Joe Biden menjadi rival Donald Trump dalam pencalonan presiden Amerika Serikat periode mendatang. Para pendukungnya pun melakukan berbagai cara untuk membantu capres dari Partai Demokrat ini untuk menang.
Salah satunya yang terbilang unik adalah sebuah komunitas yang tak diketahui nama maupun anggotanya ini. Mereka merilis brand kecantikan yang diberi nama Biden Beauty.
Diluncurkan pada 30 September 2020, Biden Beauty menawarkan menjual produk kecantikan yang seluruh hasil penjualannya akan didonasikan untuk Democratic National Committee. Yakni sebuah organisasi yang membiayai kampanye untuk kandidat politik dari Partai Demokrat seperti Joe Biden.
Produk pertama yang dijual Biden Beauty adalah spons makeup yang diberi nama Biden Beat Makeup Sponge. Spons ini dijual seharga USD 20 atau sekitar Rp 297 ribu.
Spons ini berwarna biru dengan kedua ujung meruncing dan tekstur bergelombang di bagian tengah. Biru merupakan warna yang merepresentasikan Partai Demokrat.
"Biden Beauty sangat memperhatikan pembuatan spons makeup ini. Tidak hanya hadir dalam warna biru khas Partai Demokrat, tapi bentuk kedua sisinya juga membantu Anda memaksimalkan (riasan), produk ini juga tahan lama, tegas, dan bisa diandalkan. Seperti -yep, kamu tahu- Joe Biden," tulis Biden Beauty pada deskripsi produk.
Selain spons makeup, Biden Beauty juga menjual fashion item seperti Hoode dan tote bag bertulisan 'America Is Beautiful'. Masing-masing dijual USD 46 (Rp 685 ribuan) dan USD 15 (Rp 223 ribuan).
Biden Beauty sendiri dibentuk oleh sekelompok orang dari industri kecantikan. Namun mereka memilih menyembunyikan identitas alias anonim agar tetap fokus pada partisipan pemilih pasangan capres-cawapres Joe Biden dan Kamala Harris di pemilu mendatang. Mereka juga tidak terafiliasi dengan tim sukses resmi Biden/Harris.
"Yang bisa kami katakan ini adalah sekumpulan orang-orang di industri kecantikan untuk mendukung kampanye Biden/Harris," tulis mereka dalam pernyataan, seperti dilansir Allure.
https://indomovie28.net/cold-eyes-2/
Kain Batik Ini Ukir Sejarah, Presiden Jokowi Sampai Perajin Ikut Membuatnya
Bertepatan dengan Hari Batik Nasional yang jatuh hari ini, Yayasan Tjanting Batik Nusantara akan memamerkan Kain Batik Garuda Nusantara (BGN). Diklaim pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, pembuatan kain batik yang membentang hingga 74 meter ini melibatkan Presiden Joko Widodo dan 90 perajin batik.
Kain BGN sendiri memakan waktu pembuatan selama setahun, dimulai dengan penorehan canting pertama oleh Presiden Jokowi di acara yang digelar di Stasiun MRT Bundaran HI Jakarta pada 1 Agustus 2019. Yayasan Tjanting Batik Nusantara menginisiasi acara tersebut untuk merayakan 10 tahun diakuinya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO.
Motif batik pertama di BGN adalah Gurdo atau garuda yang merepresentasikan Pancasila sebagai landasan NKRI. Itu mengapa akhirnya Jokowi menamai kain tersebut BGN. Selain Gurdo, terdapat pula motif Parang, Truntum, Sido Mukti dan Sekar Jagad.
Menggunakan pewarna alami, pembatikan dilakukan dengan teknik batik tulis halus di atas kain 74 meter tanpa potongan secara bolak-balik. Itu berarti proses pembatikan kain ini memanjang hingga 148 meter. Kurang lebih 216 ribu jam yang dihabiskan untuk membatiknya. Nur Cahyo, maestro batik asal Pekalongan, Jawa Tengah, ditunjuk untuk menangani tahap penyelesaian.
Meski pandemi COVID-19 muncul di tengah jalan, pembuatan BGN tetap berlanjut. "Ini sekaligus membuktikan budaya gotong-royong rakyat Indonesia," ujar Ketua Dewan Pembina Yayasan Tjanting Batik Nusantara Pheo Hutabarat saat jumpa pers virtual, Jumat (2/10/2020).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar