Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Hingga Selasa (12/5/2020), akumulasi kasus positif telah mencapai 14.749 orang.
Dikutip dari covid19.go.id, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh telah mencapai 3.063 (20,8 persen dari total terkonfirmasi) dan yang meninggal menjadi 1.007 (6,8 persen dari total terkonfirmasi).
Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona COVID-19 pada Selasa (12/5/2020):
1. Jumlah kasus positif bertambah 484 menjadi 14.749.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 182 menjadi 3.063.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 16 menjadi 1.007.
Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.
Sebelumnya pada Senin (11/5/2020), jumlah akumulatif kasus positif berada di angka 14.265, dengan 2.881 di antaranya sembuh dan 991 meninggal.
Sering Teriak Minta APD, IDI Beberkan Pentingnya untuk Tangani Corona
Dalam membantu memutus rantai penyebaran Corona di Indonesia tugas dari tenaga medis memang tidak mudah, mereka harus mempertaruhkan nyawa mereka untuk membantu pasien agar cepat sembuh. Tak jarang ada tenaga medis yang juga terpapar Corona, bahkan harus gugur dalam tugasnya.
Itulah yang menyebabkan Alat Pelindung Diri (APD) sangatlah penting bagi tenaga medis khususnya mereka yang menjadi gugus tugas penanganan COVID-19. Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menyebutkan APD itu bukan hanya untuk tenaga medis tetapi juga untuk masyarakat pada umumnya.
"Ini (APD) bukan hanya untuk dokter dan juga tenaga medis saja, tapi juga untuk pelayanan. Coba saja bayangkan kalau misalkan APD nya tidak memadai, pastinya pelayanan akan terganggu. Itulah mengapa kita tetap teriak APD!" ungkap Daeng saat ditemui di kantor PB IDI, Jakarta, Selasa (12/5/2020).
Menurutnya saat ini sudah banyak juga tenaga medis yang tertular COVID-19 baik itu yang menunjukan gejala atau tidak. Bagi yang menunjukkan gejala dirinya harus dikarantina bersama dengan pasien positif lainnya sedangkan yang tidak harus dikarantina secara mandiri di rumah.
Namun, hal itu dinilai akan mempengaruhi pelayanan untuk menangani pasien positif. Sebab tenaga medis yang terpapar harus berada di rumah selama 14 hari dia nganggur di rumah, dan ini akan merugikan dalam segi pelayanan.
"Semakin banyak yang seperti itu, petugas kesehatan kita akan semakin terbatas. Bayangkan bila jumlahnya banyak 1 petugas medis itu idealnya bisa menolong 3 pasien, coba kalau 40 orang yang dirumahkan, berarti dirinya hilang kesempatan untuk membantu 120 orang," tegas Daeng.
Karena hal itu, hari ini PB IDI dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mendapatkan bantuan berupa 3.000 APD dan juga 1 juta produk khusus yang diberikan oleh Bintang Toedjoe dan BPOM. Produk khusus Bejo Wedang Susu Jahe yang diberikan pun dinilai oleh Daeng akan memberikan khasiat yang baik bagi para tenaga medis.
"Bejo Susu Jahe Merah ini punya khasiat dari susu dan juga ekstrak jahe merah. Walau belum menjadi obat tapi sudah dapat dipastikan keamanannya. Selain itu, produk ini juga punya khasiat untuk meningkatkan daya tahan dan juga menjaga tubuh agar tetap segar," jelasnya.
Ia pun tidak lupa menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bintang Toedjoe atas perhatian yang telah diberikan kepada para dokter dan perawat yang menjadi garda terdepan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar