Pemerintah melaporkan 3.622 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Senin (5/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 307.120 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta lagi-lagi menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.022 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 503 kasus baru per 5 Oktober.
Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 4.140 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 102 orang.
DKI Jakarta: 1.022 kasus
Jawa Barat: 503 kasus
Jawa Tengah: 365 kasus
Riau: 298 kasus
Jawa Timur: 237 kasus
Sumatera Barat: 216 kasus
Banten: 139 kasus
Kalimantan Timur: 117 kasus
Papua: 100 kasus
Sumatera Utara: 89 kasus
Bali: 83 kasus
Aceh: 70 kasus
Kalimantan Selatan: 44 kasus
Kepulauan Riau: 39 kasus
Lampung: 37 kasus
Kalimantan Tengah: 28 kasus
Jambi: 25 kasus
Bengkulu: 24 kasus
Sumatera Selatan: 23 kasus
Gorontalo: 23 kasus
DI Yogyakarta: 22 kasus
Maluku: 22 kasus
Nusa Tenggara Barat: 21 kasus
Sulawesi Utara: 19 kasus
Sulawesi Selatan: 17 kasus
Papua Barat: 15 kasus
Bangka Belitung: 12 kasus
Sulawesi Tenggara: 3 kasus
Kalimantan Barat: 2 kasus
Kalimantan Utara: 2 kasus
Maluku Utara: 2 kasus
Sulawesi Tengah: 1 kasus
Sulawesi Barat: 1 kasus
Nusa Tenggara Timur: 1 kasus
https://cinemamovie28.com/from-vegas-to-macau-iii/
Pemilik Abuba Steak Meninggal Kena COVID-19, Ini Gejala yang Picu Kondisi Fatal
Kabar duka datang dari dunia kuliner. Pemilik Abuba Steak H. Abu Bakar mengabarkan istrinya Hj. Aminah, telah meninggal dunia usai terinfeksi COVID-19. Dalam perusahaan Abuba Steak, keduanya menjabat sebagai komisaris.
Melalui keterangan di akun Instagram resmi restoran, abubasteak_, diberitahukan kalau sebelumnya H. Abu Bakar dan Hj. Aminah positif Covid-19. Begitupun dengan M. Ali Ariansyah (Direktur) serta Asisten rumah tangga mereka (Ibu Juminah).
"Ibu Hj. Aminah telah wafat sejak tanggal 3 Oktober 2020, dan prosesi pengurusan jenazah dilaksanakan sesuai dengan Prosedur tetap (Protap) Covid-19," tulis pihak Abuba Steak.
Ada beberapa faktor yang bisa memperparah kondisi di antaranya usia lanjut, respons kekebalan tubuh, hingga penyakit penyerta. Namun, adapula kondisi fatal yang bisa terjadi saat terpapar COVID-19, yaitu happy hypoxia.
Happy hypoxia terjadi saat pasien COVID-19 memiliki saturasi oksigen yang rendah tetapi tidak menunjukkan gejala sesak napas. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) menyebut ada beberapa tanda atau gejala COVID-19 yang harus diwaspadai membuat kondisi fatal hingga kematian.
Berikut tandanya:
- Kesulitan bernapas
- Nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada
- Kebingungan
- Ketidakmampuan untuk bangun atau tetap terjaga
- Bibir, wajah atau kuku kebiruan (kondisi ini bisa menunjukkan happy hypoxia)
Namun, selama ini, kondisi saat terinfeksi COVID-19 yang bisa menyebabkan seseorang fatal hingga meninggal adalah penyakit penyerta. Hal ini dikarenakan individu dengan penyakit penyerta memiliki sistem kekebalan tubuh lebih lemah sehingga tak mampu melawan COVID-19.
"Jika sistem kekebalan tubuh tidak kuat, kemungkinan besar virus itu dapat berkembang biak di dalam paru-paru dan menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan parut. Sistem kekebalan akan melawannya dan menghancurkan jaringan paru yang sehat dalam prosesnya," kata Dr Sarah Jarvis GP, Direktur Klinis Patient Access, dikutip dari The Sun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar