Rabu, 11 November 2020

Viral Kecoa Hidup di J.Co, Ini Bahaya yang Mengintai Jika Hinggap di Makanan

  Baru-baru ini viral netizen membagikan video yang merekam adanya kecoa di etalase J.Co. Netizen ini sempat protes namun protesnya diabaikan meskipun kecoa masih berkeliaran dekat makanan.

Video ini diunggah dalam akun TikTok @auliarachman_29. Sang pemilik akun, Aulia menyebut beberapa kecoa ditemukan berkeliaran di area meja menyimpan makanan.


"Lagi antri beli J,Co tiba-tba liat ini dimana-mana. Literally dimana-mana! bukan cuma etalase buah aja, di tempat botol sampe ada 5. Udah bilang ke masnya tapi pas aku liat masih ada aja itu kecoa deket botol-botol," tulis Aulia pada unggahan videonya.


Kecoa menjadi salah satu serangga yang bisa membawa bakteri karena sering berada di lingkungan kotor termasuk tempat sampah. Apa dampaknya jika kecoa sempat hinggap di makanan yang akan kita konsumsi?


Dikutip dari Healthline, Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), menyebut kecoa membawa bakteri, dapat menyebabkan salmonella, staphylococcus, dan streptococcus.


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jika kecoa hinggap di makanan, ada beberapa penyakit yang bisa timbul. Seperti gangguan pada usus, disentri, diare, kolera, bahkan demam tifoid. Kecoa akan memuntahkan air liur dan cairan pencernaan di atasnya yang menyimpan kuman dan bakteri dari usus mereka.


Agar makanan tidak mudah dihinggapi kecoa, berikut tips yang perlu kamu tahu.


- Rutin membuang seluruh isi tempat sampah.


- Memastikan posisi tempat sampah luar berada jauh dari rumah.


- Membersihkan bagian belakang dan bawah kompor, lemari pendingin, dan peralatan sejenisnya.


- Membersihkan seluruh area dapur dan area persiapan makanan dengan lebih teliti.


- Membersihkan tumpahan atau remahan makanan dengan teliti.


- Memastikan tidak terdapat air yang menetes karena kecoa membutuhkan air untuk bertahan hidup.


- Tidak meninggalkan sisa makanan di tempat terbuka.

https://nonton08.com/movies/chennai-express/


Menkes Terawan Diundang WHO, Benarkah karena Sukses Tangani Pandemi?


Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto diundang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk berbagi pengalaman bagaimana Indonesia menghadapi pandemi COVID-19. Lewat surat undangan, WHO meminta Menkes Terawan memaparkan tinjauan intra-tindakan atau Intra-Action Review (IAR) untuk peningkatan respon pandemi.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Oscar Primadi, mengklaim undangan tersebut sebagai apresiasi terhadap keberhasilan Indonesia di dunia kesehatan.


"Tentunya ini merupakan kesempatan baik, Indonesia sudah dipandang berhasil dalam mengendalikan pandemi COVID-19 ini dan WHO secara khusus mengundang bapak Menteri Kesehatan, bersama dirjen WHO Tedros untuk sharing dan memberikan informasi bagaimana Indonesia mampu mengendalikan pandemi ini dengan baik," kata Oscar seperti dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, Jumat (6/11/2020).


Menkes Terawan direncanakan akan 'sepanggung' bersama para menteri kesehatan dari Afrika Selatan, Thailand, dan Uzbekistan.


Ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Tri Yunis Miko, menjelaskan IAR adalah perencanaan kegiatan dalam menanggulangi pandemi COVID-19. Pertemuan tersebut biasanya akan membahas apa saja yang sudah dilakukan oleh negara-negara terkait respons pandemi COVID-19.


"Jadi Indonesia membuat rencananya, lalu direview oleh WHO. Kemudian, dilihat ada yang bertentangan atau tidak dengan rencana yang dilakukan negara-negara lain," jelas Miko saat dihubungi detikcom.


IAR sendiri bukan merupakan ukuran keberhasilan penanganan pandemi. Sukses atau tidak dalam pelaksanaannya, IAR tetap akan dilaporkan ke WHO.


Hingga hari Kamis (5/11/2020), Satgas Penanganan COVID-19 menyebut Indonesia memiliki 54.306 kasus aktif COVID-19 atau sekitar 12,75 persen dari total kasus terkonfirmasi. Tingkat kasus aktif itu disebut lebih rendah dari rata-rata dunia yang berada di angka 25,8 persen.


Namun demikian tingkat kematian pasienCOVID-19 di Indonesia juga masih terbilang tinggi yaitu 3,4 persen dari total kasus terkonfirmasi. Sementara rata-rata tingkat kematian pasienCOVID-19 di dunia adalah 2,5 persen.

https://nonton08.com/movies/the-discovery/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar