Kamis, 18 Maret 2021

3 Variasi Bercinta Pilihan untuk Pria dengan Ukuran Mr P Pas-pasan

 - Ukuran penis sering kali dianggap sebagai salah satu parameter yang dapat menentukan kenikmatan saat berhubungan seks. Ternyata, hal tersebut tidak benar, lho.

Berdasarkan sejumlah studi mengenai urutan yang dipilih wanita terkait kepuasan saat bercinta, ukuran penis berada di urutan yang rendah. Sebab, kepuasan seksual pada wanita tidak ditentukan dari panjang penis pria.


Seperti diketahui, vagina memiliki banyak saraf sensitif yang bahkan dapat terstimulasi saat disentuh. Di sisi lain, satu dari lima wanita mengaku mereka merasakan sakit saat berhubungan intim dengan pasangannya.


Selain itu, wanita kerap mengalami kesulitan mencapai orgasme jika hanya melalui penetrasi. Kebanyakan wanita mengaku mereka mencapai orgasme melalui stimulasi clitoris. Artinya, penis bukan merupakan faktor utama yang dapat membantu wanita mencapai klimaks.


Lebih lanjut, bagi pria dengan Mr P kecil, menentukan posisi saat bercinta juga penting untuk dilakukan untuk memaksimalkan sesi bercinta agar sama-sama bisa mencapai orgasme. Dikutip dari laman Shape, berikut 3 posisi bercinta untuk pria dengan penis kecil.


1. Cowgirl

Variasi bercinta yang dianggap klasik ini cocok bagi pasangan dengan pria yang memiliki penis kecil. Pada posisi ini, pria berbaring terlentang, sedangkan wanita duduk di atas pria untuk dipenetrasi. Selain itu, posisi ini juga memberikan wanita kebebasan untuk melakukan dorongan selama berhubungan seks.


Untuk membantu mempermudah mencapai orgasme, pria dapat meletakkan bantal di bawah pinggul untuk penetrasi yang lebih mendalam. Posisi ini juga dapat membantu wanita mencapai klimaks dengan adanya gesekan antara clitoris dengan tulang kemaluan pria.


2. Flat doggy style

Pada variasi modifikasi dari posisi doggy style ini, wanita berada di bawah sambil tengkurap dengan bagian atas badan hingga kepala sedikit dinaikkan. Sementara itu, pria berada di atas wanita untuk melakukan penetrasi. Memodifikasi posisi ini dapat mempermudah pria dengan penis kecil untuk melakukan penetrasi mendalam.


3. The shoulder holder

The shoulder holder merupakan variasi modifikasi dari missionary. Pada variasi ini, wanita berada di bawah dengan kaki yang dinaikkan ke atas, sementara pria melakukan penetrasi sembari mengedepankan tubuhnya di antara kedua kaki wanita. Menaikkan kaki dan sedikit melebarkannya akan membantu pria dengan penis kecil untuk melakukan penetrasi agar lebih mendalam.

https://indomovie28.net/movies/bang-gang-a-modern-love-story/


Suka Duka Setahun Jadi Perawat Pasien COVID-19 di Wisma Atlet


Sudah setahun lebih lamanya virus Corona mewabah di Indonesia. Selama itu pula tenaga kesehatan berjuang di garis terdepan dalam merawat pasien COVID-19.

Berbagai kisah, baik senang maupun duka, telah dirasakan oleh para tenaga kesehatan. Di Hari Perawat Nasional yang jatuh pada 17 Maret ini, seorang perawat dari RSD Wisma Atlet, Evy Ina Sasauw, membagikan kisahnya setelah setahun merawat pasien COVID-19.


Evy mengatakan sejak pandemi COVID-19, ia mendapatkan pengalaman yang sangat berbeda, terutama ketika bertugas di Wisma Atlet.


"Biasanya kami hanya menggunakan handscoon dan masker, tetapi karena pandemi kami harus memakai APD lengkap dengan kondisi APD yang begitu panas selama kurang lebih 8 jam," kata Evy dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 di YouTube, Rabu (17/3/2021).


"Jadi terkadang kami harus menahan haus, lapar, menahan untuk buang air, dan tidak boleh sedikit pun kami lalai, entah melepas atau robek, harus benar-benar disiplin sampai pelepasan APD, mandi, bersih-bersih, dan ganti pakaian," tambahnya.


Evy pun mengaku takut tertular COVID-19. Terlebih sudah banyak teman sejawatnya yang menjadi korban akibat penyakit ini. Namun, karena banyaknya dukungan dari teman dan keluarga, ia tetap semangat dalam berjuang di garis terdepan.


"Kami di sini memang takut tertular virus COVID, tetapi kami yakin sudah menerapkan protokol yang sesuai, dengan pemakaian APD dan lain-lain," jelasnya.


"Support dari keluarga juga sangat mendukung untuk kami tetap sehat, tetap semangat dalam melayani pasien," ungkapnya.


Evi menjelaskan, di Wisma Atlet banyak pasien yang mengalami stres karena harus jauh dari keluarga. Kemudian, adanya stigma negatif dari lingkungan sekitar pun menambah beban mental para pasien COVID-19.


Meski begitu, ia dan perawat lainnya terus mencoba untuk menghibur pasien dengan cara mengajak ngobrol, bernyanyi, bahkan membuat video TikTok bersama.


"Sementara dengan teman-teman sejawat biasanya saling memberi support lewat kata-kata atau teriakan, atau tulisan yang kami tuliskan di hazmat, biar sesama nakes tetap semangat melayani pasien," Ucap Evy.


Selain itu, Evy juga merasa sangat bahagia ketika melihat ada pasien COVID-19 yang sembuh dan bisa pulang ke rumah. Tak jarang kepulangan para pasien turut dirayakan bersama oleh tenaga kesehatan di Wisma Atlet.

https://indomovie28.net/movies/atashira/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar