Senin, 04 Mei 2020

Pemerintah Luncurkan 10 Ribu Rapid Test Corona Lokal 8 Mei 2020

 Menteri Riset dan Teknologi RI (Menristek) Bambang Brodjonegoro menyampaikan 10 ribu rapid test kit Corona akan segera diluncurkan. Ribuan test kit COVID-19 ini bisa digunakan mulai 8 Mei 2020 mendatang.
Saat ini kit rapid test sedang dalam tahapan produksi massal. Produksi ini dilakukan atas kerja sama antara BPPT dengan sejumlah universitas.

"Rapid test, di mana untuk ini perkembangannya sudah sampai tahap produksi di mana diperkirakan tanggal 8 Mei kita bisa lihat 10 ribu produksi test kit pertama yang dikerjakan oleh konsorsium BPPT dengan Unair, UGM," kata Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers di YouTube BNPB, Minggu (3/5/2020).

"Rapid test tersebut untuk deteksi igG-igM berbasis peptide-sintesi. Tentunya seperti rapid test lainnya, ada tingkat akurasi yang berada di bawah PCR test kit," jelasnya.

Bambang berterima kasih kepada sejumlah pihak atas kontribusinya. Dia bersyukur rapid test ini bisa segera dilakukan memakai alat yang akan diluncurkan 8 Mei.

"Perkembangan test kit yang dilakukan sudah menggunakan virus Indonesia atau biasa kita sebut local transmission virus. Terima kasih kerja sama baik dengan Litbangkes dan Eijkman sehingga kita bisa kembangkan rapid test dan PCR test berbasis virus lokal," jelasnya.

Kemenristek Kembangkan Serum-Vaksin Corona, Menteri: Waktunya Tak pendek

 Menristek atau Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro menyampaikan hasil penelitian terkait penanggulangan wabah virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Bambang menyebut pihaknya saat ini sedang mengembangkan serum hingga vaksin COVID-19.
Bambang menjelaskan, saat ini Eijkman, lembaga peneliti vaksin, sedang mendeteksi secara detail karakteristik virus Corona yang ada di Indonesia. Dalam mengembangkan vaksin ini, indonesia bekerja sama dengan pihak luar negeri.

"Terakhir terkait vaksin, saat ini lembaga Ejikman sedang melakukan whole genome sequencing diperlukan untuk mendeteksi virus COVID-19 yang ada di Indonesia sebenarnya seperti apa, dan datanya (nanti) di-share secara internasional," kata Bambang saat live di Youtube BNPB, Minggu (3/5/2020).

Bambang penelitian ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Pengembangan vaksin, sebut dia, bertujuan untuk mencegah wabah virus-virus lainnya menyebar.

"Untuk vaksin Eijkman sedang berupaya untuk pembuatan vaksin yang waktunya tidak pendek. Salah satu alternatif mendorong kerja sama lembaga Eijikman dengan lembaga internasional yang lakukan penelitian," sebut Bambang.

"Vaksin yang dikembangkan diharapkan bisa cegah virus yang berkembang di Indonesia. Jadi, menekankan pada virus yang terjadi di Indonesia, itu sangat penting," lanjutnya.

Selain vaksin, Bambang menyebut penelitian serum anti COVID-19. Ia menggandeng beberapa universitas, lembaga penelitian serta perusahaan BUMN. Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi alternatif lain dalam menyembuhkan pasien terjangkit virus Corona.

"Kita coba kembangkan serum anti COVID-19 yang merupakan kerja sama antara Bio Farma, LIPI, IPB yang diharapkan bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan kesembuhan COVID-19," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar