Rabu, 21 Oktober 2020

Keracunan Asam Bongkrek, 9 Orang di China Tewas Setelah Makan Mi

 Hampir satu keluarga meninggal dunia setelah mengkonsumsi Suantangzi, yaitu salah satu makanan khas China. Mereka keracunan mi yang ternyata sudah terkontaminasi asam bongkrek, yaitu racun dengan tingkat kematian 40-100 persen.

Mie yang ternyata sudah disimpan di dalam freezer selama satu tahun itu menewaskan sembilan anggota keluarga. Mereka keracunan saat mengkonsumsi makanan tersebut pada 5 Oktober 2020 lalu.


Anggota keluarga yang berasal dari Kota Jixi, Provinsi timur laut China Heilongjiang berjumlah tujuh orang meninggal pada 10 Oktober. Sementara anggota keluarga ke delapan meninggal dua hari kemudian.


Wanita bernama Li, menjadi anggota keluarga terakhir yang meninggal karena mi tersebut pada Senin (19/10/2020) lalu. Beruntung tiga anggota keluarga lainnya sampai saat ini masih hidup karena menolak untuk mengkonsumsi mi tersebut karena tidak suka rasanya.


Menurut Gao Fei, direktur keamanan pangan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Heilongjiang, keracunan asam bongkrek ini seringkali berakibat fatal. Gejalanya akan muncul beberapa jam setelah mengkonsumsi makanan yang telah terkontaminasi.


Gejala yang muncul seperti sakit perut, berkeringat, tubuh terasa lemas, koma, hingga kematian yang bisa terjadi dalam waktu 24 jam.


"Ini bisa menyebabkan kerusakan serius pada banyak organ manusia, termasuk hati, ginjal, jantung, dan otak," jelas Gao yang dikutip dari Daily Star, Rabu (21/10/2020).


"Saat ini belum ada obat penawar khusus. Setelah diracuni, tingkat kematiannya bisa mencapai 40-100 persen," lanjutnya.


Gao mengatakan, asam bongkrek ini sangat tahan meskipun direbus di suhu yang tinggi. Asam bongkrek merupakan racun mematikan yang diproduksi dalam kelapa yang difermentasi.


Bahkan di Indonesia antara tahun 1951 dan 1975, telah terjadi rata-rata 288 kasus keracunan dan 34 kematian yang disebabkan asam bongkrek. Salah satu makanan yang mengandung asam ini adalah jengkol.

https://cinemamovie28.com/meeting-in-secret/


Vaksin Sinovac Akan Diimpor, Bagaimana Nasib Uji Klinis di Indonesia?


Pemerintah akan memberikan vaksin COVID-19 kepada 9,1 juta orang di Indonesia pada November hingga Desember mendatang. Rencananya, akan didatangkan tiga vaksin dari China, yakni G42/Sinopharm, Cansino, dan Sinovac. Vaksin Sinovac saat ini tengah menjalani uji klinis fase III di Indonesia.

Jika vaksin Sinovac akan didatangkan lewat impor bulan depan, lalu bagaimana perkembangan uji klinisnya yang tengah dilakukan di Kota Bandung?


Ketua Tim Uji Klinis Kandidat Vaksin COVID-19 dari Unpad Kusnandi Rusmil mengatakan, saat ini sudah lebih dari 1.000 orang menerima dosis kedua vaksin buatan Sinovac. Proses uji klinis ditargetkan rampung pada Maret 2021 mendatang.


"Jadi sekarang sedang berjalan. Jadi sekarang ini yang sudah suntikan pertama 1.620. Suntik kedua lebih dari 1.000. Yang diambil darah setelah penyuntikan kedua 800. Yang dari 1.620 akan kami ikuti sampai 6 bulan penelitian ini laporan pertama sebanyak 540 subjek pada Januari kalau betul-betul selesai penelitiannya Maret," ujar Kusnandi saat ditemui detikcom di kediamannya, Rabu (21/10/2020).


Kusnandi mengatakan, setelah uji klinis selesai tahun depan, peneliti akan mengetahui keamanan dari vaksin, berikut imugenitas dan efikasi vaksin. "Itu yang saya teliti vaksin dari Bio Farma, nanti kalau sudah selesai Maret itu baru diproduksi besar-besaran untuk dijual dan dipergunakan dalam negeri nantinya," katanya.

https://cinemamovie28.com/youth/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar