Senin, 19 Oktober 2020

Curhat Pedagang Helm 'Cetok' Sepeda, Jualan Sepi Gara-gara PSBB Corona

 Maraknya tren bersepeda selalu tak berbanding lurus dengan rezeki yang diraup pedagang helm 'cetok'. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah membuat lapak mereka sepi pembeli.

Salah satunya dialami oleh Christian, seorang pedagang helm sepeda di Jl Sudirman, Jakarta Selatan. Ia mengaku, sebelum PSBB bisa menjual hingga 10 helm dalam sehari.


"Sekarang cuman ya paling 5 helm," kata Christian, ditemui Minggu (18/10/2020).


Helm sepeda jenis 'cetok', menurutnya cukup diminati karena cukup ekonomis. Dibanding helm sepeda pada umumnya yang harganya ratusan ribu hingga jutaan rupiah, helm cetok rata-rata hanya dibanderol Rp 100 ribu.


Selain itu, helm cetok juga terbilang multifungsi. Selain bisa dipakai untuk segala jenis sepeda, juga cocok digunakan untuk main skateboard dan olahraga lainnya.


"Buat banyak tipe sepeda masuk, sepeda seli, sepeda lipet, MTB (Mountain Bike atau sepeda gunung), BMX, fixie cocok pakai yang kaya gini," kata Christian.


Selama PSBB, pendapatan Christian menurun drastis dari berjualan helm. Jika dahulu bisa terkumpul hingga Rp 1 juta dalam sehari, kini ia hanya bisa mendapat setengahnya.


"Karena PSBB total jadi penjualannya menurun, sepi," curhatnya.

https://nonton08.com/a-job-at-love-hotel/


DKI PSBB Transisi, Sudirman-Thamrin Tetap Ramai di Minggu Pagi


 Kegiatan Car Free Day masih belum diadakan meski DKI Jakarta sudah melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Meski demikian, ruas Jl Sudirman dan MH Thamrin tetap diramaikan warga yang berolahraga.

Pantauan detikcom pukul 06:00 WIB, Minggu (18/10/2020), pesepeda mulai banyak yang melintas di sisi kiri jalan yang memang tidak ditutup untuk kendaraan bermotor. Sejumlah petugas tampak berjaga meski suasana jalan masih lengang.


"Iya, kami jaga jalur sepeda," kata Wulang, seorang petugas dari Dinas Perhubungan DKI, Minggu (18/10/2020).


Sebagian pesepeda tampak mengenakan masker sesuai anjuran, meski ada juga yang terlihat menurunkan maskernya ke dagu.


Tak cuma di jalan raya, di area pedestrian juga banyak warga tengah berolahraga. Meski masih lengang, beberapa warga tampak sedang joging maupun jalan kaki.


Golongan O Disebut 'Kebal' COVID-19, Bisakah Ganti Golongan Darah?


 Berbagai penelitian menyebut golongan darah O punya berbagai keistimewaan. Terbaru, golongan darah ini disebut-sebut lebih terlindungi dari komplikasi virus Corona COVID-19.

Mengingat belum ada obat yang terbukti manjur untuk mengobati COVID-19, keistimewaan ini tentu bikin iri pemilik golongan darah lainnya. Muncul pertanyaan, bisakah seseorang mengubah golongan darah?


Berbagai upaya telah dilakukan oleh para ilmuwan untuk mewujudkan hal tersebut. Pada 2015, ilmuwan dari University of British Columbia di Kanada menggunakan bakteri untuk mengubah golongan darah A dan B menjadi 'mirip' O.


Para ilmuwan menggunakan enzim 98 glycoside hydrolase yang diekstrak dari bakteri Streptococcus pneumoniae. Hasilnya, enzim tersebut mampu memotong dan memodifikasi antigen dalam darah menjadi lebih mirip golongan darah O.


Tentu saja ada keterbatasannya. Dikutip dari Popular Science, golongan darah yang dihasilkan bagaimanapun tidak benar-benar berubah menjadi O. Namun setidaknya, ada harapan untuk terus dikembangkan hingga sesuai harapan suatu saat nanti.

https://nonton08.com/living-with-my-cousin/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar