Selasa, 12 Mei 2020

Kembali Mundur, Wabah Corona di Indonesia Diprediksi Berakhir 28 Oktober

Prediksi virus Corona dalam laman Singapore of University Technology and Design (SUTD) Data-Driven Innovation Lab, menunjukkan virus Corona COVID-19 baru akan berakhir di Indonesia pada 28 Oktober mendatang. Prediksi yang diperbaharui pada 7 Mei ini kembali mundur dari perkiraan sebelumnya yaitu 23 September 2020.
Prediksi SUTD dengan judul 'Predictive Monitoring of COVID-19' ini menggunakan data yang dihimpun dari Our World in Data. Selain itu, SUTD menggunakan artificial intelligence (AI) berbasis pada model matematika tipe susceptible-infected-recovered (SIR) dalam prediksinya.

Model SIR ini diregresikan dengan data dari berbagai negara untuk memperkirakan kurva siklus hidup pandemi, juga memperkirakan kapan pandemi tersebut akan berakhir di masing-masing negara dan dunia. Namun dengan tegas dikatakan prediksi yang dimuat bertujuan hanya untuk membantu penelitian dan pendidikan.

"Konten dari situs web ini hanya untuk tujuan pendidikan dan penelitian dan mungkin mengandung kesalahan. Prediksi pada dasarnya tidak pasti. Pembaca harus mengambil prediksi apa pun dengan hati-hati. Optimisme berlebihan berdasarkan beberapa prediksi berbahaya karena dapat melonggarkan disiplin dan kendali kita dan menyebabkan perputaran virus dan infeksi, dan harus dihindari. Prediksi sebelumnya tidak lagi valid karena skenario dunia nyata telah berubah dengan cepat," ungkap laman situs SUTD tersebut.

Sementara itu, kurva kasus virus Corona COVID-19 sempat membuat pemerintah bersyukur karena menunjukkan perkembangan yang baik. Namun ternyata data COVID-19 dilaporkan masih naik turun.

"Kita melihat dalam kecenderungan data yang kita dapatkan pada satu minggu terakhir nampak adanya fluktuasi. Di beberapa daerah, ada kecenderungan yang konsisten meningkat semakin sedikit, namun di beberapa daerah ada juga yang tidak konsisten," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri), dalam siaran langsung via kanal YouTube BNPB Indonesia, Minggu (10/5/2020).

Anjuran Antar-Terima Paket Belanja Online Saat Pandemi Corona

Sejak pandemivirus CoronaCOVID-19 merebak, pergerakan manusia menjadi terbatas. Perilaku masyarakat pun berubah, banyak dari mereka yang beralih menggunakan jasa belanja online untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Apa yang harus dilakukan ketika ingin mengirim paket? Dalam penerapan sistem layanan pesan-antar, pelaku usaha ritel pangan dapat mengantarkan pesanan oleh pihaknya sendiri atau menggunakan pihak ketiga. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar proses mengantarkan pesanan dapat mencegah penyebaran COVID-19 dikutip dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI:

- Menjamin kondisi setiap kemasan pangan yang dipesan tetap utuh dan tidak rusak selama pengiriman hingga sampai pada penerima.

- Pangan dikemas dengan kemasan yang baik/aman dan tertutup sehingga mencegah kontaminasi dan menjamin keamanan pangan.

- Menjaga kondisi pengiriman misalnya, suhu dan pelindung bubble wrap sesuai dengan karakteristik produk pangannya seperti pangan beku, pangan yang mudah hancur.

- Memastikan sarana pengantaran pangan yang akan digunakan dalam kondisi bersih dan aman digunakan.

- Petugas pengirim harus menerapkan higiene, menggunakan APD yang sesuai, sekurang-kurangnya menggunakan masker dan sarung tangan.

- Setiap akan melakukan pengiriman, petugas pengiriman harus dicek kondisi kesehatannya.

- Memastikan tersedia panduan pencegahan COVID-19 bagi pengemudi dan dipahami oleh pengemudi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar