Pemerintah melaporkan 3.222 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Senin (26/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 392.934 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 906 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 431 kasus baru per 26 Oktober.
Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 3.908 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 112 orang.
Berikut detail sebaran 3.222 kasus baru Corona di Indonesia pada Senin (26/10/2020):
DKI Jakarta: 906 kasus
Jawa Barat: 431 kasus
Jawa Timur: 296 kasus
Sumatera Barat: 269 kasus
Riau: 205 kasus
Papua: 167 kasus
Jawa Tengah: 156 kasus
Kepulauan Riau: 138 kasus
Banten: 120 kasus
Kalimantan Timur: 106 kasus
Sumatera Utara: 93 kasus
Bali: 67 kasus
Lampung: 45 kasus
Aceh: 40 kasus
DI Yogyakarta: 26 kasus
NTB: 26 kasus
Kalimantan Tengah: 23 kasus
Sulawesi Utara: 23 kasus
Sumatera Selatan: 16 kasus
Sulawesi Selatan: 14 kasus
Kalimantan Barat: 13 kasus
Sulawesi Tenggara: 10 kasus
Jambi: 9 kasus
Papua Barat: 6 kasus
Sulawesi Tengah: 4 kasus
Maluku Utara: 4 kasus
Kalimantan Selatan: 2 kasus
Kalimantan Utara: 2 kasus
Gorontalo: 2 kasus
Bangka Belitung: 1 kasus
Sulawesi Barat: 1 kasus
NTT: 1 kasus
https://indomovie28.net/paris-holiday-2015/
Waspada Flu Musiman, WHO Rekomendasikan Vaksin Flu Saat Wabah Corona
Kasus influenza atau flu musiman diprediksi meningkat saat beberapa negara mulai memasuki musim dingin atau pancaroba. Hal ini disebut dapat makin meningkatkan beban sistem kesehatan yang kini menghadapi pandemi virus Corona COVID-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menanggapinya dengan merekomendasikan pemberikan vaksin flu. WHO Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) menyarankan vaksin flu diberikan pada kelompok berisiko, seperti tenaga medis, lansia, orang dengan penyakit bawaan, ibu hamil, dan anak-anak.
Tujuannya untuk meminimalisir terjadinya risiko infeksi ganda oleh flu dan COVID-19. Selain itu mencegah sistem kesehatan kolaps karena peningkatan orang-orang yang sakit flu serius.
"Transmisi influenza saat ini mungkin juga telah terpengaruh oleh upaya protokol kesehatan yang diterapkan untuk menghadapi wabah COVID-19 atau pembatasan wilayah," tulis WHO dalam rekomendasi per tanggal 21 September yang diunggah di situs resminya dan dikutip Senin (26/10/2020).
"Namun, penerapan protokol kesehatan dan pembatasan ini bisa beragam di tiap negara. Ketika terjadi pelonggaran maka ada risiko transmisi influenza ikut meningkat, berujung pada sirkulasi influenza dan SARS-COV-2 yang semakin membebani populasi serta sistem kesehatan," lanjutnya.
WHO menegaskan vaksin influenza yang sudah teruji aman digunakan. Efek samping serius adalah kejadian yang sangat langka, kemungkinannya hanya satu dari sejuta kasus.
"Bila Anda merasa sedikit nyeri atau demam, itu adalah reaksi sistem imun yang normal terhadap vaksin. Umumnya hanya berlangsung selama satu atau dua hari," tulis WHO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar