Pemerintah melaporkan 4.267 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Rabu (20/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 373.109 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.000 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 657 kasus baru per 21 Oktober.
Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 3.856 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 123 orang.
Berikut detail sebaran 4.267 kasus baru Corona di Indonesia pada Rabu (21/10/2020):
DKI Jakarta: 1.000 kasus
Jawa Barat: 657 kasus
Jawa Tengah: 374 kasus
Jawa Timur: 327 kasus
Riau: 313 kasus
Sumatera Barat: 279 kasus
Kalimantan Timur: 183 kasus
Banten: 171 kasus
Sumatera Selatan: 99 kasus
Kepulauan Riau: 97 kasus
Sulawesi Selatan: 97 kasus
Bali: 87 kasus
Sumatera Utara: 87 kasus
Sulawesi Tenggara: 81 kasus
Aceh: 79 kasus
Lampung: 44 kasus
Sulawesi Tengah: 36 kasus
Papua Barat: 35 kasus
DI Yogyakarta: 33 kasus
NTB: 32 kasus
Sulawesi Utara: 27 kasus
Jambi: 22 kasus
Kalimantan Selatan: 20 kasus
Kalimantan Utara: 20 kasus
Bangka Belitung: 15 kasus
Kalimantan Tenga: 13 kasus
NTT: 13 kasus
Maluku Utara: 10 kasus
Maluku: 7 kasus
Sulawesi Barat: 4 kasus
Gorontalo: 3 kasus
Bengkulu: 2 kasus
https://cinemamovie28.com/cyborg-girl/
Update Corona Indonesia 21 Oktober: Tambah 4.267, Positif 373.109
Kasus positif virus Corona di Indonesia bertambah 4.267 kasus. Total kasus positif tercatat 373.109, sembuh 297.509, meninggal 12.857.
Sementara itu jumlah pemeriksaan dalam sehari tercatat sebanyak 43.586 spesimen. Jumlah suspek mencapai 162.216.
Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Rabu (21/10/2020), adalah sebagai berikut:
1. Kasus positif bertambah 4.267 menjadi 373.109
2. Pasien sembuh bertambah 3.856 menjadi 297.506
3. Pasien meninggal bertambah 123 menjadi 12.857
Sebelumnya pada Selasa (20/10/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 368.842 kasus, sembuh 293.653, dan meninggal 12.734 kasus.
Deretan Gejala yang Dialami Pasien COVID-19 Bahkan Setelah Sembuh
Ratusan ribu pasien sembuh COVID-19 melaporkan mengalami gejala tak berkesudahan. Mereka yang mengidap kondisi ini dijuluki 'long covid' atau COVID-19 berkepanjangan.
Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa 75 persen pasien yang dirawat di rumah sakit dengan virus terus menderita masalah yang berkelanjutan. Para ahli di King's College London mengklaim bahwa ada 60.000 pasien masih mengalami gejala tiga bulan kemudian.
Apa itu Long-Covid?
Pada awal 2020, COVID-19 masih baru dan tidak dikenal oleh sebagian besar dunia dan para ahli mengatakan masih banyak yang perlu dipahami tentang virus tersebut, termasuk efek sampingnya.
Long Covid bukanlah kondisi medis resmi tapi istilah yang merujuk untuk menggambarkan orang yang gejalanya berlangsung lebih lama dari periode dua pekan yang diakui WHO secara resmi.
Ada beberapa gejala berkepanjangan yang dialami pasien sembuh COVID-19, di antaranya kelelahan, sesak napas, nyeri otot, bahkan gangguan irama jantung.
Terdapat beberapa sindrom yang dialami pasien COVID-19 sembuh seperti yang diungkap oleh ilmuwan dari National Institute for Health Research:
- Cedera organ permanen di paru-paru dan jantung
- Sindrom pasca perawatan intensif
- Sindrom kelelahan pasca viral
- Gejala COVID-19 yang berlanjut
Adapun gejala yang kerap dialami penyintas long-covid yakni:
Rambut rontok
Demam
Diare
Kelelahan
Sakit dada
Insomnia
Halusinasi
Disorientasi
Nyeri otot
Takikardia
Mual dan muntah
"WHO telah menyatakan bahwa gejala COVID-19 biasanya akan hilang dalam waktu 14 hari, jadi jika salah satu gejala Anda bertahan lebih lama dari ini, kemungkinan Anda mengalami 'long-Covid'," kata pakar kesehatan Inggris, Dr Ben Littlewood-Hillsdon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar