- Seorang pria di Kabupaten Probolinggo melaporkan istrinya atas pencemaran nama baik. Warga Kecamatan Sumberasih, ini melaporkan istrinya berinisial PM (46) warga Kecamatan Gending, ke polisi karena menceritakan alat kelaminnya kecil. Selain itu PM juga menceritakan aib ke orang lain jika suaminya tidak tahan lama di ranjang.
Pelapor berinisial HF (48) merupakan ASN yang menjabat sebagai salah satu kepala pasar di Kabupaten Probolinggo. Kuasa hukum pelapor, Siti Zuroidah Amperawati SH membenarkan laporan kliennya atas pencemaran nama baik. Kliennya terpukul dan malu.
"Iya, saat ini sangat terpukul dan malu karena disebarkan Mr P kecil dan tidak kuat saat berhubungan intim," kata Siti saat dihubungi detikcom, Jumat (16/10/2020).
Ukuran penis memang kerap menjadi keluhan para pria. Banyak pria yang ingin memiliki ukuran penis lebih besar, tapi apa saja sih faktor yang menentukan ukuran penis pria?
1. Tingkat hormon
Saat masa pubertas, hormon testosteron berperan penting dalam pertumbuhan penis. Diketahui ukuran penis pria terbentuk pada saat usia 12-18 tahun.
"Jika pria memiliki kadar testosteron yang lebih rendah selama masa pubertas, ini dapat mempengaruhi pertumbuhan ukuran penis," jelas Heller.
Meski begitu, Heller mengimbau para pria untuk tidak mengonsumsi suplemen tertentu agar meningkatkan kadar testosteron pada tubuhnya. Sebab, bisa memberikan efek negatif jika dikonsumsi sembarangan.
"Ini tidak boleh dilakukan sendiri tanpa resep dari dokter karena bisa berdampak negatif pada testis dan prostat," ujarnya.
2. Kebiasaan merokok
Menurut sebuah studi dari Fakultas Kedokteran di Universitas Boston, kebiasaan merokok dapat mengurangi ukuran penis saat ereksi. Sebab, merokok bisa menghambat aliran darah dan itu berdampak negatif pada produksi elastin.
Elastin merupakan salah satu protein penting yang membuat pria bisa mengalami ereksi.
3. Diet
Diet sehat selama masa pubertas memang tidak secara langsung membuat ukuran penis menjadi besar. Tetapi, pola makan yang sehat membantu aliran darah jadi lancar sehingga ereksi penis pun akan lebih maksimal.
Beberapa makanan, seperti brokoli, ubi, tomat, wortel, ikan salmon, telur, dan susu sangat disarankan untuk dikonsumsi karena membuat aliran darah menjadi lancar termasuk ke penis. Selain itu, mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan rendah lemak jenuh juga penting agar tidak terjadi penyumbatan pada pembuluh darah.
https://kamumovie28.com/code-name-wolverine/
Ini Alasan Mengapa Orang Dewasa Tetap Perlu Imunisasi
- Imunisasi sering sekali dikaitkan dengan kebutuhan bagi anak-anak. Namun, siapa sangka imunisasi di usia dewasa maupun lanjut usia dapat menjadi upaya menjaga kesehatan untuk pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Melansir situs resmi covid.go.id, usia dewasa merupakan masa-masa produktif karena padatnya aktivitas. Oleh karena itu gaya hidup, pola makan, olahraga, istirahat menjadi hal-hal yang menentukan kondisi kesehatan saat dewasa hingga usia lanjut.
"Pencegahan penyakit melalui imunisasi itu paling cost effective, artinya, efisien dan hasilnya baik," ujar dr. Purnamawati Sujud dalam keterangan tertulis, Jumat (16/10/2020).
Hal ini disampaikan dalam acara Forum Dialog Kabar Kamis bertema 'Mengapa Vaksin Penting? Perlukah untuk Orang Dewasa?' di Media Center KPCPEN, Kamis (15/10).
Menurutnya, masyarakat sejauh ini sudah memahami pentingnya imunisasi bagi kesehatan anak. Namun, mereka sering sekali lupa bahwa anak-anak juga membutuhkan orang tua yang sehat sehingga orang tua juga perlu imunisasi guna mencegah infeksi penyakit.
Selain itu, perlu diperhatikan juga terkait penyakit bawaan (carrier) yang biasanya dibawa oleh orang dewasa dan ditularkan kepada anggota keluarga lain termasuk bayi dan anak-anak. Oleh karena itu, manfaat imunisasi bukan hanya dirasakan oleh yang menerima, tetapi juga keluarga dan lingkungan.
"WHO secara spesifik menyebutkan, terutama kepada orang dewasa, selama pandemi sebaiknya mendapatkan vaksinasi influenza dan pneumonia atau PCV. Setidaknya ada dua penelitian besar yang menunjukkan bahwa pasien yang terkena Covid-19 tapi sebelumnya pernah vaksinasi influenza, risiko kematiannya lebih rendah dan dampaknya ketika tertular lebih ringan," jelas Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar