Selasa, 27 Oktober 2020

dr Reisa Sebut Sudah 80 Persen Pasien COVID-19 Sembuh

  Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan kabar baik dari Satgas Penanganan COVID-19 yang menyatakan bahwa kasus aktif Corona di Indonesia saat ini dalam persentase terkecil.

"Alhamdulillah kabar baik datang dari satgas penanganan COVID-19 yang menyampaikan bahwa kasus aktif kita dalam persentase kecil dibandingkan beberapa bulan terakhir," jelas dr Reisa dalam keterangan pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (23/10/2020).


Selain itu, dr Reisa mengatakan bahwa semakin banyak pasien positif COVID-19 yang sembuh. Jumlahnya tercatat sebanyak 305.100 atau mencapai hampir 80 persen dari seluruh total kasus sampai hari ini 381.910 kasus.


Adapun per hari ini, Jumat (23/20/2020) jumlah kasus aktif virus Corona COVID-19 di Indonesia sebanyak 63.733 atau sekitar 16,6 persen dari seluruh total kasus.


dr Reisa menambahkan, dalam penanganan COVID-19, upaya kuratif atau penyembuhan semakin baik. dr Reisa mengatakan persediaan obat dalam status aman, sebagian obat diproduksi industri farmasi nasional.


Selain itu, dr Reisa menyampaikan dalam penanganan COVID-19, upaya kuratif atau penyembuhan semakin baik. Dia mengatakan persediaan obat dalam status aman.


"Dia mengatakan dalam penanganan COVID-19, upaya kuratif atau penyembuhan semakin baik. Dia mengatakan persediaan obat dalam status aman, di mana sebagian obat diproduksi industri farmasi nasional," tambah dr Reisa.

https://kamumovie28.com/abracadabra-2019/


Dicopot dari Dirjen, Achmad Yurianto Kini Jadi Staf Ahli Menkes Terawan


 Achmad Yurianto dicopot dari jabatan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Jumat (23/10/2020). Pria yang akrab disapa Yuri tersebut kini menjadi staf ahli Menteri Kesehatan.

"Betul," kata Yurianto saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (23/10/2020).


Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto secara resmi melantik Achmad Yurianto sebagai Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi. Menurut Menkes Terawan, rotasi jabatan merupakan hal biasa dalam lingkup organisasi.


"Pelantikan ini hendaklah dimaknai sebagai kepentingan organisasi, bukan sekadar penempatan figur pejabat pada jenjang jabatan dan kepentingan tertentu," jelasnya dalam laman resmi Kementerian Kesehatan.


"Pembenahan dan pemantapan organisasi dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja dan penyelenggaraan tugas serta pelayanan yang maksimal," kata Menkes.


Menkes Terawan mengapresiasi kinerja Achmad Yurianto selama menjabat sebagai Dirjen P2P dan berharap kinerja baik tersebut tetap dilanjutkan dalam jabatan barunya.


Seperti yang diketahui, Achmad Yurianto sebelumnya sempat menjadi juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19. Yurianto juga belum setahun menjabat sebagai Dirjen P2P. Ketika ditanya lebih lanjut, ia menyebut pencopotannya ini terkait mutasi yang biasa terjadi di lingkungan kementerian.


Sederet Hoax Soal Cara Bunuh Corona yang Tak Perlu Dipercaya Lagi


 Virus Corona COVID-19 menyebar luas ke berbagai negara di seluruh dunia. Namun, tidak sedikit informasi hoax yang beredar terkait cara membunuh virus Corona.

Salah satunya soal suhu tinggi yang disebut bisa membunuh virus Corona. Kamu mungkin pernah mendengar tentang beberapa kemungkinan metode terkait suhu panas bisa membunuh virus Corona.


Dikutip dari laman Healthline, memaparkan tubuh pada suhu yang tinggi tidak dapat mencegah COVID-19.


Memaparkan tubuh dalam suhu tinggi seperti mandi air panas, duduk di dalam sauna, menggunakan pengering rambut, metode ini tidak mungkin menghasilkan suhu yang diperlukan untuk membasmi virus SARS-CoV-2 secara efektif.


Alih-alih membunuh virus, melakukan metode tersebut justru bisa membahayakan tubuh, terutama pada suhu yang lebih tinggi dan berpotensi membakar atau bisa melepuhkan kulit.


Mungkin kamu juga pernah mendengar bahwa cuaca yang hangat dan sinar UV dapat membunuh kuman termasuk virus. Namun, berjemur untuk mencegah COVID-19 bukanlah ide yang baik.


Jenis sinar UV di bawah sinar matahari (sinar UVA dan UVB) tidak efektif dalam membunuh kuman. Selain itu, paparan sinar matahari dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan kulit, kulit terbakar, dan kemungkinan kanker kulit.


Untuk mencegah SARS-CoV-2 di rumah, fokuslah untuk mendesinfeksi permukaan dengan sentuhan tinggi secara teratur, dan mencuci tangan setelah berada di tempat umum.

https://kamumovie28.com/gautamiputra-satakarni-2017/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar