Minggu, 12 April 2020

Tegas! Prancis Usir Turis Kaya yang Naik Pesawat Jet

Prancis saat ini masih dalam kondisi lockdown, namun masih ada turis internasional yang berupaya masuk ke Prancis. Prancis pun dengan tegas mengusir mereka.
Seperti dilansir CNN, Sabtu (11/4/2020), turis-turis itu terdiri dari 7 orang pria berumur 40-50an dan perempuan dengan usia sekitar 25 tahun. Mereka berkewarganegaraan Kroasia, Prancis, Jerman, Rumania dan Ukraina. Mereka naik pesawat jet pribadi yang terbang dari London menuju Bandara Marseille.

Pihak Bandara Marseille kemudian melaporkan hal ini kepada petugas perbatasan Prancis pada 4 April lalu. Polisi kemudian meminta pihak bandara untuk menolak masuk semua turis kecuali mereka yang warga negara Prancis. Pesawat itu kemudian mendarat pada pukul 3 sore Sabtu lalu.

Sesaat sebelum pesawat jet pribadi itu mendarat, tiga helikopter yang disewa sebuah perusahaan dari daerah Le Var juga mendarat di airport. Kemungkinan besar helikopter ini datang untuk membawa para turis ke destinasi berikutnya yakni ke Cannes.

Perjalanan menuju Prancis itu diatur oleh seorang warga negara Kroasia yang merupakan pekerja real estate dan keuangan. Dia juga menyewa pesawat jet, helikopter dan villa di Cannes. Saat akan diminta untuk kembali ke Inggris oleh petugas, pria itu mengatakan dirinya punya banyak uang, "dan ingin membayar denda agar bisa berkunjung ke Cannes," tutur seorang pejabat.

Namun aparat bergeming dan meminta mereka kembali ke London. 9 Orang akhirnya kembali ke London, termasuk 3 orang warga Prancis, sedangkan seorang penumpang dari Ukraina yang menyewa pesawat kembali ke Berlin. Drama pengusiran itu berlangsung sekitar 4 jam, sampai pukul 7 malam waktu setempat.

Otoritas Prancis kemudian memberikan denda kepada 3 pilot helikopter karena mereka terbang tanpa alasan valid serta melakukan perjalanan yang tidak penting di kala wabah Corona. Namun petugas tidak bisa menahan atau mendenda pilot atau penumpang pesawat karena mereka secara legal belum memasuki wilayah Prancis.

Prancis saat ini tengah dikunci untuk mencegah virus Corona, hanya personel tenaga medis, darurat atau individu yang membawa alat medis atau alasan darurat lain yang boleh lalu lalang di jalanan.

Arti Paskah dan Makna Universalnya di Tengah Corona

Pada hari Minggu besok, umat nasrani akan merayakan Paskah. Selain jadi hari keagamaan, Paskah juga punya makna universal di tengah corona.
Pekan ini umat nasrani di seluruh dunia tengah merayakan rangkaian momen Paskah, mulai dari Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah yang akan jatuh pada 12 Maret 2020 untuk tahun ini.

Bagi umat nasrani, Paskah menyimbolkan akan proses penyiksaan Yesus, penyaliban hingga kebangkitannya kembali untuk menebus dosa manusia. Menurut Vatikan, Paskah juga menjadi tradisi keagamaan paling penting.

"Paskah merupakan perayaan terbesar dan terpenting bagi gereja. Paskah menandai harapan yang abadi."

Peristiwa sengsara Yesus yang dimaknai dalam momen Paskah ini juga begitu relevan dengan kondisi dunia yang tengah berada di bawah ancaman pandemi corona. Berkaca dari perjuangan dan kebangkitan Yesus dari kematian, turut menjadi contoh bagi umat nasrani untuk berjuang dan menjaga harapan.

Lewat laman Twitter resminya, Paus Fransiskus yang menjadi pemimpin agama Katolik sedunia juga turut menyampaikan pesan Paskah yang bersifat universal dan tak terbatas untuk umat nasrani.

"Dari hati Yesus yang disalib, kasih Tuhan menyentuh setiap orang. Biarkan pesannya sampai pada kita. Kami akan mengerti, bahwa kami tidak sendiri, tapi selalu dicintai, karena Tuhan tak pernah meninggalkan dan melupakan kita," cuit Paus Fransiskus (8/4).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar