Banyak pasangan yang menginginkan sesi bercinta di kamar dengan lampu yang redup. Banyak yang merasa lebih pede saat bercinta di ruangan yang gelap sebab tak ingin 'kekurangannya' dilihat oleh pasangan.
Mulailah keluar dari zona nyamanmu. Bercinta di ruangan yang terang justru bisa bikin momenmu dengan pasangan semakin panas. Mengutip Women's Health, berikut keuntungan dari bercinta dengan lampu yang menyala:
1. Bisa dilakukan kapan saja
Pasangan yang terbiasa mematikan lampu saat bercinta, takkan bisa merasakan serunya memadu kasih di luar kebiasaan. Misalnya, melakukan morning sex atau bercinta di ruangan terbuka.
2. Bisa memamerkan bentuk tubuh
Selain meningkatkan kepercayaan diri, beberapa orang rela menjaga bentuk tubuhnya demi mendapatkan pujian dari sang kekasih. Dengan bercinta di bawah terangnya lampu, kamu bisa memamerkan keindahan bentuk tubuhmu di hadapan pasangan.
3. Lebih terangsang secara visual
Setiap pasangan akan lebih mudah terangsang secara visual ketimbang verbal, terutama bagi para pria. Meski demikian, sentuhan dan stimulasi verbal juga tak kalah penting.
4. Menyaksikan klimaks pasangan secara langsung
Setiap orang pasti ingin menyaksikan momen-momen ketika pasangannya tengah mencapai klimaks saat bercinta. Sebab, hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang karena berhasil memuaskan pasangannya di ranjang.
5. Ajang improvisasi
Bagi pasangan yang suka improvisasi, nyalakan lampu kamar dan letakkan sebuah cermin di depan tempat tidur. Hal ini dapat membuat kamu dan pasangan bisa melihat aksi bercinta versi kalian. Menurut pakar, cara ini dapat memberikan kepuasan lebih bagi keduanya. Kalau berani, rekam saja sekalian asal jangan sampai menyebar.
https://nonton08.com/love-copyright/
Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1-3, Bagaimana Jika Tidak Mampu Bayar?
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan telah menetapkan iuran baru yang diterapkan per 1 Juli 2020. Besaran iuran BPJS Kesehatan ditetapkan berdasarkan Perpres Nomor 64 Tahun 2020.
"Dalam kondisi pandemi, risiko sakit akan semakin memperburuk kondisi ekonomi masyarakat. Pemerintah berusaha memastikan peserta tetap dalam kondisi aktif," kata Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma'ruf dikutip dari situs BPJS Kesehatan.
Berikut besar iuran BPJS Kesehatan:
1. Kelas 1 BPJS Kesehatan Rp 150 ribu
2. Kelas 2 BPJS Kesehatan Rp 100 ribu
3. Kelas 3 BPJS Kesehatan Rp 42 ribu.
Untuk kelas tiga, peserta hanya membayar Rp 25.500 dan sisanya sebesar 16.500 ditanggung pemerintah untuk tahun 2020. Besar iuran BPJS Kesehatan yang baru diterapkan per 1 Jui 2020 untuk peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP).
Peserta tidak perlu khawatir jika merasa terbebani dengan iuran BPJS Kesehatan, hingga tidak mampu bayar. Masyarakat bisa turun kelas sesuai kemampuan bayar iuran BPJS Kesehatan.
"Untuk peserta kelas 1 dan kelas 2, apabila peserta merasa tidak mampu membayar dengan skema iuran yang baru, BPJS Kesehatan akan memfasilitasi penyesuaian atau pindah kelas sesuai dengan kemampuannya," kata Iqbal.
Berikut cara mengubah kelas BPJS Kesehatan:
1. Melalui Care Center BPJS Kesehatan 1500 400
2. Melalui mobile customer service
3. Melalui aplikasi Mobile JKN
4. Datang langsung ke kantor BPJS Kesehatan.
Iqbal berharap masyarakat punya perlindungan sosial termasuk jaminan kesehatan dengan status kepesertaan aktif. Kondisi ini menjamin perlindungan kesehatan dan pembiataan saat masyarakat sakit.
Pemerintah ingin memastikan pelayanan kesehatan kepada peserta JKN-KIS tidak terhambat, meski tengah mengalami pandemi COVID-19. BPJS Kesehatan tentunya terus memperbaiki dan meningkatkan layanan pada peserta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar