Sabtu, 03 Oktober 2020

Niat Banget! Bayar Jutaan untuk Swab Mandiri Gara-gara Tracing Kelamaan

  Pelacakan kontak atau contact tracing adalah salah satu upaya untuk menghentikan transmisi COVID-19. Idealnya, apabila ada seseorang di lingkaran dekat yang positif COVID-19, misalnya dalam satu keluarga, tim investigasi atau kontak tracing akan melakukan tes swab yang bertujuan untuk menghentikan rantai penularan.

Hanya saja, penelusuran kontak yang dilakukan tim investigasi tidak selalu menjangkau semua kontak erat. Banyak dari kontak dekat pasien Corona yang akhirnya pilih swab mandiri karena tak ada penelusuran yang dilakukan oleh puskesmas atau dinas kesehatan.


Persoalannya, biaya swab mandiri tak murah. Perlu merogoh kocek sekitar Rp 1 juta untuk sekali tes swab mandiri. Hal ini dirasakan oleh Bimo, yang akhirnya melakukan tes swab mandiri setelah salah satu anggota keluarganya terindikasi positif COVID-19.


"(Swab mandiri) karena gue sadar gue tinggal serumah, dan rumah gue itu nggak terlalu besar untuk ditinggalin banyak orang, jadi risiko terpapar virus itu jelas sangat ada. Kedua ya itu, gue merasa respon dari pemerintah, bahkan tingkat RT, RW, puskesmas sampai Dinkes menurut gue agak lama ya," tutur Bimo saat berbincang dengan detikcom baru-baru ini.


Karena tak kunjung dapat kejelasan mengenai tes swab dari penelusuran kontak, Bimo memutuskan untuk mencari informasi untuk swab mandiri bersama ibu dan adiknya. Baru setelah mendaftar untuk swab mandiri, pihak puskesmas mengatakan akan ada swab untuk kontak dekat di minggu depan.


"Menurut gue itu lama, sementara bude gue yang positif sampai hari ini masih isolasi di rumah, padahal dia punya penyakit penyerta. Akhirnya gue memutuskan untuk keluar dulu mengurangi paparan, biar nggak muter muter aja virusnya di rumah itu," jelas Bimo.


Bimo menjalani swab mandiri di salah satu rumah sakit swasta di daerah Jakarta Pusat dengan biaya Rp 1,5 juta. Hasil tes dia dapatkan dalam rentang waktu 2 hari. Beruntung, hasil pemeriksaan menunjukkan ia, ibu, dan adiknya negatif COVID-19.


Hal yang sama juga dialami Anton (bukan nama sebenarnya), yang akhirnya melakukan swab mandiri setelah rekan kantornya positif COVID-19. Anton memutuskan melakukan swab setelah tahu kantornya tak akan menyediakan fasilitas dan tak melakukan kontak tracing.


"Kan gue khawatir ya, takutnya positif tanpa gejala terus nularin orang lain. Terus dari kantor juga nggak ada tindakan apa-apa jadi ya sudah inisiatif sendiri," ujar Anton.


Selang beberapa jam setelah mendapatkan kabar rekan kantornya positif, Anton menghubungi layanan swab test mandiri di bilangan Jakarta Selatan. Biaya tesnya bervariasi, tergantung pada hasil keluarnya tes. Makin cepat hasilnya keluar, makin mahal biayanya.


"Gue ngambil yang sehari kerja, biar cepat. Harganya Rp 1,2 juta. Kalau yang dua hari kerja, Rp 1,1 juta," ungkap Anton.

https://indomovie28.net/from-vegas-to-macau-ii/


Apa Alasan Jadi Impostor di 'Among Us'? Ini Kata Para Pemainnya


 Game 'Among Us' sedang populer di tengah pandemi COVID-19. Game ini cukup simpel dan bisa dimainkan dengan teman-teman, sehingga menarik banyak perhatian orang.

Salah satu hal yang paling menarik dari game ini adalah adanya 'impostor' atau orang yang dicurigai sebagai pembunuh di dalam permainan ini.


Menurut Ivana, salah seorang pemain game Among Us, permainan ini seru karena ia bisa memainkannya bersama dengan teman-temannya. Ia juga mengaku bahwa menjadi impostor dalam permainan Among Us adalah kesukaannya karena jauh lebih bisa menantang dirinya.


"Pernah sih, pas jadi impostor dan mau bunuh orang, malah ketahuan. Jadi aku pernah kepencet masuk vent (markas impostor) di depan sembilan orang langsung," ujar Ivana saat menceritakan pengalamannya pada detikcom, Jumat (02/10/2020).


Willy, seorang pemain Among Us lainnya, juga mengungkapkan bahwa game ini dapat membuatnya bisa bermain secara ramai dengan banyak orang. Willy juga mengaku bahwa menjadi impostor adalah hal yang cukup menegangkan baginya. Sebab, ia mengaku tak terbiasa berbohong sehingga lebih gampang ketahuan sebagai pembunuh.


"Lebih suka jadi crewmate. Soalnya, kalo jadi imposter kalah mulu," ujar Willy.


Baik Ivana dan Willy, mereka mengaku bahwa game ini tidak mempengaruhi karakter mereka. Sebab, game ini hanya dibuat untuk have fun saja.


"Game ini sih buat seneng-seneng aja, jadi ga ada ngaruh ke karakter kita.. tapi mungkin buat orang yang suka kebawa atau baperan kalau main, bisa jadi lebih emosian karena nuduh-nuduhan gitu," ujar Ivana.

https://indomovie28.net/from-vegas-to-macau/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar