Senin, 05 Oktober 2020

Pemilik Abuba Steak Meninggal Kena COVID-19, Ini Gejala yang Picu Kondisi Fatal

 Kabar duka datang dari dunia kuliner. Pemilik Abuba Steak H. Abu Bakar mengabarkan istrinya Hj. Aminah, telah meninggal dunia usai terinfeksi COVID-19. Dalam perusahaan Abuba Steak, keduanya menjabat sebagai komisaris.

Melalui keterangan di akun Instagram resmi restoran, abubasteak_, diberitahukan kalau sebelumnya H. Abu Bakar dan Hj. Aminah positif Covid-19. Begitupun dengan M. Ali Ariansyah (Direktur) serta Asisten rumah tangga mereka (Ibu Juminah).


"Ibu Hj. Aminah telah wafat sejak tanggal 3 Oktober 2020, dan prosesi pengurusan jenazah dilaksanakan sesuai dengan Prosedur tetap (Protap) Covid-19," tulis pihak Abuba Steak.


Ada beberapa faktor yang bisa memperparah kondisi di antaranya usia lanjut, respons kekebalan tubuh, hingga penyakit penyerta. Namun, adapula kondisi fatal yang bisa terjadi saat terpapar COVID-19, yaitu happy hypoxia.


Happy hypoxia terjadi saat pasien COVID-19 memiliki saturasi oksigen yang rendah tetapi tidak menunjukkan gejala sesak napas. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) menyebut ada beberapa tanda atau gejala COVID-19 yang harus diwaspadai membuat kondisi fatal hingga kematian.


Berikut tandanya:

- Kesulitan bernapas

- Nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada

- Kebingungan

- Ketidakmampuan untuk bangun atau tetap terjaga

- Bibir, wajah atau kuku kebiruan (kondisi ini bisa menunjukkan happy hypoxia)


Namun, selama ini, kondisi saat terinfeksi COVID-19 yang bisa menyebabkan seseorang fatal hingga meninggal adalah penyakit penyerta. Hal ini dikarenakan individu dengan penyakit penyerta memiliki sistem kekebalan tubuh lebih lemah sehingga tak mampu melawan COVID-19.


"Jika sistem kekebalan tubuh tidak kuat, kemungkinan besar virus itu dapat berkembang biak di dalam paru-paru dan menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan parut. Sistem kekebalan akan melawannya dan menghancurkan jaringan paru yang sehat dalam prosesnya," kata Dr Sarah Jarvis GP, Direktur Klinis Patient Access, dikutip dari The Sun.

https://nonton08.com/mothers-and-daughters/


Efek Samping Dexamethasone, 'Obat COVID-19' Pasien Kritis yang Diterima Trump


Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini tengah dirawat di rumah sakit militer Walter Reed Medical Center usai dirinya dinyatakan positif COVID-19. Disebutkan, ia mendapatkan perawatan oksigen dan obat steroid dexamethasone.

"Kami memutuskan bahwa dalam kasus ini manfaat potensial (dexamethasone) mungkin lebih besar daripada risikonya saat ini," papar dokter Gedung Putih, Sean Conley, kepada wartawan di luar Walter Reed Medical Center, seperti dikutip dari laman CNN International.


Dexamethasone umumnya hanya diberikan kepada pasien dengan gejala parah atau kritis, yang membutuhkan oksigen tambahan. Obat ini tidak bisa diberikan secara sembarangan dan penggunaannya perlu diawasi secara ketat.


Apa saja efek samping dexamethasone?

Sama seperti obat-obatan lain, dexamethasone juga memiliki efek samping jika dikonsumsi tanpa indikasi medis. Di antaranya sebagai berikut, dikutip dari drugs.com:


Menurunkan daya tahan tubuh

Meningkatkan tekanan darah

Perubahan siklus menstruasi

Gangguan tidur

Sakit kepala

Sakit perut

Jantung berdebar cepat

Tinja berwarna hitam

Dan efek samping lainnya yang berbahaya

https://nonton08.com/dolphin-reef/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar