Valentino Rossi positif terinfeksi COVID-19. Pembalap berusia 41 tahun itu memiliki beberapa gejala saat terinfeksi COVID-19, seperti nyeri tulang dan demam.
Pada beberapa pasien, infeksi COVID-19 tidak mengembangkan gejala serius dan sembuh dalam waktu beberapa hari. Namun tidak sedikit pula yang akhirnya mengalami gejala berat atau komplikasi COVID-19.
Rossi memiliki faktor risiko yang dapat memperparah gejala virus Corona COVID-19 yang tengah dialaminya, salah satunya soal usia.
Orang dari segala usia, bahkan anak-anak, bisa tertular COVID-19. Namun penyakit ini paling sering menyerang orang dewasa paruh baya dan usia lanjut.
Semakin bertambahnya usia, risiko mengalami gejala parah dan komplikasi akibat COVID-19 meningkat. Misalnya, orang berusia 40 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit parah daripada orang berusia 30-an.
Seiring bertambahnya usia, risiko Anda dirawat di rumah sakit karena COVID-19 juga meningkat. Selain itu menurut statistik, lebih banyak pria yang akhirnya mengalami komplikasi COVID-19 dibandingkan wanita.
Saat ini kondisi Rossi tengah dipantau secara ketat oleh staf medis di Tavullia, Italia, tempat tinggalnya.
"Kami akan lebih perhatian mulai sekarang untuk meminimalkan kemungkinan risiko di masa mendatang," kata direktur pelaksana tim Yamaha Lin Jarvis.
https://kamumovie28.com/lake-placid-vs-anaconda-2015/
Rossi Positif Corona, Ini Rentang Waktu Sembuh Pasien COVID-19
Valentino Rossi dinyatakan terinfeksi positif COVID-19. Kabar ini disampaikan langsung oleh Rossi lewat akun media sosial milik pribadinya.
"Saya merasa tidak enak badan ketika bangun di pagi hari. Tulang saya sakit dan saya demam ringan, jadi saya segera memanggil dokter yang menguji saya dua kali," tulis Rossi di akun Twitternya.
Pembalap Yamaha itu awalnya menderita demam ringan pada Kamis pagi. Rossi lalu menjalani dua kali tes COVID-19. Pertama menunjukkan hasil negatif namun pada tes kedua menyatakan dia positif COVID-19.
Butuh waktu berapa lama untuk sembuh dari virus COVID-19?
Waktu pemulihan seseorang jika terinfeksi COVID-19 bergantung pada orang dan seberapa parah infeksinya. Beberapa dari mereka akan sembuh dengan cepat, tapi ada juga beberapa kelompok lain gejalanya bisa saja bertambah parah.
Pasien gejala ringan
Dikutip dari BBC, sebuah analisis dari pasien Corona COVID-19 di China oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kira-kira membutuhkan waktu 2 minggu bagi pasien dengan gejala ringan untuk pulih.
Gejala ringan yang dimaksud seperti demam, batuk kering, dan lelah. Beberapa pasien juga mungkin akan mengalami nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, diare atau sakit tenggorokan. Gejala-gejala ini biasanya ringan dan mulai secara bertahap.
Pasien gejala sedang-berat
Pada sebagian orang, gejala berat bisa terjadi kira-kira sekitar 7 hingga 10 hari setelah infeksi. Bernapas pun akan menjadi sulit dan merasa sesak napas. Bagi pasien dengan gejala ini, rentang waktu untuk pemulihan adalah sekitar 3 hingga 6 minggu.
Pasien kritis
Ada juga pasien yang memerlukan bantuan oksigen hingga harus dirawat di unit perawatan intensif. Pada fase ini, seseorang akan membutuh waktu sedikit lebih lama untuk sembuh.
WHO memperkirakan satu dari 20 orang yang terinfeksi virus COVID-19 akan memerlukan perawatan intensif seperti memakai alat bantu ventilator.
Dr Alison Pittard, Dekan Fakultas Kedokteran Perawatan Intensif, mengatakan perlu waktu 12 hingga 18 bulan untuk kembali normal setelah menjalani perawatan kritis.
Hal ini dikarenakan berbaring di ranjang rumah sakit dalam waktu yang cukup lama akan membuat seseorang menjadi kehilangan massa otot sehingga beberapa pasien pun membutuhkan penanganan fisioterapis agar bisa berjalan kembali.
Tapi tentunya hal ini bisa bervariasi pada setiap orang. Beberapa pasien menghabiskan waktu yang relatif singkat di ICU dan lainnya bisa berminggu-minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar