Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini tengah dirawat di rumah sakit militer Walter Reed Medical Center usai dirinya dinyatakan positif COVID-19. Disebutkan, ia mendapatkan perawatan oksigen dan obat steroid dexamethasone.
"Kami memutuskan bahwa dalam kasus ini manfaat potensial (dexamethasone) mungkin lebih besar daripada risikonya saat ini," papar dokter Gedung Putih, Sean Conley, kepada wartawan di luar Walter Reed Medical Center, seperti dikutip dari laman CNN International.
Dexamethasone umumnya hanya diberikan kepada pasien dengan gejala parah atau kritis, yang membutuhkan oksigen tambahan. Obat ini tidak bisa diberikan secara sembarangan dan penggunaannya perlu diawasi secara ketat.
Apa saja efek samping dexamethasone?
Sama seperti obat-obatan lain, dexamethasone juga memiliki efek samping jika dikonsumsi tanpa indikasi medis. Di antaranya sebagai berikut, dikutip dari drugs.com:
Menurunkan daya tahan tubuh
Meningkatkan tekanan darah
Perubahan siklus menstruasi
Gangguan tidur
Sakit kepala
Sakit perut
Jantung berdebar cepat
Tinja berwarna hitam
Dan efek samping lainnya yang berbahaya
https://nonton08.com/1448-love-among-us/
Para Ahli Menduga Donald Trump Sakit Parah Akibat COVID-19, Ini Sebabnya
Tim medis Presiden AS Donald Trump menyampaikan pembaruan pada Minggu (4/10/2020) tentang kondisi terbaru yang dialaminya. Disebutkan bahwa saturasi oksigen Trump sempat di bawah 90 persen dan diberi obat dexamethasone.
Rincian tersebut memberi isyarat kepada beberapa ahli kesehatan bahwa kondisi Trump mungkin lebih serius daripada yang diperkirakan sebelumnya.
"Apa yang saya dengar dalam deskripsi konferensi pers menunjukkan bahwa presiden memiliki penyakit yang lebih parah daripada gambaran yang dilukiskan secara umum," kata Dr Daniel McQuillen, seorang spesialis penyakit menular di Lahey Hospital & Medical Center di Burlington, Massachusetts, dikutip dari Channel News Asia.
Ahli Penyakit Menular Amerika mengatakan dexamethasone hanya diberikan pada pasien COVID-19 dengan gejala berat atau membutuhkan bantuan oksigen. Penelitian menunjukkan dexamethasone mungkin berbahaya bagi pasien dengan gejala ringan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengeluarkan pedoman pada 2 September yang merekomendasikan bahwa dexamethasone hanya diberikan kepada pasien dengan "COVID-19 yang parah dan kritis."
Berdasarkan hasil dari sebuah uji coba, panel ahli National Institutes of Health merekomendasikan pemberian obat steroid dexamethasone kepada pasien COVID-19 yang membutuhkan oksigen.
"Panel merekomendasikan agar tidak menggunakan dexamethasone untuk pengobatan COVID-19 pada pasien yang tidak membutuhkan oksigen tambahan," tulis NIH dalam pedomannya.
Mengingat Trump berusia 74 tahun dan memiliki kelebihan berat badan, risiko mengalami komplikasi akibat COVID-19 juga kian tinggi.
"Kami hanya memberikan dexamethasone kepada pasien yang membutuhkan oksigen tambahan," kata Dr Amesh Adalja, spesialis penyakit menular di Universitas Johns Hopkins.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar