Jumat, 16 Oktober 2020

Gadis 13 Tahun Negatif COVID-19 Tapi Tularkan Virus ke 11 Orang, Kok Bisa?

  Gadis berusia 13 tahun dinyatakan negatif COVID-19 namun menularkan virus ke 11 anggota keluarga lainnya. Kasus ini terungkap dalam studi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Mulanya, gadis ini dinyatakan negatif COVID-19 dua hari sebelum menjalani liburan keluarga selama tiga minggu. Meski hasil tes negatif, ternyata ia menularkan COVID-19 ke anggota keluarganya yang berusia 9 hingga 72 tahun.


Ia diketahui tidak menggunakan masker dan menjaga jarak. Remaja ini diduga sudah lebih dulu tertular COVID-19 sebelum akhirnya tes menunjukkan hasil negatif sehingga masih ada risiko penularan.


CDC menyebut hal ini dilihat dari keluhan gejala sang anak saat hidungnya tersumbat. Namun, CDC tidak menjelaskan di mana kejadian tersebut karena berkaitan dengan privasi keluarga.


Tetapi, dalam catatan jurnal penelitian, disebutkan departemen kesehatan masyarakat di Massachusetts, Rhode Island, Georgia dan Illinois.


"Temuan dalam laporan ini menyoroti perlunya mereka yang berpotensi terpapar COVID-19 untuk melakukan karantina sendiri selama 14 hari setelah terpapar atau setelah perjalanan antarnegara bagian ketika diberi mandat oleh otoritas negara bagian, teritorial, suku atau lokal," juru bicara CDC Scott Pauley mengatakan kepada The Washington Post melalui email.


"Jarak sosial, penggunaan masker, dan kebersihan tangan mengurangi penularan dalam pengaturan kelompok dan mungkin dapat mencegah COVID-19 jika diterapkan dengan benar," lanjutnya.


Pentingnya jaga jarak

Dalam kasus tersebut, tidak semua anggota keluarga tertular. Ada enam di antaranya yang tidak terpapar COVID-19 karena tetap menjaga jarak.


Menanggapi kasus ini, CDC mengingatkan pentingnya isolasi mandiri 14 hari usai bepergian antarnegara. Meski dinyatakan negatif beberapa hari sebelumnya, tidak bisa dipastikan apakah penularan terjadi di perjalanan atau sudah lebih dulu tertular sebelum tes COVID-19.

https://kamumovie28.com/my-daughters-friend-2/


Detail Kondisi Ketersediaan Tempat Tidur Pasien COVID-19 di RI, Sumbar Terbanyak


 - Penularan COVID-19 masih terus terjadi di Indonesia. Makin tingginya kasus COVID-19 membuat rumah sakit dipadati oleh pasien COVID-19.

Kondisi ini membuat banyak yang khawatir soal ketersediaan tempat tidur di rumah sakit bagi pasien COVID-19 sebab beberapa waktu lalu banyak RS yang melaporkan mulai kehabisan ruang isolasi. Bagaimana faktanya?


"Untuk data ini okupansi tertinggi di Sumbar sebanyak 64 persen dan terendah di Nusa Tenggara Timur dengan 9 persen. Indonesia rata-ratanya 43,93 persen," ujar Plt. Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan , Prof. Dr. H. Abdul Kadir, dalam webinar Kemenkes, Jumat (16/10/2020).


Untuk mengantisipasi penuhnya ruang isolasi, Kemenkes menyebut telah melakukan persiapan untuk meningkatkan kapasitas RS seperti menambah tempat tidur, ruang ICU, sampai SDM kesehatan untuk menangani pasien COVID-19.


Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Kesehatan per 13 Oktober, berikut rasio ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19 di RS per provinsi, tidak termasuk RS Darurat Wisma Atlet.


Sumatera Barat: 64 persen

Banten: 61 persen

Jambi: 58 persen

Riau: 57 persen

Jawa Barat: 54 persen

DKI Jakarta: 54 persen

Kalimantan Timur: 52 persen

Papua: 49 persen

Jawa Tengah: 49 persen

Bali: 47 persen

Kepulauan Riau: 47 persen

Sulawesi Barat: 45 persen

Sulawesi Tenggara: 42 persen

Papua Barat: 39 persen

Sulawesi Tengah: 38 persen

Sumatera Utara: 37 persen

Jawa Timur: 37 persen

Sumatera Selatan: 36 persen

Lampung: 35 persen

Aceh: 35 persen

DI Yogyakarta: 33 persen

Kalimantan Barat: 33 persen

Kalimantan Tengah: 32 persen

Kalimantan Selatan: 31 persen

Sulawesi Selatan: 19 persen

Maluku: 19 persen

Sulawesi Utara: 18 persen

Nusa Tenggara Barat: 17 persen

Gorontalo: 16 persen

Maluku Utara: 15 persen

Bengkulu: 13 persen

Kalimantan Utara: 13 persen

Kep Bangka Belitung: 12 persen

Nusa Tenggara Timur: 9 persen

https://kamumovie28.com/naughty-reunion/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar