedros.

https://indomovie28.net/bakuman-2015/

Izin Darurat Vaksin Tak Diberikan Sembarangan, Ini Prosedurnya

  Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bakti Bawono Adisasmito menerangkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19, tidak mengesampingkan faktor keamanan vaksin. Vaksin tetap harus melewati beberapa tahap pengujian sebelum diajukan mendapatkan EUA.

Prof Wiku yang merupakan ahli dalam bidang kebijakan kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi menerangkan vaksin melalui lima tahapan sebelum dapat diproduksi massal.


"Proses awal yang harus dilakukan adalah penelitian dasar, kemudian dilakukan uji pre-klinis, baru kemudian tiga fase uji klinis," urai Wiku dalam keterangan tertulis, Senin (26/10/2020).


Pengajuan persetujuan kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) baru bisa dilakukan setelah vaksin lolos tahap uji klinis ketiga. Di tahap persetujuan inilah diputuskan vaksin bisa mendapatkan EUA atau tidak.


Direktur Registrasi Obat Badan POM Dr. Lucia Rizka Andalusia menerangkan keputusan EUA bisa diambil bila memang kondisi keperluannya genting dan vaksin sudah lulus uji klinis. Adapun data uji klinis untuk memberi persetujuan EUA dapat diperoleh dari pengujian di dalam negeri maupun mengacu pada data negara lain.


"Demikian juga untuk vaksin ini, uji klinisnya bukan hanya dilakukan di Indonesia tapi dilakukan di multi center, dilakukan di beberapa negara secara bersamaan," ujar Dr. Lucia.


Saat ini, pemerintah melalui BPOM terus melakukan monitoring secara berkala untuk mendapatkan data khasiat dan keamanan vaksin secara lengkap.

https://indomovie28.net/my-octopus-teacher-2020/


10 Klaster Corona DKI Penyumbang Kasus Aktif Terbanyak, Asrama hingga Rutan Polda


 Kasus infeksi virus Corona COVID-19 masih terjadi di DKI Jakarta. Dari Institusi pemerintah, pendidikan, hingga penegak hukum pun turut serta dalam menyumbang kasus COVID-19 di ibu kota.

Berdasarkan data corona.jakarta.go.id pada 14-23 Oktober, terdapat puluhan klaster Corona di Jakarta yang masih memiliki kasus aktif atau pasien yang masih membutuhkan perawatan.


Klaster Corona yang memiliki kasus aktif paling banyak saat ini di Jakarta adalah klaster sekolah asrama Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ), yakni sebanyak 232 orang.


Selanjutnya, di posisi kedua ada klaster pesantren Ciganjur Jagakarsa dengan total kasus aktif sebanyak 87 orang. Disusul klaster Polda Metro Jaya sebanyak 56 orang.


Sebanyak tiga lapas atau rutan di Jakarta pun masuk dalam daftar sepuluh besar klaster Corona dengan kasus aktif terbanyak, yakni klaster tahanan Polda Metro Jaya sebanyak 50 orang, tahanan Polsek Kalideres 36 orang, dan rutan Cipinang 24 orang.


Berikut daftar 10 besar klaster Corona dengan kasus aktif terbanyak di Jakarta pada 14-23 Oktober, dikutip dari data corona.jakarta.id.


Klaster sekolah asrama PTIQ: 232 orang

Klaster pesantren Ciganjur Jagakarsa: 87 orang

Klaster Polda Metro Jaya: 56 orang

Klaster tahanan Polda Metro Jaya: 50 orang

Klaster tahanan Polsek Kalideres: 36 orang

Klaster warga jalan Antasari RT 10/01 Cilandak Barat: 28 orang

Klaster Vers Lite Keikyu Hotel: 24 orang

Klaster rutan Cipinang: 24 orang

Klaster panti asuhan PSTW Budi Mulia 2 Cilandak: 22 orang

Klaster swasta PT PGN: 19 orang

Diketahui hingga saat ini, Senin (26/10/2020) siang, total kasus Corona di DKI Jakarta sudah mencapai 100.991 kasus. Sementara pasien sembuh sebanyak 86.815 orang dan 2.164 lainnya meninggal dunia.

https://indomovie28.net/winter-in-wartime-2008/

48 Warga Korsel Meninggal Usai Suntik, Singapura Tangguhkan 2 Vaksin Flu

  - Singapura menyebut akan menghentikan sementara penggunaan dua vaksin flu menyusul laporan kematian puluhan warga Korea Selatan. Sebelumnya, Korea Selatan menyebut tidak ada kaitan antara kematian dengan efek vaksin yang disuntikkan.

Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (HSA) saat ini tengah meneliti lebih lanjut kaitan dari kematian yang dilaporkan Korsel dengan vaksin yang ada di Singapura.


Kementerian Kesehatan dan HSA menyatakan hingga saat ini tidak ada kematian yang terkait dengan vaksinasi dua vaksin tersebut di Singapura.


"Ini adalah tindakan pencegahan setelah kematian yang dilaporkan setelah vaksinasi influenza di Selatan Korea," jelas Kementerian Kesehatan, seperti dilansir dari laman The Straits Times.


Informasi dari otoritas Korea Selatan mencatat bahwa warga yang meninggal itu telah disuntikkan tujuh merek vaksin influenza.


Dua dari tujuh merek yang tersedia di Singapura adalah: SKYCell flu Quadrivalent diproduksi oleh SK Bioscience dan didistribusikan di sana oleh AJ Biologics. Sementara Vaxigrip Tetra dibuat oleh Sanofi Pasteur dan didistribusikan secara lokal oleh Sanofi Aventis.


Seperti obat lainnya, vaksin dapat menyebabkan efek samping juga, seperti nyeri dan kemerahan di tempat suntikan, demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan mual.


"Efek samping ini umumnya ringan dan sembuh dengan sendirinya. Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang mungkin mengalami demam tinggi atau reaksi alergi parah (seperti kesulitan bernapas, mengi dan bengkak di sekitar mata) dan perhatian medis segera harus dicari," papar HSA.


Lebih lanjut Kemenkes Korsel dan HSA berkata bahwa vaksin yang disetujui untuk digunakan di Singapura telah dievaluasi oleh HSA. Hal ini dilakukan untuk memastikan vaksin memenuhi standar kualitas, keamanan dan kemanjuran internasional yang disyaratkan.


HSA memantau keamanan vaksin melalui sistem pemantauan yang mengacu pada jaringan profesional perawatan kesehatan lokal dan mitra regulasi internasional untuk mendeteksi kejadian buruk yang diduga terkait dengan pengobatan.


Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan total ada 48 orang yang meninggal dunia setelah divaksin flu.


Pemerintah Korsel sampai saat ini belum menyatakan vaksin flu itu berbahaya. Yonhap News Agency menyebut vaksin itu dibuat oleh sejumlah perusahaan obat Korsel, yaitu Korea Vaccine, Boryung Biopharma, LG Chem, SK bioscience dan GC Pharma.


Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye-kyun, telah meminta agar dilakukan penyelidikan menyeluruh. Se-Kyun memang meminta agar dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kematian sekaligus menjawab kecemasan publik.


Meski demikian, dalam siaran pers Kementerian Kesehatan Korea Selatan disebutkan pemerintah memang tidak menghentikan kampanye vaksin.

https://indomovie28.net/black-is-king-2020/


Izin Darurat Vaksin Tak Diberikan Sembarangan, Ini Prosedurnya


 Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bakti Bawono Adisasmito menerangkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19, tidak mengesampingkan faktor keamanan vaksin. Vaksin tetap harus melewati beberapa tahap pengujian sebelum diajukan mendapatkan EUA.

Prof Wiku yang merupakan ahli dalam bidang kebijakan kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi menerangkan vaksin melalui lima tahapan sebelum dapat diproduksi massal.


"Proses awal yang harus dilakukan adalah penelitian dasar, kemudian dilakukan uji pre-klinis, baru kemudian tiga fase uji klinis," urai Wiku dalam keterangan tertulis, Senin (26/10/2020).


Pengajuan persetujuan kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) baru bisa dilakukan setelah vaksin lolos tahap uji klinis ketiga. Di tahap persetujuan inilah diputuskan vaksin bisa mendapatkan EUA atau tidak.


Direktur Registrasi Obat Badan POM Dr. Lucia Rizka Andalusia menerangkan keputusan EUA bisa diambil bila memang kondisi keperluannya genting dan vaksin sudah lulus uji klinis. Adapun data uji klinis untuk memberi persetujuan EUA dapat diperoleh dari pengujian di dalam negeri maupun mengacu pada data negara lain.


"Demikian juga untuk vaksin ini, uji klinisnya bukan hanya dilakukan di Indonesia tapi dilakukan di multi center, dilakukan di beberapa negara secara bersamaan," ujar Dr. Lucia.


Saat ini, pemerintah melalui BPOM terus melakukan monitoring secara berkala untuk mendapatkan data khasiat dan keamanan vaksin secara lengkap.

https://indomovie28.net/split-2016/

Kemenkes RI Tegaskan Lagi Vaksin COVID-19 Ini Akan Tersedia November

 Sampai saat ini, berbagai negara di dunia termasuk Indonesia tengah berlomba untuk menyediakan vaksin COVID-19. Kementerian Kesehatan RI memastikan salah satu vaksin sudah tersedia pada November mendatang.

Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Achmad Yurianto, menyebut pengiriman pertama vaksin ini akan dilakukan di bulan tersebut.


"Sinovac jelas, kita akan diberi kesempatan produksi melalui Bio Farma. Kalau pertama pengiriman November. Tapi, Bio Farma butuh waktu produksi, Januari lah. Mereka menawarkan yang sudah jadi, 3 jutaan (dosis)," ujarnya pada CNBC Indonesia, Senin (26/10/2020).


Yuri, sapaannya, mengatakan satu orang nantinya akan diberikan dua dosis vaksin Sinovac, jadi akan ada 3 juta dosis untuk 1,5 juta orang. Bulk Vaksin atau konsentrat yang dikirim November nanti akan dikirim terus setiap bulannya hingga 2021 sebanyak 100 juta dosis.


Sementara vaksin Sinopharm, Yuri mengatakan tidak memberikan bulk. Tetapi vaksin yang akan diberikan sebanyak 15 juta, dan dikirim paling cepat di bulan Desember nanti.


Untuk vaksin Cansino, yang dikirimkan nantinya adalah vaksin jadi bukan bahan baku. Yuri menegaskan pihak BPOM, MUI, dan Kementerian Kesehatan telah tiba di China untuk melakukan pengkajian.


"Teman-teman di China kan belum bisa kerja. Karantina selama 14 hari, di akhir bulan baru kerja. Pertengahan November baru bisa tahu," jelasnya.

https://indomovie28.net/one-night-in-bangkok-2020/


48 Warga Korsel Meninggal Usai Suntik, Singapura Tangguhkan 2 Vaksin Flu


 - Singapura menyebut akan menghentikan sementara penggunaan dua vaksin flu menyusul laporan kematian puluhan warga Korea Selatan. Sebelumnya, Korea Selatan menyebut tidak ada kaitan antara kematian dengan efek vaksin yang disuntikkan.

Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (HSA) saat ini tengah meneliti lebih lanjut kaitan dari kematian yang dilaporkan Korsel dengan vaksin yang ada di Singapura.


Kementerian Kesehatan dan HSA menyatakan hingga saat ini tidak ada kematian yang terkait dengan vaksinasi dua vaksin tersebut di Singapura.


"Ini adalah tindakan pencegahan setelah kematian yang dilaporkan setelah vaksinasi influenza di Selatan Korea," jelas Kementerian Kesehatan, seperti dilansir dari laman The Straits Times.


Informasi dari otoritas Korea Selatan mencatat bahwa warga yang meninggal itu telah disuntikkan tujuh merek vaksin influenza.


Dua dari tujuh merek yang tersedia di Singapura adalah: SKYCell flu Quadrivalent diproduksi oleh SK Bioscience dan didistribusikan di sana oleh AJ Biologics. Sementara Vaxigrip Tetra dibuat oleh Sanofi Pasteur dan didistribusikan secara lokal oleh Sanofi Aventis.


Seperti obat lainnya, vaksin dapat menyebabkan efek samping juga, seperti nyeri dan kemerahan di tempat suntikan, demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan mual.


"Efek samping ini umumnya ringan dan sembuh dengan sendirinya. Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang mungkin mengalami demam tinggi atau reaksi alergi parah (seperti kesulitan bernapas, mengi dan bengkak di sekitar mata) dan perhatian medis segera harus dicari," papar HSA.


Lebih lanjut Kemenkes Korsel dan HSA berkata bahwa vaksin yang disetujui untuk digunakan di Singapura telah dievaluasi oleh HSA. Hal ini dilakukan untuk memastikan vaksin memenuhi standar kualitas, keamanan dan kemanjuran internasional yang disyaratkan.


HSA memantau keamanan vaksin melalui sistem pemantauan yang mengacu pada jaringan profesional perawatan kesehatan lokal dan mitra regulasi internasional untuk mendeteksi kejadian buruk yang diduga terkait dengan pengobatan.


Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan total ada 48 orang yang meninggal dunia setelah divaksin flu.


Pemerintah Korsel sampai saat ini belum menyatakan vaksin flu itu berbahaya. Yonhap News Agency menyebut vaksin itu dibuat oleh sejumlah perusahaan obat Korsel, yaitu Korea Vaccine, Boryung Biopharma, LG Chem, SK bioscience dan GC Pharma.


Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye-kyun, telah meminta agar dilakukan penyelidikan menyeluruh. Se-Kyun memang meminta agar dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kematian sekaligus menjawab kecemasan publik.


Meski demikian, dalam siaran pers Kementerian Kesehatan Korea Selatan disebutkan pemerintah memang tidak menghentikan kampanye vaksin.

https://indomovie28.net/showgirls-2-pennys-from-heaven-2011/